Gagal Kenalan

11 1 0
                                    

Hari ini adalah hari minggu, waktunya aku pergi ke gereja! Yeay! Akupun berangkat pagi pagi karna memang aku harus sudah disana pagi pagi. Saat aku datang, banyak yang menyambutku dan ada juga yang menanyakan bagaimana keadaan jempolku setelah dijepit dimobil oleh seorang martin. Dan memang dihari itu juga jempolku masih sakit, semua gara gara martin!!! Aku masih kesal dengannya. Dan saat aku mengobrol, tiba tiba ada orang yang menghampiriku, ya, dia stephanie, dia menanyakan pertanyaan yang sering sekali ia tanyakan yaitu "lad, bawa tissue gak?" Iya, dia kalau mau kencing harus ada tissue. Akhirnya kuberi punyaku dan kutemani ia ke toilet. Saat sudah selesai, kami kembali ke ruangan untuk ibadah dan tiba tiba aku melihat orang yang tidak asing... "Oiya lad lupa bilang, hari ini bian gereja loh, tuh" kata stephanie dengan santai. Aku pun panik, shock, serta senang! Panik karna akh hari ini rambutku sedang tidak bagus, shock karna dia datang dan senang karna dapat melihatnya lagi. Akhirnya aku duduk dibelakang dan melihat dia yang kadang bercanda dengan temannya. Aku melihat senyumnya, melihat tawanya, melihat wajah bengongnya, dan aku suka semua ekspresi muka dia. Hari ini aku dapat melihat dia dengan lebih lama karna dia tidak telat datang. Hari ini bian datang dengan seorang temannya, kakak dari temanku, fio. Kakaknya fio memang selalu ada setiap minggunya dan tidak pernah absen dan hari ini dia mengajak bian gereja. Saat ibadah pun berakhir, bian sudah keluar dari ruangan dan akupun ikut keluar karna ya kali aja dia belum pulang jadi aku bisa melihat dia lagi. Dan benar saja dia sedang ada diluar, berbicara kepada salah satu pemimpin disana, ko atonie. Wah! Kesempatan kenalan nih! Karna memang ko atonie ingin aku mengenal jemaat jemaat agar aku bisa bercengkrama dengan mereka. Akupun mendatangi ko atonie dan tiba tiba pemimpin departemen ku pun menarikku sambil berteriak "lad ayok meeting!" Akupun dengan sedih akhirnya keruang meeting. Harusnya hari itu aku bisa berkenalan dengan bian, tapi kenapa seakan takdir tidak membolehkannya. Sebal sekali hari itu, padahal selangkah saja lagi aku bisa berkenalan dengan bian.

Unspoken Love Where stories live. Discover now