Song fict : Percayalah by Raisa ft Afgan ost. London Love Story
Aku...Yang tak akan melepaskan
Kamu..yang menggenggam hatiku
Kita..tak kan mungkin terpisahkan
Biarlah terjadi...apapun yang terjadiAku...yang tak bisa melepaskan
Kamu..yang miliki hatiku..
Walau mungkin terlalu cepat..
Bagi kita berdua..Untuk mengatakan...~No other and No doubt~
Naruto menatap Hinata dengan pandangan memuja, seperti biasa. Apapun yang wanita indigo itu lakukan terlihat sangat luar biasa di matanya. Karena memang wanita itu sudah melakukan hal luar biasa dalam hidupnya.
Pria Namikaze ini menumpukan wajahnya pada tangannya. Manik saphirenya tak henti-hentinya mengamati Hinata yang tengah berkutat dengan bumbu dapur.
Hinata yang merasa diamatipun menoleh. Wajahnya berubah merah semerah tomat matang ketika mendapati pria yang sangat dicintainya itu tengah mengamatinya dengan intens.
Naruto terkikik geli dengan tingkah lucu Hinata. Walaupun status Hinata kini sudah jadi istri sah nya, tapi sikap yang ditunjukkan wanita itu seolah-olah mereka berdua ini baru pacaran.
"Kenapa kau malu sayang? Kita kan sudah menikah? Tidak masalah kan kalau aku melihatmu seperti itu?",ujar Naruto sambil memeluk Hinata dari belakang.
Hal itu justru membuat Hinata semakin malu dan lebih memilih untuk menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
"Ja-jangan lihat aku sekarang....",ujar Hinata malu-malu. Naruto justru semakin ingin menggoda istrinya yang sangat lucu ini.
"Kenapa aku tidak boleh melihat istriku yang sangat cantik ini? Ayo cepat singkirkan tanganmu..aku mau lihat wajah malu-malumu yang sangat sexy itu",ujar Naruto berusaha menggoda Hinata.
Tangannya berusaha menyingkirkan tangan Hinata yang masih setia ia gunakan untuk menutup wajah merahnya.
"Tidak, jangan paksa aku melakukan kekerasan Naruto-kun..",lirih Hinata yang yang benar-benar tidak ingin ekspresi malunya dilihat Naruto.
Mendengar gertakan sang istri yang lebih kedengaran seperti bisikan halus itu justru membuat tawa Naruto meledak.
"Hahahahaha! Kekerasan? Wanita selembut dirimu memangnya bisa berbuat apa? Menyakiti lalat saja kau tidak sanggup, Hahaha kau-"
Crrrooooottttttt
"I-ini..."
Naruto berusaha mengucek matanya, pandangannya menjadi buram dan tertutupi oleh...Wip cream. Hinata menyemprotnya dengan krim kocok. Krim yang harusnya jadi penghias kue itu kini melumuri seluruh wajahnya.
"Bagaimana? Tidak bisa menyakiti lalat hm? Kau harus menarik kata-katamu..",ujar Hinata sombong sambil mencubit hidung Naruto yang tertutup cream.
"Fufufu..sekarang kau tampan..seperti sinterklas..", Hinata terkikik geli.
"Sinterklas itu tidak tampan",ujar Naruto sambil mengerucutkan bibirnya kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Lately
FanfictionPada akhirnya semua yang pantas bahagia akan mendapatkan kebahagian itu. Walupun dengan cara yang terdengar begitu mustahil. Pada akhirnya cinta yang murni dan tulus pasti akan mendapatkan balasan yang indah. Walaupun cinta yang ditunggu datang terl...