Kabar Mengejutkan

538 90 1
                                    

Joy tengah asyik melanjutkan sulaman tangan milik Yeon Seo yang tentu saja hasilnya sangat kontras jauh berbeda dengan hasil tangan milik Yeon Seo saat tiba-tiba Kang Yeon Ha menerobos kamarnya tanpa permisi.

"Ya! Oraboni, kau mengagetkanku. Ada apa!?" seru Joy Kesal. Hampir saja tangannya tertusuk jarum karena ulah mengejutkan Kang Yeon Ha.

Yeon Ha tampak terengah-engah, setelah dia berlarian menuju kamar Yeon Seo. Sesekali dia memukul dadanya sambil sebentar-sebentar menunjuk keluar.

"Ada apa?" Joy mulai penasaran dan mengintip keluar melalui celah pintu yang terbuka.

Setelah berhasil mengatur nafas akhirnya Yeon Ha buka suara.

"Diluar banyak orang. Banyak bingkisan dari istana. Adikku sekali lagi akan jadi Putri Mahkota. Haha"

Joy menghela nafas.

"Benarkah?"

Yeon Ha mengangguk dengan senyum yang mengembang.

"Jadi? Apa kau akan melarikan diri lagi?" tanyanya kemudian terkekeh senang. Sejurus kemudian pemuda itu meninggalkan kamar Yeon Seo dengan tawa yang terbahak-bahak.

Kembali Joy menghela nafas. Kemudian gadis itu merapikan benang-benangnya dan bergegas keluar.

Diluar sudah banyak pelayan istana berkumpul dan memyerahkan bingkisan kepada Nyonya dan Tuan Kang. Beberapa tetangga dan kerabat Tuan Kang juga turut hadir dan menyaksikannya.

***

Joy kini hanya bisa memandangi bingkisan-bingkisan dari istana yang kini sudah berpindah ke kamarnya.

Bagaimana ini? Ini semua tidak boleh terjadi, Yeon Seo tidak boleh menikah dengan Putra Mahkota! Tapi,..... bagaimana jika ternyata Yeon Seo adalah Putri Mahkota Minhoe, jika aku menghalanginya bukankah sama saja aku mengubah sejarah?  Arrggghh..... Kenapa jadi seperti ini? Siapa sebenarnya Kang Yeon Seo? Apa takdirnya? Apakah Yeon Seo benar-benar si Putri Mahkota Minhoe?

Joy mengacak rambutnya kesal sehingga sebuah ide yang menurutnya briliant melintas di kepalanya.

Kenapa tidak berbagi dengan putra mahkota Putra Mahkota mungkin bisa diajak bekerjasama untuk menghentikan perjodohan ini. Dulu saat menghadap Ibu Suri dia tampak tidak senang dengan Ide perjodohan ini. Kurasa memang hanya Putra Mahkota yang bisa membantu.

***

Pagi berikutnya, pagi-pagi sekali Joy mempersiapkan kepergiannya keistana. Dia membawa bingkisan beberapa gingseng terbaik dan cemilan. Joy memikirkan cara satu-satunya untuk bisa masuk ke istana adalah dengan mengunjungi Ibu Suri.

Awalnya Joy agak canggung karena dia datang tanpa undangan dari Ibu Suri. Tetapi semuanya mudah saat Ibu Suri bersedia untuk menemuinya. Dia bisa melewati penjaga istana dalam dengan mudah. Seperti kedatangan sebelumnya Joy dijemput oleh dua dayang yang mengantar Joy ke paviliun Ibu Suri.

Ibu Suri sangat antusias menerima kedatangan Joy yang datang tanpa undangan sebelumnya. Sebagai wanita tua dia sangat jarang dikunjungi oleh anak ataupun cucu-cucunya. Hanya permasuri saja yang rutin mengunjunginya. Keluarga kerajaan datang ke paviliun ibu suri hanya jika ibu suri mengundangnya. Itu sembuatnya sangat kesepian. Meskipun demikian ibu suri tetaplah pemilik keputusan tertinggi di istana dalam.

Setelah selesai mengunjungi ibu suri, Joy bergegas undur diri. Joy mengatakan kepada dayang untuk tidak mengantarnya karena dia sudah mengingat jalan keluarnya. Akhirnya dengan berbekal peta Gyongbok di masa modern dalam ingatannya diapun bergegas ke Istana Timur. Tempat kediaman Putra Mahkota.

Tak seperti dalam bayangan Joy, teryata tidak mudah menyelinap di Istana Gyongbok. Setiap gate pasti dijaga oleh enam sampai sepuluh penjaga. Dia hampir saja putus asa saat dalam kebuntuan karena tidak bisa menyelinap ke Istana Timur. Dia masih berkutat di area Istana Ibu Suri karena ketatnya penjagaan.

Siapa disangka, Joy bersyukur bisa berjumpa dengan putra mahkota. Saat itu Joy memutuskan untuk kembali dan keluar dari istana. Tetapi saat membalikkan badannya dia malah menabrak tubuh seseorang hingga membuatnya hampir jatuh. Untung saja ada orang yang lain yang menghalaunya sehingga tidak jadi jatuh. Orang itu adalah Kasim Jong dan orang yang ditabraknya adalah Putra Mahkota Sohyeon.

"Seja jeoha...!" pekik Joy kegirangan.

"Apa yang kau lakukan disini? Istana ini bukan istana yang bisa dikunjungi oleh semua orang." tanya Sohyeon.

"Iya.. Hamba mengerti. Hamba hanya bermaksud menyerahkan ini untuk Anda Yang Mulia."

Joy menyerahkan sebuah box kepada Sohyeon. Sohyeon menerima box-nya dan membuka isinya. Ternyata sebuah daenggi Ungu yang pernah dia berikan untuk Joy.

"Kau bersusah payah kemari hanya untuk mengembalikan daenggi ini?"

Joy mengangguk sopan.

"Ada sesuatu didalamnya."

Sohyeon meraba daengginya. Memang seperti ada kertas kecil didalamnya.

"Kalau begitu saya permisi yang mulia." Joy memberi salam dengan menundukkan kepalanya kemudian bergegas pergi meninggalkan istana.

Sohyeon segera membuka daenggi itu begitu sampai di istananya. Teryata didalamnya memang ada sebuah surat yang di tulis dalam Aksara Hangeul.

"Yang mulia, temui saya di depan rumah pembuat pakaian jam 5 sore ini. Ada yang ingin saya sampaikan."

Sohyeon tersenyum melihat tulisan yang tampak seperti cakaran ayam itu.

"Kau pikir mudah bagiku untuk keluar masuk istana? Meskipun aku adalah putra mahkota akan tetap sulit melakukannya." kata Sohyeon lirih.

***

Sorenya Joy sudah menunggu kedatangan Sohyeon. Tetapi Sohyeon tidak juga menampakan batang hidungnya.

***

Disaat bersamaan dengan kepergian Joy ke Rumah pembuat pakaian, kediaman Tuan Kang dikejutkan oleh kedatangan sebuah surat yang dikirim oleh sodara laki-laki Nyonya Kang yang tinggal di Qing. Di dalam surat itu, Sodara Laki-laki Nyonya Kang menyatakan bahwa Kang Yeon Seo ada bersamanya dan dalam keadaan baik-baik saja. Untuk membuktikannya dia akan membawa Kang Yeon Seo kembali ke joseon.

Nyonya Kang langsung terduduk lemas membaca surat tersebut. Hatinya bertanya-tanya lantas siapa gadis yang memiliki wajah sangat-sangat menyerupai anak gadisnya itu jika dia bukan Kang Yeon Seo?

TBC..

True love - EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang