P A R T T W O
Darto sudah singgah di depan rumah Danang. Sekarang jam 2 pagi, Darto rela melawan kantuknya untuk mengantar Danang.
"Yuk, pak" Danang menaruh kopernya di kursi tengah mobil Darto. Di perjalanan, hanya musik yang menemani. Darto dan Danang tidak bisa berkata apapun lagi. Ini sangat canggung bagi mereka, yang akan berpisah. Tibalah mereka di tempat dimana mereka akan dipisahkan, yaitu bandara. Mereka masuk dan menunggu flight dari Jakarta ke Jerman.
"Baca ini di pesawat nanti, gue tau lo suka banget sama buku ini" Darto menyerahkan buku tebal yang masih di plastik. Danang tersenyum sembari melihatnya, dengan mata yang seakan mengucapkan terima kasih.
"Makasih pak, gue bakan kangen banget sama lo. Gue gak bakal kayak gini kalo lo gak minta jadi pasangan gue" bisik Danang pelan. Darto masih samar-samar mendengar, dan tersenyum tipis. Danang sudah boleh masuk pesawat sekarang.
"Gue yakin suatu saat kita akan pulang, ke sarang yang kita buat dengan susah payah. Setelah menjelajah ke dunia luar, ada saatnya kita harus pulang" ucap Danang sambil manggendong tasnya di pundak. Darto menatapnya dan menunduk.
"Sampai nanti, Nang. Gue sayang lo, seperti dulu dan gak akan pernah berubah" ucap Darto. Mereka berpelukan sekali lagi, sebelum Danang masuk ke pesawat dan pergi.
Di pesawat, Danang membuka bukunya dan tidak sengaja menjatuhkan sepucuk surat. Ia mengambilnya dan membukanya.
" Dear Dimas Danang Suryonegoro,
adik kecil gue.Gue bakal kangen lo, jujur. Dengan bola mata hitam lo yang selalu bisa membuat semua orang bahagia itu, dengan senyuman lebar yang membuat semua orang sayang padamu. Gue bakal kangen itu semua, memori itu gak akan pernah bisa diputer lagi.
Baca buku ini, semoga lo keinget gue. Keinget perjuangan kita berdua, keinget perjuangan lo, keinget momen kita dulu, keinget semua kerja yang pernah kita lalui. Teringat dengan semua memori yang ada di otak lo.
Sehat-sehat disana. Jangan bikin aku khawatir, be safe bro. I really love you, always be my little brother who annoys me all the time but still makes me love you.
All the love,
Imam Hendarto Sukarno "Danang tersenyum dan melipat kertas itu, menaruhnya di belakang buku yang tebal itu. Ia bersender dan tertidur, mencoba untuk mengingat semua memori tentang mereka.
A/N :
Kalo mau tahu inspirasi cerita ini dari mana akan aku kasih tau.
Masih inget post Mas Darto yang ini?
Aku terinspirasi dari captionnya, mengingat mereka lagi menjelajah dunia dan akan pulang ke "sarang" mereka yaitu dunia radio.
Cepat pulang, mas dan pak! Aku yakin banyak yang menunggu :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulang [ Danang & Darto ]
FanfictionIzinkan aku pergi dulu kideumonsteo, 2016 ©