Perjumpaan

689 101 1
                                    

"Jadi begaimana menurut Anda, Daegam? Aku benar-benar terkejut Kim Ja Jeom melakukan ini. Dia mengintervensi jalannya pemilihan Putri Mahkota yang seharusnya menjadi hak mutlak Ibu Suri."

Terdengar sebuah percakapan dari  ruang tamu Tuan Kang di paviliun utama. Joy yang tidak sengaja lewat sedikit mendengar percakapan tersebut.

Putri Mahkota? Jadi Yeon Seo ditolak karena intervensi Seorang Menteri.

Joy tertarik dengan topik pembicaraan antara Tuan Kang dan tamu diruang tersebut akhirnya menutuskan untuk bersembunyi didekat ruangan tersebut dan menguping apa yang mereka bicarakan.

"Dia benar-benar berada diatas angin setelah berhasil mengulingkan Raja Gwanghae dan mengangkat Raja kekursi tahta. Kim Ja Jeom benar-benar picik. Dia ingin menjadi satu-satunya orang yang berperan dalam pemerintahan" ucap rekan Tuan Kang

Mengulingkan Raja Gwanghae? Berarti ini adalah Pemerintahan Raja Injo yang penuh kekacauan itu Wooaa.. berarti Putra Mahkota adalah Putra Mahkota Sohyeon yang terkenal itu. Woooaaa.. seperti apa ya wajahnya?

"Kau tau, Kim Ja Jeom juga mengancamku akan membongkar semua korupsi kita dihadapan raja jika kita berani bertindak macam-macam. Sepertinya dia bisa membaca pikiranku untuk mendapatkan hati putra mahkota melalui perjodohan ini." Ucap Tuan Kang.

"Putra Mahkota memang sebuah investasi yang berharga. Jadi Daegam, apa rencanamu selanjutnya?" Sahut rekan Tuan Kang

"Kita tunggu saja, apa yang akan dilakukan Kim Ja Jeom."

Berarti Tuan Kang bukan pejabat yang bersih. Dia hanya ingin memanfaatkan Putra Mahkota untuk mendapatkan kepentingan pribadi. Lantas Siapa Kim Ja Jeom? Apakah dia pahlawannya, duh kenapa aku tidak belajar sejarah dengan tekun sih. Huh..

Joy meruntuki kebodohannya yang menyepelekan pelajaran Sejarah.

***

Joy tengah menikmati sensasi goncangan di gama nya saat tiba-tiba A Ri mengetuk jendela gama-nya.

"Nona. Sebentar lagi kita sampai di kuil. Persiapkan diri anda." Ucapnya.

Joy membuka jendela gama.

"Jadi kita benar-benar akan menginap di kuil?"

A Ri mengangguk, "Nyonya Kang menyuruh untuk tetap tinggal di kuil setidaknya sampai putri mahkota yang akan datang terpilih. Bersabarlah Nona mereka akan memberi kita kabar kapan saatnya kita kembali."

Joy mengangguk tanda mengerti. Diapun kembali menutup jendela gamanya.

Besok adalah hari pemilihan putri mahkota. Nyonya Kang tidak mengizinkan Joy untuk turut serta dalam pemilihan tersebut, karena putri mahkota sudah diputuskan dan pemilihan itu hanya sebuah formalitas belaka.

Tuan kang mengizinkan Joy tidak turut serta dalam pemilihan dengan alasan bahwa putrinya masih sakit dan hilang ingatan dan sebagai hukumannya dia harus tinggal di kuil dan mendoakan keberhasilan seleksi putri mahkota tersebut.

Bibi Choi tangan kanan Nyonya Kang turut mendampingi Joy. Dia dibantu empat pelayan yang lain salah satunya A Ri akan menemani Joy tinggal di kuil. Joy keluar dari gama dan  berapa terkejutnya ia saat mendapati ia berada di Kuil Bulguksa tempat yang belum lama ia datangi saat study wisata sejarah. Joy terkagum-kagum melihat arsitektur asli Kuil Bulgksa yang terkenal megah dan menjadi warisan budaya UNESCO tersebut.

***

Sohyeon sedang berkonsentrasi membidikkan busur panahnya dari atas tebing kearah seekor kijang yang asyik minum di pinggir sebuah telaga dibawah sana, hingga sebuah sosok menarik perhatiannya. Diapun menghentikan aktifitasnya dan memilih mengamati sosok itu.

True love - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang