Daily Romance

276 11 0
                                    

                 <sequel part 1>
.

      Seulchae sekarang sedang berada di rumah Namjoon, ia berniat bermain disana tidak ada niatan untuk menginap karena Namjoon bilang mereka seharusnya tidak serumah.

      Seulchae mengetuk pintu 3 kali, ia entah kesambet apa tiba-tiba merapihkan poni-nya. Ia juga membawa Donat dari café kakaknya.

   "Tunggu sebentar!" Teriak orang dari dalam yang tak lain adalah Namjoon. Tak lama Namjoon membuka pintu rumah, ia memakai T-shirt warna hitam dengan paduan jeans hitam. Padahal hanya dirumah tapi ia sangat rapih.

"Masuklah," Ia tersenyum dan Seulchae menganggukkan kepalanya. Baru saja Seulchae mau menghentakkan kakinya, Namjoon yang balik badan langsung balik badan berhadapan dengan Seulchae lagi.

"Waeyo?" Tanya Seulchae, Namjoon langsung mengecup bibir Seulchae dan tersenyum Jahil. "Yya!" Teriak Seulchae sambil memukul Punggung Namjoon. "Yya! Yya! Appo! Appo!" Seru Namjoon meringis kesakitan, sebetulnya tidak sakit karena tenaga Seulchae kecil, hahaha. (ketawanya maksa banget yak 😂😂😂)

"Aku membawa donat dari café Oppa, apakah kau suka donat?" Tanya Seulchae, begini-begini Seulchae tidak begitu tau makanan kesukaan Namjoon. "Taruh saja disitu, nanti kubawa ke dorm dan kumakan dengan anak-anak." Balas Namjoon sambil fokus pada smartphone-nya. "Aish, bilang saja kau tak suka manis-manisan." Kesal Seulchae sambil memasang muka mengejek.

Seulchae pun duduk di sofa biasanya yang ia gunakan untuk ngidol. Dan ia mencari siaran kartun, akhir-akhir ini ada kartun yang ia suka. Namjoon pun berdiri dari duduknya dan memeluk Seulchae dari belakang, ia menaruh kepalanya diatas kepala Seulchae.

"Nah, itu tau." Balas Namjoon diucapan Seulchae yang sebelumnya. "Tau begitu donat-nya kutaruh dirumah saja lalu kuhabiskan sendiri, Huh!" Kesal Seulchae sambil menyilangkan kedua tangannya di dada. "Nanti kau gemuk, kau tambah tembam. Nanti aku tidak kuat menggendongmu ketika kita di Altar,hahaha" Goda Namjoon sambil mencubit kedua pipi Seulchae. "Kau mengejek-ku ha?" Kesal Seulchae lagi "Ani, hahahaha" ucap Namjoon sambil mengacak rambut Seulchae. "Tunggu, kau tadi bilang apa? Altar? Memangnya kita mau menikah?" Tanya Seulchae sambil mendangak-kan kepalanya untuk melihat Namjoon "Menurutmu?" Tanya Namjoon balik.

          "Tapi Oppa, bagaimana dengan karir-mu? Aku tidak ingin karir-mu hancur hanya karena kau harus menikah denganku." Namjoon yang mendengar itu langsung pindah posisi duduk disebelah Seulchae dan merangkulnya. "Tidak apa-apa, lagian apa salahnya orang saling mencintai itu menikah?" Ucap Namjoon sambil mendekatkan kepalanya di kepala Seulchae.

        "Tunggu, kau tadi memanggilku apa? Oppa? Tumben sekali hm?" Tanya Namjoon sambil tersenyum, Seulchae tidak sadar dan pipinya merah merona. "A-ani!!" Ucap Seulchae mencoba menyembunyikan rona pipi-nya.  Namjoon langsung memegang kedua pipi Seulchae dengan satu tangannya. Ia terkekeh. "Merah pfft--" seru Namjoon sambil mencubiti pipi Seulchae gemas "Aaappooo!" Seru Seulchae sambil memegangi pipinya yang habis dicubiti gemas oleh Namjoon. Namjoon langsung mendekatkan kepalanya ke kepala Seulchae, lebih tepatnya menempelkan dahi mereka.

"You know somethin' babe?" Tanya Namjoon dengan gaya berbahasa inggrisnya "Nope." Balas Seulchae datar sambil mengalihkan pandangan-nya ke siaran TV. "I love you sooooooooooooooo much!" Seru Namjoon sambil memeluk erat Seulchae lagi sampai Seulchae rasanya tidak bisa bernafas, ah ralat menyiksa maksudku. "Ah! Ah! Oppaa! Appo! Ah aku tidak bisa bernafasss! Oppppaaaa!!" Teriak Seulchae sambil memukul-pukul punggung besar Namjoon. Namjoon langsung melepas pelukan Seulchae sambil mengacak rambut Seulchae.

    "I hate you, oppa!" Seru Seulchae sambil merapihkan rambutnya sedangkan Namjoon cekikik-an meninggalkan Seulchae dan beralih ke dapur mencari jajan. "I love you too, bae!" Serunya sambil membuka kulkas.

"Seulchae-ah..." Panggilnya "Hm?" Balas Seulchae dengan dehaman "Kau tidak ingin pergi ke Toko buku atau ke Taman bermain gitu? Aku jenuh dirumah." Namjoon tiba-tiba memeluk Seulchae lagi dari belakang dan mencium ubun-ubun nya. "Maunya begitu, tapi... apa kau tidak takut nanti.. yah.. kau tau kan? Itu lho, yang biasanya terjadi pada idol jika keluar-keluar, apalagi denganku. Bisa disangka siapa-siapa nanti aku.." Ucap Seulchae sambil memakan cookies.

"Benar juga sih, tapi aku jenuh.. Lagipula aku ingin membeli beberapa buku bacaan" keluh Namjoon sambil duduk disebelah Seulchae. Aish, dia ini mondar-mandir saja--.

"Ah! Majja! Aku tau toko buku yang sepi dan jarang dikunjungi. Bukunya bagus-bagus, hanya saja itu jauh.." ucapnya "hm?"

"Kau tau? Toko buku yang di vcr konser hyyh keberapa saat itu-- ah, aku lupa--" keluhnya

"Oh. Itu. Bukannya itu jauh?"

"Iya, kau mau kesana?"

"Boleh saja, aku juga sedang kehabisan buku bacaan. Kau tau kan? Akhir-akhir ini bahkan aku sering meminjam buku temanku wgwgwggww--"

"Aish, kubelikan 5 deh tapi kamu baca sendiri! Ok?"

"Yak! 5 itu terlalu banyak bodoh! Bahkan aku saja baru bisa menyelesaikan 1 buku dengan mata sembap dalam 3-4 hari!"

"Aish, kau itu. Dasar tukang baper!"

"Bodo!"


















Wutdafuc is this ha? (΄◉◞౪◟◉`)
Btw, ini sequel yang---
Unch--
Kuwbaruwpertamawkaliwbuwatsequwel--
Dari beberapa bulan yang lalu May ga ada niat buat bikin ff sumpe-- _||
Sekalinya bikin, terakhir itu castnya namjimyoon, habis itu enggak kulanjutin:'v

Dan ada beberapa ff yang aku unpub karena suatu masalah--

Idenya nyandet:'v
Jadi yah--
Yah--------

Maafkan daku:'v

Sekian terimagaji(?), telah membaca fanfic absurd ini:'v

Happy 70+ vote and 500+ readers!

I Hate My Brother! ✔️Where stories live. Discover now