"i can take care of myself!"
***
Di sepanjang jalan menuju pusat kota banyak sekali orang-orang yang berjalan menuju sana untuk menikmatai pesta kembang api tengah malam. Justin dengan jaket hangatnya melihat lecey disampingnya yang tampak kedinginan walaupun gadis itu memakai sweter tebal pink itu. Lecey merasa diperhatikan ia menoleh melihat justin. Entahlah disini cukup dingin.
Justin membuka jaketnya dan menyerahkannya pada lecey yang menatapi jaket yang dia sodorkan. Lantas menyergit. "Pakialah aku tahu kau kedinginan" ucap justin membuat lecey tersenyum lebar sekali dan mengambil jaket justin ragu dan memakainya dalam diam.
Tak berselang lama muncul fred dan walter yang menyapa mereka berdua.
"Hei kukira kalian tidak datang" ucap fred dengan riang dan justin baru menyadari tangan fred mengait tangan seorang gadis yang ia tak kenal. Lantas menyergit menatapnya."Oh iya kenalkan ini floriana" ucap fred lalu berdeham "kekasihku" ungkapnya malu-malu. Justin dan walter tertawa melihat temannya yang sedang tersipu malu. Fred melepas masa lajangnya haha..
Sedangkan didalam hatinya lecey sedikit kecewa saat fred, kekasih barunya dan walter yang datang sehingga lecey tidak bisa berdua saja dengan Justin. Berbeda dengan angan-angannya saat justin dengan senang hati ingin ikut dengannya ke pesta kembang api malam ini.
Mereka berjalan beriringan, dan lecey sesekali mencuri pandang pada justin yang berjalan tanpa melihatnya. Dia menghembuskan nafas pelan dan kembali berjalan. Namun, beberapa detik kemudian ia merasakan sebelah tangannya digenggam hangat. Ia mendongak melihat wajah justin yang tampak tampan jika tersorot lamu-lampu disepanjang jalan ini.
"Aku tahu kau kedinginan lecey..jangan menolak" justin mengandeng lecey dan berjalan dibelakang fred dan walter sambil melihat-lihat disekitar. Matanya menelisik pedangang-pedangang yang membuka kedai kecil dipinggir jalan, anak-anak kecil yang berlari-larian sambil berteriak kesenangan dan kerumunan orang yang ingin melihat kembang api sama sepertinya. Justin mengangkap sosok yang tak asing lagi-berjarak tidak jauh darinya yang sedang berbicara pada orang lain yang memakan gula kapas yang besar.
Dia terus memperhatikannya sampai objek yang dilihatnya tak sengaja menoleh kearahnya dengan delikan datar namun menusuk.
***
Kaia dengan bosan menunggu betty yang tengah membeli salah satu camilan yang dijual disini. Padahal ditangannya sudah ada gula kapas dan marsmellow yang berukuran besar. Sahabatnya ini sangat suka yang manis-manis.
Kaia mengendus kesal dan menoleh kesana-sini dan tatapannya tak sengaja jatuh pada sosok laki-laki yang ia tahu bernama justin bieber itu-yang menabraknya di aula tadi siang. Dia mendelik kearah justin dan memperingati melalui tatapannya. Dan kaia melirik tangan laki-laki itu menggemgam tangan- ketua osis. Lecey Wrainder.
Oh dia tahu sekarang. Namun, tatapannya teralihkan saat dia mendengar samar-samar ada yang memanggil namanya. Dia memutar kepalanya dan matanya membulat seketika melihat gadis kecil dengan baju princes yang dikenakannya. Gadis itu memeluk tubuh kaia erat dan dibalas oleh kaia. Kaia melepaskan pelukannya dan menatap seseorang yang ada dibelakang mereka. Kaia berjalan maju dan memeluk sekilas.
"Aku merindukanmu ma.." katanya sehabis melepas pelukan mereka.
"Aku juga sangag merindukanmu, sayang" kata wanita berbaju hangat yang rapi dan tertutup itu yang bernama Dianna Droxtin. Dia melirik gadis kecil itu yang sibuk menjilati lolipop besar yang dibelinya tadi. "Bagaimana dengan alloe?"
KAMU SEDANG MEMBACA
A Little of Heaven(Justin Bieber)
Romance"Jika kebahagian itu hanya sekecil debu, aku tidak akan pernah menolaknya" - kaia clavlaar Justin Bieber Kaia Geber Thomas Sangster