2.1

169 7 0
                                    

"kalian tahu ada apa kalian kupanggil ke ruanganku?"

semua orang di ruanganku bingung dan beberapa ada yang menggeleng tidak tahu. beberapa dari mereka juga ada yang berwajah sedikit panik.

"bulan kemarin,perusahaan kita mendapatkan penghargaan dari Hongkong. dan produknya sudah laris di berbagai toko. kalian senang mendengarnya?"

semua orang bertepuk tangan karna ucapanku yang tadi. mereka bahkan melontarkan wajah bahagia.

"oleh karna itu.. gaji kalian kunaikkan 20%!! tidak terlalu tinggi sih,tapi lumayan kan?" tanyaku lagi.

"astaga!! gomawo sunbaenim!! gomawo!!" mereka berterimakasih dan menunduk kepadaku.

setelah brefeing tadi selesai,aku kembali duduk di meja kerjaku. seperti yang waktu itu kukatakan,aku memegang perusahaan appa. tadinya yang menjadi ceo ini adalah pamanku. tapi karna aku sudah siap,jadi giliranku yang memegang perusahaan air minum terbesar di korea selatan ini.

ah.. tentang sekolahku? taekwoon?
itu sudah masa lalu. sebaiknya aku ceritakan semuanya ke kalian.

18 bulan lalu....

Ara pov.

Masih ingat denganku? Aku Jeon Ara si orang gila dengan wajah cantik dan harta berlimpah? Aku masih hidup. Tetapi di dalam cengkraman seorang psikopat, yang dulu aku cintai.

Jung Taekwoon.

Iya, sudah satu tahun. Sudah satu tahun aku hidup dalam ketakutan, si brengsek Taekwoon, menggunakan ku sebagai pemuas nafsunya, juga sebagai pelampiasan amarahnya.

Aku tidak mengerti. Bagaimana bisa pak Yunho, atau siapapun, tidak kunjung menemukan ku. Sehebat itukah Jung Taekwoon, sehingga ia bisa menyembunyikan ku sekian lama. Aku rindu kehidupan ku yang dulu, dimana aku bisa bebas, bermain dengan pisau pisau ku, ke sekolah, makan dengan layak, dan setidaknya diperlakukan layaknya manusia.

"Siapa di sana?!"Aku bersumpah, aku sangat ingin keluar dari ruangan ini, dan aku sangat tidak menyukai jika ada seseorang yang memasuki ruangan ini. Karena, setiap ada yang masuk, pasti aku akan kembali di siksa.

Tapi...Lampu ruangan putih itu tiba tiba padam, untuk pertama kalinya dalam setahun, lampu ruangan ini mati. Suara AC yang ada di ruangan itu juga berhenti terdengar, yang tersisa hanya lah suara jarum jam berputar, dan nafasku yang pelan.

Seseorang dengan tiba tiba menutup mulut ku dari belakang. Aku berusaha berteriak, namun aku tidak memiliki tenaga. Bagaimana tidak, terakhir kali aku makan kira kira minggu lalu, sepertinya aku akan mati kelaparan.

"Ini saya Sajangnim, Yunho, jangan takut, saya akan melepaskan anda. Dan saya mohon, jangan berteriak."Aku rasanya ingin menangis saat itu juga, setelah satu tahun berlalu, akhirnya seseorang menemukan ku. Jika moment nya lebih baik dari ini, mungkin aku bisa saja memeluk dan mencium pak Yunho, namun saat ini aku harus bisa menenangkan diri.

Pak Yunho, melepaskan borgol di kedua tangan dan kaki ku, dan rasanya tangan & kaki ku bisa putus sekarang juga, semua nya terasa sakit, mungkin karna di borgol dalam jangka waktu yang sangat lama.Sepertinya pak Yunho mengerti keadaan ku, ia menggendong ku di belakang pundaknya, dan mulai berjalan menyusuri ruang itu, mencoba mencari pintu di dalam kegelapan.

Saat kami mencapai pintu.Lampu seluruh ruangan kembali menyala, dan suara speaker yang baru dinyalakan terdengar nyaring, lalu disusul suara tepuk tangan dari speaker tersebut.

"Kerja bagus Yunho, kau hampir merebut mainan ku. Ternyata kau kuat juga, sudah berapa kali kau gagal menghadapi ku satu tahun ini, dan sekarang kau hampir menang. Tapi sayangnya, kesenangan mu sampai di sini, karena kau akan segera mati di tanganku..." Suara Jung Taekwoon terdengar jelas dari speaker itu, aku mengeratkan cengkraman ku pada pundak pak Yunho, dan beberapa detik kemudian pintu itu dibuka dan Jung Taekwoon sudah berdiri di sana dengan puluhan anak buah nya di belakangnya.

Air mata ku menetes, disaat kebebasan ku sudah dekat, sebegitu berdosanya kah aku? sampai sampai aku harus mati bersama pak Yunho yang tidak bersalah di tangan si brengsek Taekwoon.

-------

w/bangtanvelvet

insane (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang