2.4

143 4 0
                                    

flashback on

saat aku sedang diam,duduk,melamun di pojok ruangan putih ini,taekwoon datang dengan membawa tali yang sudah diikat seperti untuk bunuh diri. ia lalu membawa kunci borgol tanganku dan kakiku,lalu ia menutup pintu ruangan ini dengan perlahan.

maju mendekatiku perlahan.
ia sudah menganggapku seperti hewan peliharaannya.
"ara-ya.. ayolah jangan menatapku seperti itu.." ucap taekwoon sambil mengusap kepalaku. aku menatapnya tajam dengan mata sembabku ini.
"pergi kau" ucapku pelan.
"kau tak mau kulepaskan,hah?" tanya taekwoon sambil tersenyum. aku mengangguk. ia lalu melepas borgol tangan dan kakiku.

setelah melepasnya,ia mengikat leherku dengan tali tadi yang ia bawa,untung tidak menyekek leherku. sehingga aku masih bisa bernafas.
"kau mau makan?" tanya taekwoon. aku menggeleng.
"JAWAB AKU!!" bentak taekwoon.
"AKU BILANG AKU TIDAK MAU MAKAN, TAEKWOON!!" balasku lagi.
ia lalu emosi dan menarikku keluar dari ruangan ini. aku sudah sama sekali tidak berdaya,aku hanya terseret olehnya karna semakin lama ikatan di leherku semakin kencang.
"tae.. taekwoon.. aku mohon h..h..hent..ti..kan.." ucapku karna kehabisan nafas sambil memohon kepadanya. taekwoon tidak peduli dan masih menyeretku dengan tali tersebut.

sesampainya di ruang makan yang putih semua,agak luas,hanya terisi 1 meja makan dan 2 kursi,ia membantingku ke salah satu kursi tersebut dan melepaskan tali brengsek tadi.
di hadapanku sudah tersedia daging steak yang sudah tak layak makan,karna baunya sudah tidak sedap lagi. melainkan basi.
"Kau lihat apa yang ada di depanmu?" tanya taekwoon. aku diam saja
"LIHAT TIDAK? HEI BUTA JAWAB AKU!!" bentak taekwoon lagi. ia lalu menggampar pipi sebelah kananku dengan sangat keras. aku masih diam.
"HEI!! AYO DIMAKAN!! BAJINGAN!!"
teriak taekwoon.
"aku lebih baik mati daripada makan makanan dari orang brengsek sepertimu" ucapku sambil mengeluarkan wajah sombong.
Ia menggamparku lagi,kali ini di sebelah kiri.
"APA KAU BILANG? BRENGSEK? KAU MINTA DIHUKUM?!"

oh tidak. tiap ada kata "dihukum" firasatku langsung berkata buruk. ia lalu memaksaku untuk makan. lalu aku makan dengan paksa,untung hanya setengah daging saja. kurasa aku akan mati sebentar lagi. Tuhan,tolong jemput aku sekarang. aku tak tahan lagi..

taekwoon lalu memanggil anak buahnya, membisikkan sesuatu dan pelayannya membawakan sesuatu. kurasa itu semacam obat.

"jeon ara,karna kau tidak nurut kepadaku,maka sekarang kau aku hukum. kau harus--" belum selesai bicara,aku kabur dan berusaha membuka pintu. tetapi pintu tersebut ditahan oleh asisten taekwoon.

taekwoon lalu mendekat dan aku mendorongnya. ia membantingku ke lantai,tapi aku menonjoknya lagi. karna sudah lemah,ia menjambakku dan membawaku duduk kembali ke kursi yang tadi kududuki. 2 anak buahnya langsung mengikat tubuhku dengan tali.

"lain kali,kalau mau kabur pikir dulu matang-matang. kau tidak bisa main kabur begitu saja dari hadapanku. kau pikir aku apa? bodoh sepertimu?" ucap taekwoon. aku lalu menggeram sangat keras seperti kesurupan.
taekwoon lalu mencekoki-ku dengan obat semacam hypnotic drugs dan mencekokiku air mineral agar aku menelan obatnya.
obatnya sudah tertelan.
dalam detik ke 60,tubuhku mulai lemas,penglihatanku mulai kabur dan tubuhku tak bisa berbuat apa-apa.
taekwoon menggendongku ke ruang putih tempat biasa aku dikurung oleh taekwoon. ia lalu mengunci pintunya dan seperti biasa,
memuaskan nafsunya.

tubuhku benar-benar lemas.
hampir setiap hari aku diperkosa olehnya dan ia melakukan tanpa rasa ampun.
benar-benar psikopat seksual.
benar-benar brengsek. bajingan.
aku ingin membunuhnya dengan tangan kosong.
tapi apa daya,tenagaku semuanya hilang dan sekarang aku mulai mendesah kesakitan dan hanya bisa berkata minta tolong agar taekwoon berhenti melakukannya.
memang dasar laki-laki tidak punya perasaan.

insane (2)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang