Bab 8

1.6K 205 21
                                    

Disclaimer : masashi kisimoto

Pairing : sasuFemnaru

Rated : T+

Genre : Drama, romace (?), fluff, humor (?).

Warning : gender switch, ooc, typo (s), don't like don't read ! no bash please ! anu mungkin sedikit no eyd TxT

- Naruto tidak memiliki garis kumis kucing –

- Kulitnya putih bersih.

'cerita ini murni dari imajinasi saya, jika ada kesamaan ide, alur dan sebagainya bukan merupakan tindakan yang disengaja. Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan cerita ini !'

*Duh sebenernya ini di buat selama prosess loving alone is too painful haha.. tiba-tiba ide mengalir saat emak maksa nyuci piring pas lagi sibuk ngetik terjemahan.. dan tada~ aku tidak bisa menghentikannya.oh iya entah kenapa malah fic ini yang kelihatan newbie eaa.. weh malah nyambung chapter ini dari pada Loving alone is too painfulnya (duh kepanjangan kita sebut saja LoLitopal )

ISENG !! ENGGA TAU ALURNYA JUGA !! HAHAHA

SELAMAT MEMBACA !

YOU DON'T KNOW

Chapter 2 : seperti takdirkah ?

By : Leu minach


"kalau sedang belajar jangan di depan televisi seperti itu." Tegur Naruto saat ia siap menyantap makanan buatannya sendiri. Konohamaru menengok pada Naruto. cengiran terpasang pada wajahnya.

"aku hanya mengerjakan tugas sedikit. Oh ! nee-chan apa setelah ini apa boleh pinjam komputernya. Aku butuh untuk besok !" Mata Konohamaru berbinar harap. Jarang Naruto ijinkan memakai komputer malam hari.

"iya. Pastikan selesai langsung. Kau harus istrirahat besok ada Camp. Ah ! kau sudah menyiapkan semuanya ?" pertanyaan Naruto membuat loncatan kemenangan Konohamaru berhenti. Dirinya mengangguk cepat dan memberikan jempolnya kerah Naruto.

"Tenang saja nee-chan. Daftarnya yang Nee-chan buat sudah aku ceklist tapi masih berantakan di Ranjangku. Haha."

"nanti akan Nee-chan bereskan. Kerjakan tugasmu.." sifat keibuan Naruto muncul hanya saat di rumah dan berdua bersama Konohamaru. Tak di ketahui siapapun kecuali dirinya.. sebuah rahasia terpendam dalam diri Naruto tak tersentuh namun selalu muncul. Seperti Kabut tipis menguar dari tubuhnya tak kasap mata.

Naruto terseyum melihat kepatuhan Konohamaru yang segera menyelesaikan tugasnya dan langsung mematikan televisinya.

.

.

.

Pagi hari kediaman Uzumaki ini riuh saat Naruto berteriak keras di depan pintu adiknya tak kunjung bangun. "KONOHAMARU !! CEPAT BANGUN !! 15 MENIT LAGI BUS MU AKAN BERANGKAT !!" suara panci dan penggorengan beradu keras. Sementara Konohamaru di dalam langsung turun dari ranjangnya dan membuka pintu dengan cepat.

"NEE-chan...." suara teriakan konohamaru menggantung di udara.

"Masih ada 46 menit, mandi dulu sana nee-chan sudah siapkan sarapan. Barang-barangmu akan Nee-chan cek lagi.. bajunya biar nee-chan yang siapkan.. maaf mengejutkanmu. Minum air putih dulu ini." Naruto berucap panjang lebar dengan terakhir menyerahkan gelasnya pada Konohamaru.

"NEE-CHAN !!" seru Konohamaru kesal. Meski begitu tangannya meraih gelas yang terarah padanya. Amarah luntur tepat saat sebuah kecupan pada dahinya di daratkan oleh Naruto.

"aku sayang padamu nee-chan !" sekali menenggak isi gelasnya ia berjalan santai kearah kamar mandi. Sementara Naruto masuk ke kamar sang adik. "tentu saja aku sayang padamu Maru. Sangat !" katanya lembut.

Suara ketokan pintu membuyarkan perhatian Naruto yang sedang membawa tas Konohamaru ke ruang tengah. Langkah yang tadinya akan mengampiri Konohamaru di meja makan gagal beralih menuju pintu depan.

"siapa ?" raut ramah berubah drastis saat mengetahui siapa pengunjung paginya. Wajah tampan yang memenuhi telivisi pagi ini sudah muncul di depan pintunya. "Mau apa kau kemari ?" ketus Naruto.

Sasuke melipat tangannya di depan tubuhnya. "apa kau selalu membiarkan tamu mu seperti ini ? paling tidak sambutan ramah dan persilahkan dia masuk." Sasuke sendiri yang mengucapkan hal itu, dirinya sendiri yang melangkah masuk dan menyikirkan Naruto memberinya ruang.

Nyaman. Satu kata yang ada di benak Sasuke. matanya mengedar pandang pada seluruh ruangan.

"percuma aku mengusirmu. Kau memang tidak sopan." Keluh Naruto setelah dirinya kembali menutup pintu dan berjalan ke arah meja makan.

"Apa kau mau sarapan ?" tawar Naruto menatap Sasuke yang masih diam menatap seluruh foto di dinding. "Tentu saja ! alasan inilah yang membuatku datang dan melihat sendiri barang-barang yang aku belikan padamu di gunakan dengan baik." urat kesal muncul berkedut di pipi Naruto.

"ooh. Kalau begitu silahkan anda mengikuti saya Teme-sama." Sasuke hanya terseyum miring melihat kekesalan Naruto. sungguh ini benar di luar perkiraannya. Tadinya memang dia akan berangkat ke kantor dan akan makan di restoran yang letaknya tak jauh dari kantornya. Mengingat jalan restoran sama menuju rumah Naruto, dia sengaja saja mampir dengan percaya diri.

"Uchiha-san ?" Konohamaru menatap tak percaya pada sosok yang kini duduk di sebelah sang kakak. "hn." Sasuke menatap ramah pada Konohamaru berbanding terbalik dengan gumaman malasnya. "makanlah dengan benar." Katanya menyadarkan Konohamaru akan mulutnya yang penuh dengan makanan.

"Maru, masih lama bukan berarti kau harus santai. Nee-chan tidak mau kau sampai terburu-buru kesekolah. Hm~ sekalian saja hari ini Nee-chan akan mengantarmu kesekolah !"

"Nee-chan !! aku bukan bayi. Aku sudah bisa berangkat sekolah sendiri."

"Tidak, Nee-chan akan mengantarmu." Naruto menata nasi pada Mangkuk untuk Sasuke beserta lauk pauknya.

Sasuke mengambil sumpitnya segera setelah semua yang di siapkan Naruto tersaji di depannya. "Konohamaru benar, dia sudah besar sudah waktunya Mandiri, lagi pula dia juga laki-laki." Mata konohamaru berbinar bintang-bintang mendengar pembelaan dari Sasuke. dia mengangguk antusias kepada dua orang yang lebih tua darinya itu.

Mata biru Naruto menajam pada Sasuke yang kini melihat ke arahnya. "Kau diam saja. Maru itu mau darma wisata. Wali muridnya paling tidak menyapa wali kelasnya."

"Kalau begitu biar aku yang mengantarmu dan Konohamaru kesekolah. Hari ini aku membawa mobil sendiri."

Hening.

"Apa kalian tidak mau ?"

"Tidak / iya !" jawaban duo uzumaki yang tak seiras itu membuat saling menatap. Dan setelahnya helaan nafas Naruto menguar menandakan kekalahannya. Naruto paham sebuah gengsi tersendiri akan Konohamaru rasakan jika diantar mobil. Apalagi mobil sasuke yang jelas bukan main mahal, keren dan -MASA BODOH !

"Iyess !! terimakasih Nee-chan. Terimakasih Uchiha-san."

Senyum muncul tanpa di sadari Sasuke. "Kau bisa memanggil nama depanku hm~ Sasuke nii-san misalnya."

"kenapa dengan wajahmu ? kau keberatan dobe ! oh~ kalau kau mau kau juga bisa memanggilku Nii-sama.. ugh" Sasuke mengelus tulang kering kaki kanannya yang di tendang oleh Naruto. dengan tanpa dosa Naruto malah makan dengan lahap sarapan pagi mereka. Membiarkan sasuke meringis dengan mengelus area kesakitannya.

"Dalam mimpimu Teme-sama !" dengus Naruto.

.

.

.

TBC...

Hallo... Lama ya ngga ketemu ukh kangen deh *pret
Maaf ya pendek.. sela sela lagi belajar *boong bgt
Duh maaf ya typo~~

Sekian
SeeUu (*˘︶˘*).。.:*♡

YOU DON'T KNOW !!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang