Bab 4

2.4K 251 6
                                    

Disclaimer : masashi kisimoto

Pairing : sasuFemnaru

Rated : T+

Genre : Drama, romace (?), fluff, humor.

Warning : gender switch, ooc, typo (s), don't like don't read ! no bash please ! anu mungkin sedkit no eyd TxT

- Naruto tidak memiliki garis kumis kucing -

'cerita ini murni dari imajinasi saya, jika ada kesamaan ide, alur dan sebagainya bukan merupakan tindakan yang disengaja. Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan cerita ini !'

*Duh sebenernya ini di buat selama prosess loving alone is too painful haha.. tiba-tiba ide mengalir saat emak maksa nyuci piring paslagi sibuk ngetik.. dan tada~ aku tidak bisa menghentikannya.oh iya entah kenapa malah fic ini yang kelihatan newbie eaa..

ISENG !! ENGGA TAU ALURNYA JUGA !! HAHAHA

SELAMAT MEMBACA !

YOU DON'T KNOW

Chapter 1.3 : bukan hanya demi uang ?

By : Leu minach

ENJOY IT !!

sebelumnya..

Sasuke langsung merebahkan diri di ranjangnya. Cup ramen pemberian Naruto ia nagkat tinggi untuk di pandang. "sadarlah Sasuke kau adalah pria dewasa. Kenapa kau malah bertingkah seperti remaja begini." Katanya sediri. Berlalu setelah bergulir ke kanan kiri mencari alih perhatian. Sasuke memutuskan untuk mandi.

sekarang..


Hari berlalu.

Kegiatan Naruto masih sama seperti kemarin sejak pagi, hanya saja hari ini seperti yang sudah di duga ada panggilan mencuci bekas pesta. "uwah .. rumahnya besar sekali." Naruto bergumam saat dirinya dan ke delapan ibu-ibu paruh baya masuk ke dalam rumah besar yang di depan gerbang tadi bertulis 'Nara' sebagai papan pintunya.

Ibu-ibu yang mendengarnya hanya mengiyakan ucapan anggota cuci panggilan termuda mereka.

Ke sembilan tukang cuci kini berdiri mendengarkan intruksi seorang yang mengenalkan diri sebagai kepala pelayan. Sadar-sadar tadi Naruto sudah di giring ke taman belakang yang sangat amat belakang. Hebatnya di taman belakang kediam ini seperti punya hutan lebat. Di sinilah mereka berada kini dengan ember-ember besar yang sudah penuh air, cucian kotor menumpuk, sabun cuci piring 3 botol, 2 kilo jeruk nipis, dan selang panjang yang menuju kemana.

"jika ada yang di butuhkan, salah satu dari anda sekalian bisa mencari saya di pintu sana." Sang kepala pelayan menunjuk pintu belakang yang jauh melewati kolam renang dan kolam ikan yang tadi juga di lewati para tukang cuci. "kalau begitu saya permisi." Pamitnya.

Naruto membuang nafas bulat dari mulutnya. Mengikuti jejak senior tukang cucinya yang telah memakai celemek plastik dan sarung tangan karetnya. "Naruto. bisakah kau memotong jeruknya 10 butir dan masukan ke dalam embernya ?" seorang mengintruksi pada Naruto.

"baru saja mau menawarkan diri bibi.." gelak tawa mulai bermunculan mendengar seruan Naruto. dan kegiatan para tukang cuci dadakan di mulaii.

.

.

You don't know

.

.

"woah Sasuke !" kiba berseru pada Sasuke. Sasuke hanya mendengus tak menjawab namun mendekat. "ayolah Sasuke.. kita sudah tidak bertemu kenapa masih saja dingin seperti itu ?" Kiba dengan sok akrabnya merangkul pundak Sasuke.

YOU DON'T KNOW !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang