Chapter 3

398 52 6
                                    


Cahaya sang surya menyeruak masuk melalui celah-celah jendela kamar namja Koo itu. Matanya perlahan-lahan terbuka, mulai membiasakan diri. Pagi yang tenang dengan suara riang kicauan burung-burung itu mendadak sirna ketika seorang namja mendadak masuk kedalam kamar dengan sangat tidak sopan.

"KOO JUNHOE! HARI INI KAU HARUS IKUT DENGANKU!" teriak kelinci Amerika itu

"Bisakah kau tidak teriak." Jawab sang lawan bicara dengan malas

"Hehehe.. Mian~ June-ya, hari ini kau harus ke cafe ku. Aku ingin mengenalkanmu kepada seseorang. Pokoknya kau harus datang."

"Haahhh.. terserah kau sajalah, tapi hari ini aku ada kuliah. Aku akan kesana sekitar jam setengah 3." Junhoe tidak mungkin menolak permintaan atau lebih tepatnya pemaksaan dari kakak sepupunya itu jika ia masih menyayangi telinganya untuk tidak mendengar ocehan dari namja itu.

"Ya! Kau baik sekali Juneee." Ucap Jiwon berlebihan dan langsung memeluk Junhoe kemudian ia langsung melesat keluar tak lupa dengan cengiran di wajahnya.


Namja mungil ber-apron biru dongker itu sedang asik membalik omelete buatannya, tiba-tba ia dikejutkan dengan sebuah tangan yang memeluk pinggangnya dari belakang dengan sangat erat. Jinhwan, namja yang sedang memasak itu langsung tahu siapa pelakunya.

"Dongii~ lepaskan. Hyung sedang masak." Kata Jinhwan lembut sambil perlahan melepaskan tangan Donghyuk.

"Umm.. hyung~ sepertinya hari ini aku akan pulang terlambat." Donghyuk berkata sambil memamerkan senyum manisnya.

"Hmm.. apa hari ini kau akan berkencan dengan namjachingumu itu?" tanya Jinhwan ingin tahu

"Hehehe.. Hyung tahu saja."

"Hahhh.." Jinhwan menghela nafas sedangkan Donghyuk menatap Jinhwan bingung

"Wae hyung?"

"Aishh! Kau ini. Kapan kau akan mengenalkannya kepadaku?" tanya Jinhwan kesal

"Bukankah dulu aku sudah pernah mengenalkannya hyung?"

"Saat itu kau hanya bilang kalau kau mempunyai seorang namjachingu bernama Bobby. Sudah itu saja. Aku belum pernah melihatnya secara langsung, kau bahkan belum pernah menunjukkan fotonya kepadaku. Aishh kau ini benar-benar menyebalkan."

"Hehehe.. Mian hyung~ baiklah, kapan-kapan aku akan mengajaknya kesini. Hyung tenang saja."

"Kau selalu saja berjanji seperti itu."

"Hyung sepertinya aku mencium bau gosong."

"Aaaa! Omelete ku!"


Junhoe berjalan santai masuk ke dalam kampus sambil terus memandangi HP nya. Raut wajahnya nampak kesal karena sejak tadi sepupunya selalu mengiriminya pesan untuk tidak lupa datang ke cafenya. Tak lama, akhirnya dia sampai di kelasnya, ia lalu mendudukan diri di tempat favoritnya, dipojok belakang dekat jendela.

"Dasar kelinci aneh." Ia menggerutu sambil membalas pesan dari Jiwon.

"Selamat siang." Tiba-tiba saja dosennya kini sudah berada didalam kelas, maka dimulailah hari Junhoe yang melelahkan.

Sebuah kedai kopi di Seoul itu terlihat sepi, hanya terlihat 2 orang yang memakai apron merah di belakang meja kasir. Yang satu, seorang namja manis yang sedang asik memainkan HP dan yang satu, namja mugil terlihat melamun menatap jendela kaca.

"Kruukk krukk~" suara itu membuyarkan fokus keduanya

"Hyung, sepertinya kau lapar." Ucap namja yang sedari tadi sibuk dengan HP nya.

APOLOGYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang