Kini aku kembali ke rutinitas awalku. Bekerja di rumah hanya beberapa kali pergi ke kantor dalam seminggu. Tidak ada lagi kata "menghindar" .
Mungkin ini lebih baik untuk semuanya. Awalnya memang berat, bayangkan saja kau melihat orang yang kau cintai bersama orang lain. Cemburu masih ada, munafik jika aku bilang tidak.
Semenjak malam reuni itu, aku bertekad merubah semuanya dari awal kembali. Semua yang telah terjadi pun hanya aku, Ryan dan Abra yang tau. Keep secret from other.
Masih ingat dengan project besar yang ku terima dulu?? Yaa pembuatan Resort Anugrah. Aku telah membagi tugas dengan timku terutama sahabatku.
Selama aku tidak masuk aku meminta menghandelnya namun keputusan atau peran penting tetap aku yang memegang kendali.
Kesibukan ku di rumah selain mengerjakan desain dan beberapa revisi rancangan. Aku membantu Via menyiapkan pernikahannya yang berlangsung sekitar dua bulan lagi.
Jam sepuluh pagi tadi ada telpon dari kantor katanya"haloo mbak maaf mengganggu, saya ingin memberitahu bahwa dari pihak Anugrah ingin bertemu jam satu siang di Pesona Kafe membahas rancangan dan lokasi pembangunan, apa mbak bisa hadir?"
Aku berpikir sejenak karena biasanya Anjas yang akan mewakili ku. Kecuali ada hal yang benar-benar harus aku yang turun tangan. "Okey, sampaikan saja saya akan hadir" jawabku.
-----------------------------------------------------------
Suasana di kafe ini begitu ramai dan lihat ruangan di sini memiliki tema yang berbeda-beda. Membuat semua pengunjung merasa nyaman.
"Ada yang bisa saya bantu?" Ucap seorang wanita yang ku yakin dia adalah salah satu pelayan di sini.
"Saya sudah mereservasi tempat dengan nama Anugrah" jawabku dan dia hanya mengangguk tanda mengerti, lalu mempersilahkan aku untuk mengikutinya. Tempatnya di lantai atas dan bernuansa vintage.
Setelah pelayan itu pergi, aku memperhatikan sosok laki-laki tegap di depanku. Ku rasa dia orang penting dari Anugrah, terlihat gayanya yang berbeda walaupun dari belakang.
Aku melirik jam tangan yang bertengger manis di tangan kiri ku. Hmmmmpt... ternyata orang yang akan ku temui tipe orang yang on time padahal ini masih lima belas menit sebelumnya dari perjanjian awal.
Ku tarik napas dalam, lalu berjalan menghampiri meja di depan sana. "Maaf saya terlambat" ucapku, saat aku melihat wajahnya betapa terkejutnya aku.
Kenapa mesti dia! 'Shiit!! sial' umpatku. Aku tak menyangka akan bertemu dia lagi. Dan dia adalah klien ku. Dalam project besar ku.
"Haiii Len, lama gak ketemu" ujarnya dengan smirk bibirnya.
Oh Tuhan cobaan apa lagi ini????
TBC...
KAMU SEDANG MEMBACA
Jalan Terbaik
ChickLitPerasaan ini yang salah! Bukan aku, aku tak tau kenapa harus kamu yang aku cinta. Andai cinta bisa memilih kemana dia harus berlabuh, pasti bukan kamu yang aku pilih. Karena pantang untukku merebut sesuatu yang dimiliki orang yang aku sayang walaup...