Dua : pohon?

65 13 14
                                    

"Kak berapa menit lagi" Kayla bertanya ke osis yang sedang asik menatap wajahnya.

"3 menit" jawabnya sehabis melirik stopwatch yang berada di tangannya.

"Eh mata lu kok abu-abu gitu sih bukan orang indonesia asli ya?!" Tanya osis perempuan itu ke Kayla.

"Bukan ka!Arab"Jawab kayla lemas, pegel coy.

Iya emang bukan, kan bunda orang arab!

"Gila, bule dong!eh lu punya abang ga, biasanya orang arab kan cakep-cakep tuh" Kayla menggeleng lalu terlihat raut kecewa di wajah osis ber-nametag fitri itu.

Kayla ga niat boong tapi kan Kayla cuma ga mau punya ipar kaya dia, apalagi nanti di deketin cuma karena abangnya ganteng.

"Oh gitu! Hukuman lo selesai, besok jangan diulangin ya!nambahin kerjaan gue aja" Kata fitri sambil melihat stopwach di handphone-nya.

"Sip ka, aku kesana dulu ya" Kayla menunjuk pada pohon rindang.

"Yaudah"

Kayla berjalan dengan gontai kebawah pohon, lalu duduk di bawah pohon sambil kipas kipas menggunakan topi yang ia pakai.

"Aihh, lelah, gerah, capek, panas, pusing nyampur semua nih di badan, untung badan gue kaya iklan deodorant yang ga bau-bau walau berkeringat"keluh Kayla sambil kipas-kipas dengan daun yang jatuh di dekatnya, topi yang tadi digunakannya terasa berat jadi diganti daun yang lebih ringan.

"Kalo mau duduk disitu jangan berisik" terdengar suara berat berbicara kepada Kayla,membuat Kayla terkejut lalu celingak-celinguk namun tidak ada siapa siapa kecuali orang berlalu lalang.

"Hah, ada setan siang bolong gini, ya tuhan selamatkanlah Kayla dari setan-setan terkutuk cukup Marcel aja, amin" Kayla komat-kamit sendiri.

Brakkk

"Eee copot apaan tuh" Ucap Kayla.

Suara tersebut berasal dari seseorang cowok yang jatuh dari atas pohon.

Ketika melihat wajah cowok itu Kayla hampir aja nyanyi 'kau malaikat jatuh dari pohon di hadapanku eaaa' kalo kesadarannya tidak kembali secepatnya.

"Enak aja lu kira gue setan" cowok itu bergumam kesal lalu ikut duduk disamping kayla.

Kayla menatapnya heran ini orang beneran kan?!ah napak kok, cerewet lagi.

"Maaf abis tadi cuma ada suaranya doang orangnya ga ada!" Kilah Kayla sambil menggaruk tengkuk-nya yang tidak gatal, ia merasa bersalah manggil orang setan.

"Nama lu siapa" tanya cowok itu.

"E-eh..apa?!" Kayla tidak fokus karena cowok di sampingnya terlalu ganteng, yah nilainya sih di atas Marcel 1 point.

"Nama lu?!" Ucapnya lagi.

"Nama lengkap apa panggilan" kata Kayla balik bertanya.

"Panggilan" jawab cowok itu.

"Dirumah apa sekolah?" Tanya Kayla lagi.

"Mana aja" jawabnya, Kayla mendengar ada nada gemas di sela-sela jawabannya.

"Hehe b aja dong,kan gue pengen mastiin biar ga salah,di sekolah panggil aja Kayla kalo di rumah juga Kayla!" Jawab Kayla menyengir lebar.

"Jadi buat apa lo kasih pilihan rumah atau sekolah!" Tanya cowok itu kesal.

"Yaudah sih" ketus Kayla, cewek selalu benar dan ga boleh di salahin.

"Gue Azka" ucap Azka tapi matanya menatap lurus ke depan.

"Ga nanya maaf"  jawab Kayla sengkek, ini salah satu sifat setan Marcel yang menular ke Kayla.

Air wajah Azka berubah menjadi sebal.

"Cuma becanda kok, senang berkenalan sama lo, tapi maaf ya gua tinggal dulu nanti gua dihukum lagi" Kayla tersenyum lalu beranjak dari duduknya ke lapangan tempat anak mos yang berkumpul lagi.

___

"Oke adik-adik semua sekarang kakak osis yang berada di belakang barisan kalian bakal ngasih dua lembar kertas yang isinya foto anggota osis, kami menggunakan cara ini agar kalian bisa mengenal anggota osis agar kalian dapat meminta bantuan jika kalian perlukan,kalian hanya perlu memotong foto mereka lalu taruh di buku kalian tulis nama, pangkat, dan minta tanda tangan dari mereka, dikumpulkan ketika mos berakhir berarti 2 hari dari sekarang siap?!"  kata osis perempuan yang sedang berbicara di podium menggunakan mic.

"Iya" jawab anggota mos dengan teriakan.

"Oke mulai"   

Kayla celingukan, dia kan ga punya teman di sekolah barunya ini yang jauh dari smp-nya.

"Kaylaaaaaa" teriakan melengking itu membuat Kayla memutar kepalanya sampai ia melihat ada sahabatnya sejak masih menjadi zigot.

"Ya ambon, Fani gue ga mimpi kan?! Lo kok bisa sekolah disini, bukannya pindah ke singapura ya lo!" Kayla heboh karena bertemu sahabatnya yang ngakunya pindah ke singapura.

"Ya ngga lah, ga jadi my papa ga jadi dipindahin sama kakek gue ke singapura" Ucap fani bahagia.

Kayla dan Fani berpelukan lalu saling loncat kegirangan tak tau tempat.

"Ehemm" suara deheman mengintrupsi mereka seketika mereka langsung menengok dan mendapatkan seorang...

Hai semua,jika disini masih ada pakai kayla pov tolong comment di bagian itu ya.

Soalnya cerita ini awalnya menggunakan pov pemeran utama.

Maaf ya kalo masih abal-abal.

Jangan lupa vote dan comment.

HeartstringsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang