Warning: Jangan membaca cerita ini terlalu serius dan jangan pernah menganggapnya nyata.
Terima kasih, selamat membaca.
***
"STOP!!"
Alexei membeku. Tidak maju, tidak juga mundur.
Emily mengangkat wajahnya. "Aku tidak ingin melakukan hal ini jika belum ada ikatan pernikahan!" Tegasnya.
Alexei menghela napas kasar. Berat rasanya menunda sesuatu yang nyaris akan keluar.
"Kita akan menikah sebentar lagi bukan!" Ujarnya tidak sabar.
"No! Tidak, tidak ada jaminan kalau setelah ini kau akan menikahiku." Balas Emily. Kedua lengannya mantap menutupi bagian dadanya.
"Kenapa kau tutupi," geram Alexei.
"Jelas saja. Aku tidak mau rugi kan." Emily memutar bola matanya.
"Ck!" Habis sudah kesabaran Alexei. Di cancel si entong merana. Tidak di cancel si entong lebih merana.
Pria itu bangkit dan mengambil ponselnya.
Entah siapa yang dihubunginya. Yang jelas tidak lama kemudian Alexei melemparkan sebuah kimono pada Emily.
"Pakai itu," perintahnya.
Emily menurut. "Tapi, apa sebenarnya yang akan kau lakukan?"
Tidak ada jawaban apapun yang keluar dari mulut Alexei. Pria itu hanya diam seraya berjalan ke arah pintu.
Sampai tak berapa lama, beberapa orang anak buahnya ikut masuk ke dalam.
Ekspresi Emily pucat seketika. "A, apa yang akan kalian lakukan??"
Para lelaki berpakaian hitam itu terlihat terburu-buru. Mereka menggeser meja dan mengambil dua buah kursi untuk di sejajarkan.
Sementara Alexei, hanya diam di sudut seraya memperhatikan.
"Sudah?" Tanyanya.
Para anak buah Alexei membungkuk. Menandakan kalau tugas sudah selesai dilaksanakan.
"Kemari Emily," perintah Alexei lagi.
Emily mengerjap bingung namun tetap mengikuti langkah Alexei.
Mereka duduk sejajar di kursi itu dan menghadap ke sebuah laptop yang ada atas meja.
Hanya sejenak sampai seseorang secara tiba-tiba muncul di layar monitor.
"Halo Nicholas," sapa pria paruh baya di layar. "Sudah siap?"
Alexei tersenyum. "Tentu."
Emily menoleh ke Alexei dan para anak buah pria itu yang berdiri di belakang mereka.
"Nona Emily, sudah siap?" Gantian pria paruh baya itu bertanya pada Emily.
Alexei menginjak kaki Emily. "Aw! Si- siap." Teriak gadis itu kesakitan sekaligus kebingungan.
"Kalau begitu kita mulai sekarang juga, Nicholas Alexei, saya nikahkan kamu dengan nona Emily Dawson dengan mas kawin satu lembar cek sebesar seratus juta dibayar tunai."
Alexei mengulurkan tangannya seakan tengah menjabat tangan pria paruh bayar itu. "SAYA TERIMA NIKAH DAN KAWINNYA EMILY DAWSON DENGAN MAS KAWIN SATU LEMBAR CEK SEBESAR SERATUS JUTA DIBAYAR TU... NAI."
Emily ternganga.
"Sah??" Tanya pria paruh baya itu.
Dan semua anak buah Alexei menjawab serentak. "SAH!!!"
Ini.... Emily melongo. Benar-benar melongo.
Ditutupnya laptop itu dan seluruh anak buah Alexei serentak meninggalkan ruangan.
"Barusan...."
Alexei tersenyum. Kedua lengannya menelusup di bawah tubuh Emily dan di bawanya gadis itu kembali ke atas ranjang.
"Dengan ini kau resmi menjadi isteriku." Bisik Alexei.
Rasanya ada yang aneh. "Ta-tapi..."
Alexei kembali melepaskan kimono Gadis itu. "Kekurangan lainnya akan kita lengkapi besok dan kekurangan saat ini sebaiknya kita lengkapi sekarang."
"Apa?! Tunggu... Alexei, TIDAKKKK"
***
"Mama dimana Alexei?" Andrei memasuki rumah dengan terburu-buru.
"Alexei tadi bilang akan makan malam dengan Emily, darimana saja kau nak?" Tanya sang mama. Terkejut setelah sekian lama tidak melihat sang anak.
Andrei mengusap wajahnya kasar. "Dimana Richie?"
"Richie??"
"Bayi itu, dimana bayi itu?!" Andrei menatap sang mama dengan wajah panik.
"Baby B sedang tidur di kamar, kenapa kau tiba-tiba mencarinya, kau kemana saja selama ini dan bagaimana kau tahu tentang..."
"Nanti saja ya Ma, sekarang beritahu aku dimana Alexei dan Emily makan malam."
"Five season." Jawab sang mama pada akhirnya.
Andrei terdiam. Kemudian mengecup lembut kening sang mama. "Aku mencintaimu Ma, maaf karena tidak pernah menjadi anak yang bisa membanggakanmu." Ucapnya.
Sang Mama hanya menjawab dengan usapan lembut di kepala Andrei. "Kau akan membanggakanku Nak, suatu saat. Pasti."
"Terima kasih Ma, aku pergi dulu." Andrei kembali bergegas.
Setengah berlari menuju mobilnya dan dalam waktu yang singkat melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi.
Ia harus segera membawa Alexei ke tempat itu. Ia juga harus mencegah Alexei menikah dengan Emily.
Ia harus tahu kebenaran yang sesungguhnya tentang siapa Baby B sebenarnya.
Anak diakah atau Alexei, sang kakak.
***
Mohonnnnnn maaf karena terlambat merelease cerita ini. Karena satu dan lain hal, utamanya adalah kendala dengan imaginasi yang tak kunjung tiba untuk cerita ini.
Semoga part ini bisa mengobati rasa rindu teman-teman.
Jika berkenan mohon review dari teman-teman mengenai cerita ini. Boleh saran dan kritik juga asal membangun.
Dan untuk part selanjutnya akan lebih panjang karena mulai memasuki konflik yang sebenarnya. Terima kasih, selamat membaca :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Billionaire
RomanceKarena kesalahpahaman, Nicholas Alexei seorang executive muda ternama terpaksa menikahi seorang gadis yang baru ditemuinya, Emily Dawson. Tidak hanya itu, Alexei pun terpaksa harus menerima status barunya sebagai seorang Ayah dalam waktu sekejap mat...