Epilogue

226 30 5
                                    

Bagaimana? Apakah ending-nya mudah ditebak?

Aku harap kisah ini dapat memberikan plot twist yang cukup membuat kalian tercengang.

Jika tidak, yah... sepertinya kisah kali ini kurang sukses.

Jujur, aku lebih menyukai jawaban kalian jika itu adalah opsi pertama. Tapi---mungkin kebenaran yang pahit lebih baik untukku agar bisa terus mengembangkan diri---dibanding kebohongan yang manis.

Atau justru, ada dari kalian yang ingin protes? Silakan tunjukkan dirimu, aku tak akan mundur, tenang saja.

Sebelum kalian protes, harap diingat bahwa ini adalah kisahku---galaksi ciptaanku. Yaitu dimana kewarasan hanyalah sebuah kata tak bermakna.

Atau kalian ingin bertanya racun apa yang Ibu pakai sampai-sampai Serigala tewas dibuatnya?

Hmm... It's secret. Aku tidak mau kalau kalian akan mencari racun itu dan membunuh seseorang yang kalian benci menggunakan racun tersebut.

Jangan melihatku seperti itu,  aku tidak mau menambah dosa dengan memberitahu racun apa yang Ibu gunakan.

Oh, lihat sudah jam berapa ini? Kelihatannya kita terlalu asyik mengobrol sampai melupakan waktu.

Kuucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada kalian semua yang telah bersedia memberikan waktu berharga kalian kepadaku--untuk menyaksikan kisah ini.

Panggung akan segera kembali tertutup, jangan merindukanku, oke?

Oh, oh! Ini belum selesai! Jangan pergi dulu! Hei, kembali!

Maaf hehe, ada sesuatu yang harus kutanyakan pada kalian terlebih dahulu.

Overall, bagaimana kisah ini menurut kalian?

Tidak penting?! Hei, ayolah! Ini penting bagiku!

Kembalikan tomat busuk yang kalian pegang itu! Panggung akan benar-benar kututup. Stop please!

See you next show!

Little Red Ridding HoodTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang