"Mari kita mulai dari awal lagi."
-------"Haish Jinjja! Apa yang kau bayangkan Jung Seulchae?! Jangan mengada-ada! Mana mungkin Si Setan Jun itu akan datang menggenggam tangan saat pulang lalu menarik kedalam pelukan dan ia meminta kalian balikan?! Cih- yang benar saja." Seulchae mengacak rambutnya. Sekarang Rambutnya sudah sepenuhnya berantakan, ia berjalan kearah Stasiun kereta. Mengambil sepeda pancal-nya yang selalu ia titipkan disana. Rumah Hyungwon tidak begitu jauh dari Sekolah, tapi Hyungwon meminta Seulchae untuk berjaga-jaga saja menaruh sepeda pancal masa kecilnya yang dibawa oleh Hyungwon dititipkan disitu一berhubung Hyungwon akrab dengan penjaga Stasiunnya.
Seulchae mengayuh sepeda-nya dengan agak malas. Rambutnya sepenuhnya berantakan karena ia acak tadi, hoodie yang ia pakai tidak sepenuhnya rapi一 lengan kiri ia tekuk sampai sikut dan lengan kanan ia tekuk sampai setengah sikut, tudungnya ia biarkan menutupi kepalanya dengan berantakan.
Tak lama ia sampai didepan rumah, ia mengambil kunci rumah dari dalam saku Hoodie dan men-jagang sepedanya. Ia pun turun dan membuka pagar lalu mengayuh sepedanya masuk. Ia mengunci pagar rumah dan masuk ke dalam rumah.
Seulchae menghempaskan badannya di sofa ruang keluarga. Ia ingat, rumah ini adalah rumah peninggalan Almarhum orang tuanya. Dan kakaknya tidak pernah mengubunginya selama 7 bulan, semenjak orang tua mereka meninggal, dan Hyungwon juga tidak pernah mengabari bahwa ia menempati rumah penuh kenangan ini. Seulchae terdiam, ia melonggarkan pita seragamnya dan menatap kearah pigura yang terdapat foto mereka ber-empat. Ia berjalan mendekati pigura itu. Ia jadi ingat bahwa ia juga pernah berfoto keluarga. Bukan dengan keluarga ini.
Tapi keluarga Namjoon, dengan status adik tiri.
Ia ingat bahwa temannya ada yang memesan photocard BTS lagi. Ia langsung mengambil file yang diberikan temannya yang berisi foto bias-nya lalu mencetaknya. Ia sampai lupa bahwa ia belum ganti baju maupun makan siang.
.
"Argh, aku lapar. Apa ada makanan yang lezat dikulkas?" Batin Seulchae sambil membuka kulkas. Ia hanya menemukan roti dan teh yang didinginkan Hyungwon. Seulchae pun mengambil teh yang didinginkan Hyungwon sejak tadi pagi dan meminumnya sambil bersender di meja dapur. Ia teringat, dulu ia sering menunggu Namjoon sambil menyetel siaran favoritnya yang menayangkan boyband dan girlband yang baru menetas lalu biasanya ia akan pencilakan sambil membawa lightstick nya kemana-mana.
Seulchae pun mengambil lembaran Photocard dan meletakkannya di meja keluarga yang depannya adalah TV. Ia langsung menyalakan TV dan mencari siaran Kpop. Ia mengikuti iringan musik sambil menggunting.
.
Disisi lain Seulchae一Namjoon. Namjoon memandangi Smartphone yang bermerek Iphone 6 itu daritadi. Antara ingin menelpon Seulchae, menunggu pesan dari-nya, dan meminta maaf. Tapi hatinya bimbang, antara ingin dan tidak ingin mengganggu aktivitas Seulchae. Padahal Seulchae kuker sekali dirumah dan juga menunggu panggilan dari Namjoon.
"Kau ngapain Hyung?" Tanya Taehyung memecahkan keheningan diantara mereka. Sekarang Namjoon sedang duduk disebelah Taehyung, mereka baru selesai berlatih dance tadi. Jimin? Ia sedang bersama Yoongi dan Jungkook mencari jajanan atau makanan.
"Menunggu pesan dari Seulchae kah? Atau telponnya?" Tanya Taehyung lagi, dan Namjoon masih terdiam seribu bahasa. "Kudengar kau bertengkar dengan Seulchae dan Jimin, Joon. Ada apa? Cerita saja."
YOU ARE READING
I Hate My Brother! ✔️
Fanfiction[Bangtan FF ーprivate some chapter] "Aku benci kakakku! Kenapa ia suka menyuruhku?! Aku tau dia bukan kakak kandungku! Tapi berhentilah menyuruhku!" ーJung SeulChae. "Dia adalah adik ku yang ti...