[BABAK 3] Gadis Kecil Bertudung Merah--Bertemu Tuan Serigala
.
.
.Gadis Kecil masih terus berjalan dengan riangnya. Tanpa dia sadari, sepasang mata yang memancarkan kelaparan terus mengintainya.
Malangnya Gadis Kecil, tidak tahu bahwa ada seseorang atau sesuatu yang terlihat sangat ingin menerkamnya.
Krosak krosak
Gesekan antara daun semak-semak membuat Gadis Kecil sedikit berjengit kaget. Beberapa detik setelahnya, seekor Serigala melompat keluar dari semak-semak tersebut. Membuat rasa kaget Gadis Kecil menjadi berlipat.
"Halo Gadis Kecil," sapa Serigala.
"Oh, halo juga tuan Serigala!" Balas Gadis Kecil dengan riangnya, setelah mengatasi kekagetannya.
Jujur, hal itu membuat Serigala mengeryit heran. Yah, gadis kecil macam apa yang tidak menjerit ketakutan saat melihat dirinya? Alih-alih ketakutan Gadis Kecil itu malah menjawab dengan riangnya.
"Apa yang tengah kau lakukan di dalam hutan ini, Gadis Kecil?" Tanya Serigala.
"Aku ingin menjenguk nenekku yang sedang sakit, rumahnya berada di tengah hutan, tuan Serigala," jelas Gadis Kecil.
"Oh! Begituk---"
KRUYUUK
Suara yang bagai geraman menginterupsi ucapan Serigala, membuat Gadis Kecil bertanya-tanya; suara apakah itu?
Melihat ekspresi bingung yang terpampang pada wajah Gadis Kecil, membuat Serigala mengerti--dan menjelaskannya, "Ah, maafkan aku Gadis Kecil. Yang tadi adalah suara perutku yang minta untuk diisi."
"Kau lapar tuan Serigala? Oh! Aku punya biskuit dan roti, apa kau mau?" Gadis Kecil menawarkan sesuatu di dalam keranjang---yang diperbolehkan Ibu, tentu saja.
"Biskuit dan roti? Benarkah?" Serigala tampak sedikit senang.
"Un, tentu saja tuan Serigala. Tapi Ibu hanya memperbolekanku mengambil sebuah roti dan 2 buah biskuit," ucap Gadis Kecil, kekecewaan terlampir pada wajahnya.
"Terimakasih atas kebaikan hatimu Gadis Kecil, tapi hanya dengan sebuah roti dan 2 buah biskuit, tidak akan mengisi perutku. Aku butuh lebih banyak." Mengetahui hal tersebut, Serigala pun ikut kecewa. Memangnya sebuah roti dan 2 buah biskuit cukup untuk mengisi perut Serigala? Bagaimana menurutmu?
"Oh, maafkan aku tuan Serigala. Tapi yang lain bukanlah untukku, melainkan untuk nenekku. Jadi aku tak bisa memberikannya kepadamu tuan Serigala." Gadis Kecil tampak kasihan, jikalau semua roti dan biskuit itu untuknya, maka Gadis Kecil akan membagi sebagian besar untuk Serigala.
"Tidak apa Gadis Kecil, aku tidak keberatan. Karena sebenarnya, hidangan yang pas untukku adalah dirimu, Gadis Kecil--daging muda yang empuk untuk dimasak di atas api unggun--hidangan yang benar-benar ideal untukku!" Seru Serigala, suaranya dipenuhi keriangan.
"Hahaha. Tuan Serigala, aku tidak menyangka ternyata kau humoris. Bahkan untukku, itu terdengar sangat lucu!" Alih-alih ketakutan, lagi-lagi respon Gadis Kecil berkebalikan dengan yang seharusnya gadis kecil lakukan. Tertawa? Yang benar saja.
"Jadi menurutmu aku sedang bercanda, gadis kecil?" Serigala menaikkan sebelah alisnya, lagi-lagi akibat respon abnormal dari Gadis Kecil.
"Tentu saja, tuan Serigala," jawab Gadis Kecil, tawanya mulai mereda.
"Bagaimana kalau hal itu bukanlah sebuah lelucon? Apa yang akan kau lakukan, Gadis Kecil?" Serigala seperti sedang menantangnya, kira-kira jawaban apa yang akan diperoleh Serigala?
"Jika itu bukan sebuah lelucon? Hmm... yang pasti aku akan memberikan perlawanan, tuan Serigala. Bahkan, jika memungkinkan--sekalian saja aku membunuhmu! Ahahahahaha!" Tawa riang dari Gadis Kecil kembali terdengar.
Dan jawaban Gadis Kecil sukses membuat Serigala bergidik ngeri.
Dari semua jawaban dan respon yang diberikan Gadis Kecil, Serigala menyimpulkan--bahwa gadis kecil di hadapannya memang benar-benar abnormal.
"Perlindungan diri yang baik Gadis Kecil." Serigala tampak tersenyum--menampilkan deretan gigi-gigi panjang nan runcing--menyembunyikan rasa ngerinya.
Tawa Gadis Kecil telah berhenti, tergantikan oleh senyuman, "Terimakasih tuan Serigala."
"Terimakasih kembali Gadis Kecil. Baiklah, aku harus pergi sekarang, sampai jumpa!" Segera setelah mengatakan hal tersebut, Serigala melompat masuk ke dalam semak-semak, dan langsung berlari menjauhi Gadis Kecil.
Serigala memutuskan untuk bermain aman, jawaban dan respon Gadis Kecil benar-benar di luar rencananya. Maka Serigala pun mengganti rencana--membuntuti Gadis Kecil sampai ke rumah Neneknya--lalu kemudian menerkamnya, bersama Neneknya.
"Sampai jumpa tuan Serigala!" Sahut Gadis Kecil, tangannya melambai-lambai, sampai bayangan Serigala benar-benar lenyap dari pandangannya.
Dan Gadis Kecil melanjutkan perjalanan dengan damainya, bagai tak pernah bertemu seekor Serigala yang mengatakan ingin memakannya--walau itu merupakan lelucon--menurut Gadis Kecil.
.
.
.
~tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Red Ridding Hood
FantasyTudung merah yang indah, bagai menari terbelai semilir angin. Namun sepasang manik hitam mengintai pemilik tudung tersebut, berkilat-kilat memiliki niatan buruk. - SPECIAL HALLOWEN - Disclaimer (Real Story) Little Red Ridding Hood © Grim-Brothers Or...