Disclaimer : Masashi kisimoto
Pairing : sasuFemnaru
Rated : T+
Genre : Drama, romace (?), fluff, humor (?).
Warning : gender switch, ooc, typo (s), don't like don't read ! no bash please ! anu mungkin sedikit no eyd TxT
- Naruto tidak memiliki garis kumis kucing –
- Kulitnya putih bersih.
'cerita ini murni dari imajinasi saya, jika ada kesamaan ide, alur dan sebagainya bukan merupakan tindakan yang disengaja. Dilarang mengopi sebagian atau keseluruhan cerita ini !'
*Duh sebenernya ini di buat selama prosess loving alone is too painful haha.. tiba-tiba ide mengalir saat emak maksa nyuci piring pas lagi sibuk ngetik terjemahan.. dan tada~ aku tidak bisa menghentikannya.oh iya entah kenapa malah fic ini yang kelihatan newbie eaa.. weh malah nyambung chapter ini dari pada Loving alone is too painfulnya (duh kepanjangan kita sebut saja LoLitopal )
ISENG !! ENGGA TAU ALURNYA JUGA !! HAHAHA
SELAMAT MEMBACA !
YOU DON'T KNOW
Chapter 3.3 : aku mencemaskanmu
By : Leu minach
sebelumnya...
"Aku tidak mau kau tinggal sendirian dan aku harus berkendara dengan kesetanan untuk selalu memastikan kau sehat dan tidak jatuh pingsan ataupun hidup seperti orang mau mati." Wajah sasuke begitu tidak bisa di gambarkan dengan mudah. Naruto melihat sendiri mata hitam itu begitu dalam penuh ketulusan dan kekhawatiran akan dirinya. Tapi naruto jelas bingung, ini sama sekali bukan permintaan mudah. Rumahnya, kenangan hidupnya, segala ada di sana. Dilain sisi rasa berat akan tidak merasakan kehangatan dari rumahnya lagi juga menjadi ketakutannya sekarang. Karena kini dia sendirian di sana.
"Aku setuju dengan Sasuke Naruto. paling tidak kau tidak sendirian. Aku janji akan sering menjengukmu beserta istri dan anak-anakku. Ah dan aku janji Hanabi akan segera mengunjungimu." Kata Neji ikut membujuk.
"Begitu pula aku dan juga Kiba." Shikamaru ikut menimpali.
"Bagaimana Naruto ?" tanya Sasuke lagi. Naruto melihat ketiga pria tampan ini memasang wajah penuh harapan. Apalagi dia bukan tipe yang bisa mengecewakan orang lain.
Setelah menerbitkan senyum manisnya, dia mengangguk. "Baiklah."
sekarang..
"Kau dengar apa kata dokter tadi bukan ? kau jangan beraktifitas terlebih dahulu." Kata sasuke dengan kesal. Meski dia fokus mengemudikan mobilnya. Sementara Naruto yang duduk di sebelah Sasuke memberengut kesal. Mungkin bisa di sebut merajuk tepatnya.
"Tapi nanti dari mana aku bisa makan sasuke. Aku harus kembali kerja."
"sekali tidak tetap tidak. Keputusanku tidak bisa di ganggu gugat."
"Dasar ! kau ! ayam ! menyebalkan !"
"Oh ya ? aku ini hanya baik hati, Dobe." Sasuke sebenarnya mencoba menekan kekesalannya. Mencoba tak tersulut oleh ucapan Naruto. Meski Naruto lain lagi, dia masih marah.
"Tidak kau jahat." Sungut Naruto dengan menatap sasuke tajam, yang tentu saja sasuke tak meresponnya. Dipikiran Sasuke kini hanya harus menyetir dengan aman dan selamat. Meskipun dalam pikirannya sudah ada berbagai macam hal rencana yang bisa membuat Naruto Lupa akan marahnya. Tentunya dia sadar betul hal ini akan menjadi merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOU DON'T KNOW !!
Fiksi PenggemarNaruto selalu saja sabar menerima keadaan dan selalu saja mengikuti aliran takdir. dia sama sekali tidak bisa mengeluh dan tidak mau mengeluh. hingga dia bertemu sasuke, kehidupan monotonnya berubah. jatuh cinta, sakit hati, kehilangan, pengkhiantan...