Joy sudah berhanbok rapi. Para pelayan membantunya untuk berdandan. Dia tampak cantik dengan stelan hanbok berwarna terang dan cerah. Dimasa ini hanya bangsawan yang berhak mengenakan baju terang sehingga status keluarga akan semakin nampak terlihat dari baju yang dikenakannya.
Joy benar-benar tampak menawan dengan hanbok itu. Dikepalanya tersemat baessi daenggi mawar berwarna kuning terang, dwikkoji kupu-kupu serta Daenggi berwarna peach yang terikat sempurna diujung kepang rambutnya yang panjang.
Joy tidak pernah menyangka bahwa menjadi bangsawan dimasa joseon sangatlah menyenangkan. Segala macam keinginan dan kebutuhan gadis itu akan dengan mudah dipenuhi. Dia hanya perlu duduk dan menunggu dikamarnya, maka para pelayan akan senantiasa siaga untuk memenuhinya. Bahkan untuk urusan sepele seperti berpakaian, mandi atau sekedar mencuci muka dan kaki para pelayan akan senantiasa membantunya.
***
setelah beberapa hari merenung dan suasana hatinya mnjadi lebih baik akhirnya Joy memilih untuk bertahan dan beradaptasi dengan lingkungan ini, dia sudah memutuskan untuk berpura-pura menjadi Kang Yeon Seo, putri Kang Min Suk yang merupakan seorang menteri penting di Joseon.
***
Pagi itu Joy berencana kan berjalan-jalan ke kota. kesempatan untuk melihat-lihat Kota Seoul dimasa lalu yang dulu dikenal sebagai Hanyang tentu tidak ingin Joy lewatkan. Joy melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya. Dia mengenakan durumagi untuk menutupi wajahnya. Sebagaimana yang biasa wanita bangsawan dimasa itu kenakan saat keluar dari rumahnya untuk melindungi kecantikannya dari tatapan orang jahat.
"Anda mau kemana nona?" beberapa pelayan mengagetkannya. Joy nyaris terjerembab karena mereka datang tiba-tiba.
"Saya ingin pergi keluar untuk mencari udara segar. Saya bosan dikamar sepanjang hari." Ujar Joy dengan bahasa formal.
Mendengar pemuturan Joy yang mengunakan bahasa formal membuat beberapa pelayan itu terkikik, "Maafkan kami nona, Anda tidak perlu berbicara dengan bahasa formal kepada kami."
"Oh.. Apakah barusan aku mengunakan bahasa formal?" tanya Joy polos.
Mereka mengangguk. "Tadi Nyonya Kang berpesan untuk tidak mengizinkan anda meninggalkan kediaman anda dulu."
Padahal aku benar-benar penasaran bagaimana wujud Kota Seoul di masa lalu secara langsung. Pasti sangat menyenangkan.
Joy menghela nafas pasrah.
"Baiklah, aku akan mengunjungi ibu saja. Tolong sediakan teh dan makanan ringan."
"Baik Nona." jawab para pelayan.
beberapa pelayan meninggalkan Joy hanya menyisakan seorang pelayan yang terlihat sebaya dengannya.
"Kenapa kau masih disini?" tanya Joy
"Apakah anda sudah tidak menghendaki saya lagi?" tanyanya dengan wajahnya tampak kecewa. Joy terkejut melihat respon gadis itu.
"T-tidak, kau bisa tinggal disini"
Joy tersenyum kikuk.
"Maafkan saya baru menemui nona sekarang, setelah mengetahui nona kembali saya benar-benar merasa lega. setiap hari saya tinggal dikuil mendoakan keselamatan Anda. Kenapa Anda tidak mengajak saya untuk lari bersama Anda"
Mata gadis pelayan itu nampak memerah menahan tangis.
Joy menatap intens gadis yang terlihat sebaya dengannya itu. Mungkin pelayan ini merupakan pelayan kesayangan Kang Yeon Seo. Joy menepuk pelan bahu pelayan muda itu menenangkannya.
"Sebenarnya apa yang telah terjadi nona. Apakah benar Anda diculik seperti yang selama ini saya dengar? Ataukah seperti yang tuan muda Kang Yeon Ha katakan bahwa anda melarikan diri dari rumah karena tidak menyetujui pernikahan yang telah diatur dengan Putra Mahkota?"
KAMU SEDANG MEMBACA
True love - End
FanfictionHalloo.. Aku? Namaku Park Sooyoung, tapi teman-temanku biasa memanggilku Joy. Aku adalah seorang anak yatim piatu, aku tinggal bersama paman dan bibi. Oh ya. Aku adalah seorang siswi tingkat pertama di Anyang Art High School. Oh ayolah tentu kalian...