1. Planning (Harry)

159 1 0
                                    

Cinta...

Ia datang tanpa melihat batasan waktu.

Bahkan ia datang diwaktu yang tidak terduga.

Disaat yang merasakannya tidak sadar dan tidak ingin tahu.

Ia bisa datang dimanapun dan kapanpun kita berada serta dengan siapa.

Tidak ada yang bisa memprediksi kehadiran cinta.

Karena cinta adalah hal yang tidak bisa diduga.

***

Liburan adalah kata yang sangat dinantikan olehku dan teman-teman. Jadwal tour serta konser yang tidak bisa terhitung sangat membuat kami lelah dan ingin sekali merasakan yang namanya liburan.

Malam ini adalah malam terakhir kami menjalani tour dan konser karena selama sebelas hari kedepan kami diberikan jadwal off dan itu membuat kami senang. Memang terdengar seperti egois. Tapi coba kalian bayangkan, kami berlima yang bisa dibilang boyband pendatang baru langsung mendapatkan berbagai tawaran untuk konser ditambah lagi dengan pembuatan album yang direncanakan satu tahun sekali. Agak sedikit lelah, tapi rasa lelah itu hilang saat kami melihat wajah gembira para penggemar kami.

Kami belum merencanakan akan liburan kemana, yang jelas selama dua hari kami akan kembali kekampung halaman untuk menemui keluarga kami yang sudah tidak bertemu selama kurang lebih lima bulan-bahkan lebih.

Setelah dua hari berkunjung kekampung halaman, rencananya kami akan berlibur bersama para crew dan manager kami termasuk Simon. Tapi tempat tujuannya belum kami tentukan karena masih bimbang akan berkunjung kemana untuk membawa lebih dari lima puluh orang.

*

Setelah menjalani Meet & Greet dengan penggemar, kami berlima segera membereskan barang-barang dan langsung berangkat menuju kampung halaman masing-masing. Aku menuju Cheshire untuk menememui ibuku dan Gemma serta ayah tiriku yang sudah lama menanti kehadiranku. Dua hari berada di Cheshire sudah sangat memngobati rasa rinduku kepada kota ini.

"Mom, aku pulang." Suasana sepi karena sang pembuat ramai tidak lagi ada dirumah ini dan tak lain adalah aku. Aku menaruh beberapa koperku dan tas diruang keluarga dan aku mencari orang yang ada dirumah ini.

Suara pintu kamar mandi terbuka dan terlihat wanita paruh baya keluar dengan piyama yang ia kenakan. Mom. "Harry? Apakah ini benar-benar kamu?"

Aku memeluk ibuku erat. Sudah sangat lama aku tidak mendapatkan pelukan hangat dari ibuku. Aku melihat wajah ibuku yang sangat bahagia dengan kehadiranku dirumah ini. "Gemma kemana?"

Mataku menelusuri seluruh ruangan dan tidak mendapatkan Gemma disana. Aku sangat merindukan kakak perempuanku yang sangat cerewet itu. Walaupun ia begitu, aku tetap sayang dengannya. "Dia sedang pergi bersama teman-temannya untuk mempersiapkan kelulusannya dua hari lagi,"

Aku terkejut dan benar-benar terkejut. Aku baru tahu kalau kakakku yang cerewet itu akan melaksanakan kelulusannya dua hari lagi. Aku senang mendengarnya karena kakakku mendapatkan gelar sarjana dan itu sangat sulit untuk kugapai dengan segudang jadwal yang sudah diatur oleh manager.

Aku makan malam dengan ibu dan ayah tiriku yang baru pulang dari pekerjaannya. Aku sangat senang bisa memiliki ayah pengganti seperti dia. Ia tidak seperti ayah tiri yang diceritakan dalam film-kejam dan jahat. Ayah tiriku sangat sayang dan peduli kepadaku dan Gemma. Ia bisa membuat aku merasa nyaman akan keberadaannya dan ia tidak terlalu memaksakan kehendaknya. Itulah yang membuat ibuku semakin menyanyanginya dan aku bisa menghargainya sebagai seorang ayah.

Lombok Island - 7 Unexpected Days (Stories of Seven Days)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang