Tiga : pohon(2)

81 12 7
                                    

Typo everywhere.

"Eheem" suara deheman mengintrupsi mereka ber-dua dan langsung membuat mereka berhenti melakukan acara temu-kangennya.

Disitu ada seorang anak perempuan, ia memakai baju yang press body sekali.

Apa ga sempit?.

"Sedang apa" tanya cewek itu menatap Kayla dan Fani bergantian.

"Kalian kan ada tugas dari kami para osis, udah dikerjain?!" Matanya meneliti mereka eh tidak lebih tepatnya menguliti Kayla dan Fani.

"Eh belum ka" Jawab Fani kikuk.

"Yaudah kerjain cepet, karena kalo belum kekumpul pas hari mos selesai kalian bakal dapet hukuman, dan gue ingetin ya osis disini ada 26! Mereka pasti bakal ngasih tantangan"

"Oh gitu ya ka, kalo gitu kita mau ngerjain tugasnya sekarang kita permisi ya!" ucap Fani sambil menarik tanga Kayla agar segera kabur.

___

"Yes selesai juga" Fani langsung bediri setelah selesai mengelem semua foto osis di bukunya.

"Yaudah yuk, cari para osis" Kayla berucap sambil berjalan kearah pintu keluar kantin.

Mereka memang mengerjakannya di kantin karena tidak ada tempat lain, penuh semua.

"Kita ke taman depan apa belakang dulu?!" Tanya Fani pada kayla.

"Belakang aja, depan rame kali!" Ujar Kayla, Fani setuju dan mereka menuju taman belakang.

"Kita mencar aja ya, biar cepet!" Usul Fani.

"Yaudah yuk" lalu Kayla memilih jalan yang berbeda dari Fani.

15 menit Kayla mencari osis dan setiap osis yang di temuinya selalu ramai oleh peserta mos, Kayla ga suka desak-desakan.

Karena sudah lelah Kayla memutuskan istirahat dulu, kakinya berjalan ke arah tempat duduk di taman belakang deket pohon besar

"Dimana sih osis kok ga ketemu-ketemu" Gerutu Kayla kesal.

"Heh, masih aja berisik ya kalo di bawah pohon!"

Ini sih kaya tadi ada suara tapi ga ada orangnya, tapi tadi mending ada yang loncat dari atas pohon cogan lagi

Eeh tunggu atas pohon?

Kayla langsung mendongakan kepalanya, dan benar ada orang di atas, hampir aja dikira setan lagi.

Azka turun dari pohon, eh bukannya dia yang tadi ya tapi ini kan udah beda pohon, masa dia punya jurus seribu pohon sih biar bisa ada dimana-mana?.

Tapi ini bener kok cowok tadi,Kayla ga pernah salah kok kalo ngenalin cowok ganteng.

"Woy denger ga sih" Azka memandang Kayla sambil menggoyangkan tangannya di depan muka Kayla.

"E-eh apa?!" Tanya Kayla balik sambil tersenyum kikuk ia terlalu asik menyelidik wajah tampan Azka.

"Makanya jangan ngeliatin orang kaya gitu" Azka sukses membuat pipi kayla bersemu merah karena malu ketahuan memandanginya.

"Hehe"Kayla tertawa canggung.

"Pasti elo mau minta tanda tangan osis kan" Tanya Azka.

"Iya,tapi daritadi ga nemu-nemu osisnya" keluh Kayla tak jelas.

"Yaudah mana buku lo?!"

"Buat apa?!"

"Siniin aja"

Kayla memberikan bukunya lalu azka membukanya memberi tanda tangan beserta nama dan pangkat di salah satu foto itu.

"Eeh lo osis, berarti lebih tua berarti harus dipanggil kaka berarti jadi manggilnya ka Azka berarti lo-" belum sempat kayla melanjutkan kata-katanya Azka langsung memotongnya.

"Lu punya pilihan kata yang lain ga selain berarti" tanya Azka gemas karena Kayla menyebutkan kata berarti mulu dari tadi.

"Ada, jadi" Kayla hampir mengulangi kalimatnya jika dia tak di hentikan oleh Azka.

"Udah gausah diulangin kalo cuma di ganti kata berartinya"tangan Azka terulur memberikan kembali buku Kayla.

Kayla membuka bukunya.

Namanya Azka Merfian Arrafa.

"Eh lo ketua osis? kok bukannya ngebantu anggota osis lainnya malah dipohon aja kaya anak kingkong" Kayla membekap mulutnya yang kadang bocor saringannya.

"Gua bilangnya izin dari kegiatan mos, kan selama ini gua yang ngurusin yang lainnya" jawab Azka.

"Ooh gitu, tapi nih btw ya, lo kenapa suka banget di atas pohon, dimana-mana lagi" Kayla memulai aksi sokap😫.

Azka tertawa pelan "something, ga semua pohon kok, cuma yang gue tandain kayak gini aja" Azka menunjuk batang yang ada goresan dalam bertuliskan 'A'.

Kayla menganggukan kepalanya tapi ia
baru sadar ia baru dapet satu tanda tangan

"Ka Azka, gua harus dapet 25 tanda tangan lagi, jadi gua pergi dulu ya!" Kayla bangun dari duduknya.

"Eh tunggu" ucap azka membuat kayla berbalik

"...."

Hai semua,jika disini masih ada pakai kayla pov tolong comment di bagian itu ya.

Soalnya cerita ini awalnya menggunakan pov pemeran utama.

Jangan lupa vote dan comment

HeartstringsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang