.
.
.
Aku tidak tahu kenapa,
Yang aku tahu hanya satu;
Aku yang sangat membutuhkanmu...
.
.
.
.
.
.
Ruangan dengan penerangan remang itu terlihat sunyi dan damai. Sesosok pemuda tertidur nyaman dalam posisi tengkurap diatas sebuah ranjang berukuran besar. Kelopak matanya tertutup rapat. Wajah tampan yang biasa terlihat kaku tampak polos bagai anak kecil—sangat berbeda 180° saat ia terbangun. Irama napas yang teratur memberitahukan seberapa pulas ia tertidur. Dilihat dari keadaan, sepertinya ia tidak akan bangun dalam waktu dekat. —Sigh, padahal matahari sudah lama meninggalkan ufuk timur dan akan terbenam di barat kurang dari satu jam lagi.
Meski demikian nyaman dalam alam mimpi, pemuda tersebut tetap tak mengurangi kewaspadaan. Insting iblis yang dimilikinya terlalu peka untuk melewatkan sebuah gerakan halus yang mencurigakan dari sudut kamar. Hal itu memaksa dirinya membuka lebar kedua kelopak mata yang terasa lengket dan memperlihatkan sepasang onyx kelam yang menyorot tajam. Meski tidak menunjukan ekspresi berarti namun kilatan kekesalan terpancar jelas di sana.
Sambil mengumpat dalam hati pemuda itu berbalik perlahan, memperlihatkan dada putih berotot yang terekspos begitu saja. Pemuda itu memutuskan diam, tak berkata maupun bergerak, hanya membiarkan onyxnya mengawasi gerakan sekecil apapun yang tertangkap tanpa melepaskan pandangannya sedetik pun. Ia akan menunggu apa yang terjadi nanti dan hanya bertindak berdasarkan situasi saja.
Bayangan hitam muncul dari bawah di balik tirai jendela, perlahan bergerak membentuk sosok tak asing.
"Pergilah ke dunia manusia," tiba-tiba suara terdengar dari sosok hitam tersebut. "... dan kau akan menemukan sesuatu yang menarik. Sasuke." Merasa telah menyelesaikan urusannya bayangan hitam tersebut berubah transparan kemudian hilang menguap seperti asap.
Sasuke mendengus, matanya berputar menanggapi suara asing yang seenaknya muncul, memerintah lalu hilang dengan cepat.
Memangnya orang itu pikir mudah pergi ke dunia manusia? Nadanya seolah mengatakan ia mampu pulang pergi ke dunia manusia sesuka hati membuatnya kesal. Well, tekniksnya ya, Sasuke mampu. Meski sedikit penasaran, membayangkan berpergian ke tempat yang jauh dan menguras banyak chakra hanya untuk hal yang tidak pasti—dan tidak jelas—membuatnya sudah merasakan lelahnya terlebih dahulu sebelum bertindak. Tentunya Sasuke sekarang lebih memilih melanjutkan tidur dan kembali bermalas-malasan.
Namun sepertinya gangguan yang datang belum mau menjauh. Baru saja pemuda bermarga Uchiha itu memejamkan mata dan bersiap kembali ke alam mimpi yang sempat tertunda, sebuah ketukan pelan terdengar di pintu kembali menginterupsi waktu istirahatnya.
Geraman pelan disertai umpatan kekesalan tak pelak meluncur dari bibir tipis kissable tersebut. Sasuke dan waktu tidurnya yang terganggu bukanlah hal yang menyenangkan untuk dihadapi.
"Masuk." berucap datar nan dingin, Sasuke tidak repot-repot menyembunyikan kekesalan pada suaranya.
Niat suci memaki siapapun yang sudah berani menganggunya harus kembali tertelan ketika onyx kelamnya menangkap sosok mini dark elf melayang dibelakang pelayan yang menunduk gemetar.
"Nani ga?"
Tubuh sang pelayan langsung menegang mendengar pertanyaan tak suka dari tuannya, setelah mengumpulkan keberaniannya yang tidak seberapa untuk menjawab, sang pelayan dibuat heran mendapati tuannya menatap malas ke arah belakang. Dia baru menyadari tamu tuannya ternyata sudah berada di sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Angel? no Devil!
FanfictionApa malaikat itu ada? Kalau ada, Dimanakah mereka berada? Seperti apa wujudnya? Apakah tampan rupawan? Atau cantik mempesona? Apakah aku nanti bisa bertemu dengan mereka? bagiku dia terlihat lebih seperti malaikat daripada iblis / CHAPTER 10 IT's UP...