3

165 9 1
                                    

Gerakan mencari kata typo ;)
Happy for reading readers..

"Fanda, ada yang nyari tuh dibawah" ucap Sela. "Siapa mah?" Tanya Fanda. "Laila".

Fanda langsung turun menyusuri anak tangga dan menghampiri teman rumahnya. "Tumben lo kerumah" ucap Fanda sambil membuka pintu gerbang.

"Ya gue mau main aja sih ketemu sahabat gue, gaboleh, ya?" Ucap Laila dengan tersenyum miring. Fanda hanya tertawa mendengar hal itu.

Mereka berdua pun masuk kedalam dan pergi menuju kamar Fanda.

"Eh gue denger katanya ada pindahan baru, ya? Lo kenal ga?" Tanya Laila. "Belum sih, tapi kayanya nyokap gue udah, deh. Lagian tadi gue liat nyokap gue ngobrol sama salah satu yang punya rumah" jelas Fanda. Laila hanya ber oh ria.

"Eh iya terus gue denger katanya yang baru pindah itu punya anak cowok dan katanya juga ganteng banget, lo pernah liat ga, Fan? Lo, sih enak tinggal deket sini, lag gue? Rumah gue sama lo kan beda blok" ucap Laila.

Fanda bingung dengan apa yang dibicarakan Laila. Apa cowok itu (Gerry) seterkenal itu? Mungkin dia harus menceritakan pengalamannya bersama Gerry kepada Laila.

"Cowok yang lo maksud itu namanya Gerry. Dia satu sekolah ko sama gue. Gue juga baru tahu kemarin kalau yang pindah kedekat rumah gue itu dia. Padahal dia udah pindah dari 4 hari yang lalu" jelas Fanda.

Laila nembulatkan matanya. "Satu sekolah sama lo? Lo serius, Fan?" Tanya Laila.

Fanda hanya mengangguk. "Dan cowok itu nyebelin banget, banget banget pokonya. Di awal gue ketemu sama dia aja gue udah pingin banget bejek bejek mukanya" ucap Fanda.

"Yaelah, Fan. Gue belum setuju sama pendapat lo karena gue belum liat orangnya dan gue juga gatau sifatnya. Emang lo punya masalah apa sih sama dia sampai lo ngomong kaya gitu ke gue?" tanya Laila.

Fanda menceritakan kejadian dimana Fanda dan Gerry bertemu sampai perjanjian yang mereka buat.

"Hahahahaha" Laila tertawa sangat lepas. "Lo serius, Fan? Haha" tanya Laila memastikan dan kembali tertawa.

"Gue serius, La masa gue bohong, sih? Ko lo malah ketawa? Lo bikin gue bete mulu, deh La" ucap Fanda sambil memanyunkan bibirnya.

"Denger, ya Fanda sahabat gue yang paling gue sayang.." "Ih jijik gue dengernya" ucap Fanda memotong ucapan Laila.

"Denger dulu. Lo gak suka sama tuh cowok?" Tanya Laila. Fanda hanya mengangguk malas. "Kalau lo gak suka kenapa lo setuju dengan perjanjiannya? Lo suka belajar O2N, deh" ucap Laila. "O2N? Maksud lo apa sih?" Tanya Fanda bingung. "Yaelah, Fan otak lo kan encer banget masa gak tau. O2N itu artinya OON " Laila sengaja menekan kata OON pada kalimat yang dia ucapkan.

"Lo itu sahabat gue atau apa sih, La? Hobi banget, deh lo ngatain gue" ucap Fanda. "Iya, deh iya gue minta maaf. Oh iya tapi awas juga lo suka sama tuh cowok " ucao Laila.

"Hah gue? Suka sama tuh cowok? In your dream, La" ucap Fanda. "Lo sekarang bisa bilang kaya gitu tapi nanti lo gak akan bisa ngelak" ucap Laila sambil menyunggingkan bibirnya.

"Serah lo, deh, La"

"Fanda?" Ucap seseorang dibalik pintu. "Iya, mah masuk aja" balas Fanda.

Sela pun masuk kedalam kamar sambil membawa sebuah box yang ukurannya cukup besar.

"Mamah mau minta tolong sama kamu, kamu anterin box ini, ya kerumah seberang" ucap Sela.

Fanda berdiri menghampiri mamahnya dan mengambil box itu dari tangan mamahnya.

Lost but LovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang