HAPPY READING..
VOTE DAN COMMENT YA JANGAN LUPA.
thx..
___________________________________
"Kirim saja berkasnya ke email "
" Baik tuan "
"Satu lagi, cari tau wanita yang akan ku temui saat dinner nanti"
"Sore ini sudah dimeja anda tuan"
"Oke"
Richard mematikan sambungan telfon begitu saja dan menunggu di dalam mobilnya, memperhatikan dan mungkin nanti akan mengikuti Stella. Richard sadar jika dia sangat penasarannya ingin tahu siapa kekasih Stella, karena jika benar maka akan sulit dan berpengaruh untuk tujuannya mendekati Stella. Teringat bagaimana dia membuntuti dan bertemu dengan balita itu tadi.#Flashback-On
"Paman sedang apa? " tanya Claire penasaran
"Ahk.. Paman sedang, sedang.. "
"Bukankah paman akan membelikan aku permen? "
'Balita ini mengingatnya ternyata ' rutuk richard
"Yah.. Paman sedang mencari permen untuk princess""Hooreee.. " teriak senang Claire hingga membuat mereka dilihat banyak orang disekitar mereka.
Richard sendiri hanya ikut memandangi balita dengan raut bahagianya karena di janjikan permen."Ayo, paman prince " ajak Claire
"Paman prince? " tanya Richard bingung
"Ya, paman itu my prince. Hihii.. "
Richard menatap gemas balita bernama Claire itu,
"Baiklah. Ayo kita cari permennya princess" langsung menggendong Claire saat mencari permen."Apakah princess mau berjanji sesuatu pada paman prince? "
"Janji apa paman prince? "
"Janji jangan memberitahu momy jika kita bertemu, ini rahasia kita. Oke "
"Mmm...,. Oke paman " merayu Claire ternyata menyenangkan bagi Richard. Setelah mendapatkan permen yang di cari Richard langsung membayarnya dan memberikan pada Claire, dam sungguh mengejutka saat melihat mata Claire berkaca-kaca seakan mau menangis.
" Princess kenapa menangis? ""Karena paman prince akan meninggalkanku, huee.. hikss" sahut Claire dengan suara seraknya seraya memeluk erat leher Richard
"Hey, paman berjanji akan bermain dan membelikan permen lagi nanti. Jadi jangan menangis okay? " rayu Richard
"Kenapa harus nanti paman? Hiks.. Hiks.., "
"Princess sayang, paman harus bekerja. Paman janji akan bermain lagi dengan princess "
"Janji? "
"Paman berjanji princess "
Claire menganggukkan kepala tanda dia percaya pada Richard akan janjinya."Baiklah, ayo paman antar pada momy "
Saat menemukan Stella yang tengah gelisah, bingung dan menangis, sepertinya dia mencari Claire yang tiba-tiba hilang. Tak jauh dari Stella, Richard menurunkan Claire dari gendongannya dan membiarkan Claire menghampiri ibunya. Melihat Stella yang terkejut saat melihat Claire kembali membuat Stella spontan memeluk erat balita tsb. Dan Stella menggendong Claire agar tak hilang kembali nanti, Claire memeluk erat momynya dan menaruh dagu kecilnya pada bahu Stella seraya melambaikan tangannya ke arah belakang tubuh Stella., ya Richard berdiri disana juga melambaikan tangannya dengan tersenyum.
'Apakah seperti ini rasanya mempunyai anak? ' tanya batin Richard#Flashback-Off
_________________
Mengetahui Claire hilang, membuat Stella dari tadi tak melepaskan gendongannya pada Claire, dan juga diperhatikan Claire habis menangis? Terdapat sisa basah di matanya yang bulat. Dan akhirnya membuat Stella membatalkan ke apartement Erik. Dia sungguh khawatir dengan kondisi Claire sejak tadi hanya diam tak banyak bicara seperti biasanya.
"Sweetheart, momy ada janji dengan seseorang malam ini. apakah kau ingin ikut?" tanya Stella
"Hmm.." jawab Claire seraya menganggukkan kepalanya
"baiklah, sekarang kita pulang saja. Dady (Erik) sepertinya sedang sibuk, mungkin nanti menyusul. ok?"
"Okay mom"
Sebenarnya, itu hanya alasan Stella, dia sudah mengirim pesan pada Erik jika mereka tidak jadi datang dan sebagai gantinya Erik akan datang nanti malam bersama mereka.
Waktu menunjukan pukul 06:30 pm, Stella dan Claire sedang bersiap atau berdandan. Terlebih Claire sudah terlihat ceria karena Stella memberinya jepit rambut bentuk bunga berwarna merah, Claire terlihat imut dan cantik bersamaan. Terdengar suara bel apartement, lalu Claire dan Stella menuju pintu untuk membuka pintu karena erekayakin itu adalah Erik yang menjeput mereka. Saat pintu terbuka seseorang tengah berdiri tegap dengan setela tuxedo hitam dan kemeja putih senada dengan pakain Stella dan Claire, siapapun yang melihat mereka pasti akan mengira meraka adalah keluarga yang harmonis dengan balita imut di gendingan dadynya dan sang momy yang bergandengan tangan dengan sang dady. Dan langsung saja mereka pergi ke tempat tujuan dan sekitar 15 menit mereka telah ssampai.
"Stella temuilah mereka dulu, aku dan Claire akan menyusul nanti" ujar Erik
"Okay, jangan lama" jawab Stella lalu turun dari mobil dan langsung menuju tempat yang sudah ditunggu.
"Atas nama Mrs. Melani" tanya Stella pada petugas restoran tersebut.
"ya, mari ikuti saya Miss"
Stella mengikuti petugas itu membawanya pada orang yang sudah akan bertemu dan dinner malam ini. saat sudah melihat dari jauh Stella menajamkan penglihatannya saat melihat seseorang yang dikenalnya duduk di samping seorang wanita paruh baya yang tengah tersenyum melihat kedatangan Stella. Dan akhirnya Stella menghampiri meja tersebut dengan senyum manisnya.
"Selamat malam Mrs.Melani"
"Selamat malam honey.." sahut suara lembut wanita paruhbaya di depannya saat ini
"Maaf atas keterlambatanku bu"
"Tak apa-apa honey , yang penting kau datang dan kau sangat cantik malam ini"
"Anda pun malam ini sangat cantik bu Melani"
"Ekhhmm.." suara lain mengintrupsi jika ada oranglain selain mereka yang tengah asik mengobrol.
"Oh ya, aku kenalkan. Putraku satu-satunya"
"Perkenalkan, Richard Gates" sapanya.
'Sial' seru Stella dalam benaknya
"Stella" sahut Stella
" Sebenarnya tujuan makan malam ini untuk. . "
"Momy..." teriak Claire yang tak jauh dari mereka di gendongan Erik sontak membuat Stella menoleh ke Claire, dan melambai padanya. Dan berbeda denga keadaan di mana Mrs. Melani terkejut mendengar balita tersebut memanggil momy dan Stella melambaikan tangan pada balita itu bukan hanya itu saja balita tersebut tengah digendong bersama lelaki dengan setelan gaagah dan tampan , tak berbeda jauh Richard juga sama terkejutnya dengan sang ibu.
'Apakah dia kekasih Stella atau... suaminya?' begitu banyak pertanyaan di benak yang ingin Richard serukan pada Stella.
"Selamat malam, maaf kami terlambat" suara pria yang tak lain Erik memecahkan keheningn yang sempat terjadi.
____________________________________________________
maaf jika masih banyak typo,
tinggalkan jejak yaa
KAMU SEDANG MEMBACA
Still Believe
Romance" aku pergi bukan berarti tak kembali, dan aku disini untuk mereka." -Stella "Aku percaya, akan terus percaya sampai kau kembali" -Richard Stela dengan gelar ahli bedah syaraf harus menentang keluarganya karena menjadi relawan di perang sipil suria...