kecelakaan

1K 33 0
                                    

"listaa banguun. udah jam berapa ini. emang semalam tidur jam berapa sih" omel mama dari bawah. emang sudah jam berapa sih? aku mengambil jam yang berada di meja sebelah kasurku. hmm baru jam 6:15 juga.

haah jam 6:15 itu artinya 45 menit lagi sekolahan masuk. ampuuuuuuun.... aku langsung menyambar handuk dan mandi kilat. 10 menit kemudian aku sudah siap berangkat. sisa 35 menit lagi ini. mana aku berangkat naik angkot lagi.

saat aku turun. aku cuma menyambar sehelai roti tawar polos berlari menuju mama . mengecup kilat pipinya lalu lari keluar pintu.

"maaa listaa berangkat. sudah telat ini. byee mam love u" teriakku sambil berlarian menuju jalan raya untuk mengambil angkot.

aku tau pasti mama hanya geleng-geleng kepala melihat anaknya yang cantik ini bertingkah aneh.

selama perjalanan menuju jalan raya aku terus berlari tidak memperhatikan jalan. sampai tiba-tiba sebuah motor berlari gila-gilaan menyerempetku dan akupun terjengkang ke tanah.

yahhh kotor kan seragamku. ughh dasar pengendara ugal-ugalan. pengen deh aku bejek-bejek mukanya .

tiba-tiba pengendara motor itu berhenti. membuka helmnya lalu melangkah menujuku.

oh my god

ternyata dia rafa. pemirsa dia RAFA. PANGERAN RAFAEL ALEXANDER.

ugh jantungku aneh lagi kan. kenapa sih dia berpengaruh banget buat jantung aku. kayak lagi lari maraton kan aku.

"eh kamu ngak apa-apa?" tanyanya khawatir membuat jantung berpacu lebih cepat lagi. gilaaa kenapa sih aku begini. sepertinya aku butuh ke dokter deh.

"helloo kamu ngak kenapa-napa kan? ngak ada yang luka kan?" tanyanya lagi mengembalikanku ke dunia nyata.

"ahh emnnn itu.... aku ngak apa-apa" kataku terbata. lah ini kenapa juga pake acara terbata-bata segala.

"yaudah yuk berdiri. 10 menit lagi sekolahan masuk. kamu ngak mau telat kan. bareng aku saja" katanya mengulurkan tangannya membantuku berdiri. aku mengangguk.

saat kami berdua sudah berada di jok motor dia berkata

"pegangan yang kuat kalau ngak mau jatuh" katanya yang lalu menjalankan motornya gila-gilaan.

aku yang belum siap hampir saja terjatuh langsung refleks melingkarkan tanganku di pinggangnya.

"gilaaa pelan-pelan aja kali. aku hampir jatuh tau ngak" ngocehku di jok belakang masih memeluk pinggangnya.

"udah deh diam. biar ngak telat" katanya teriak berusaha mengalahkan angin.

sedikit lagi kami sampai di pagar. saat mang supri akan menutup pagar, kami langsung melesat masuk. mang supri yang kaget langsung saja geleng-geleng kepala melihat tingkah kami.

kami berdua berlarian menuju kelas. hari ini jam pelajaran pertama adalah fisika. dan ibu riana yang terkenal dengan galak ya sangan tepat waktu.

saat kami sampai di kelas, ternyataa ibu riana sudah ada di dalam. begitu dia melihat kami berdua dia langsung saja mengusir kami.

karena entah mau kemana. aku memutuskan ke kantin. aku belum sarapan yah jadinya lapar.

"mau kemana?" tanya rafa

"kantin. pengen ngikut?" tanyaku sambil menaikkan sebelah alisku.

"bolehlah. daripada jamuran disini. yuk" diapun beranjak dari duduknya lalu berjalan mendahuluiku.

"heyy tungguin napaa sih" teriakku berusaha mensejajarkan langkahku dengannya.

setiba di kantin aku langsung memesan mie ayam dan jus jeruk. sedangkan rafa hanya memesan jus jeruk saja.

"kamu ngak makan?" tanyaku padanya

dia hanya tersenyum lalu menggeleng

deg

tuh kan hanya senyumnya saja bisa membuat jantungku betdegub tak karuan.

karena takut salah tingkah akupun memakan mie ayamku. di kantin suasananya sangat sepi. yaiyalah ini masih pagi dan masih jam pelajaran.

saat aku selesai makan bell pergantian jam pun berbunyi.

"ke kelas yuk" ajak rafa padaku

"ehh i...iya ayuk" jawabku terbata(lagi)

kami berdua langsung menuju kelas. pas saat sampai di kelas ternyata guru selanjutnya ngak masuk . entahlah ada apaa.

saat aku ingin duduk di bangkuku aku mendapat surat. penggemar rahasia . lagi. huh bosanlah aku mendapat surat beginian terus . tetapi demi menghormari dia yang mengirimiku surat ini aku menyimpannya di dalam tas lalu menyilangkan tanganku dan menaruh kepalaku di antara lipatan tanganku. aku siap untuk tidur saat seseorang menepuk pundakku pelan.

"heyy kamu beneran ngak apa kan karena tadi? soalnya aku melihat kamu berjalan seperti menyeret kakimu" ternyata rafa. dan dia masih menanyakan peristiwa kecelakaan tadi pagi.

"aku ngak apa kok . cuma tadi entah kenapa kakiku lagi sakit. yaudah aku seret aja. tapi selebihnya ngak apa kok" kataku sambil tersenyum tulus.

"kalau giti nanti pulang bareng aku saja. tungguin aku. ngak ada bantahan" katanya tegas.

lahh ini dia yang salah kok dia malag nyolot sih.

"tap-" perkataanku langsung dipotong olehnya.

"ngak ada bantahan lista. bareng aku. kalau tidak....." katanya menggantungkan kalimatnya

"kalau ngak kenapa?" tanyaku dengan wajah innoncent

"ngak ada apa-apa pokoknya kamu harus pulang bareng aku. ngak ada bantahan" katanya tegas dan langsung saja melipat tangannya di atas meja dan menaruh kepalanya di antara lipatan itu.

"heyh tapi kan aku ngak mau" kataku padanya tapi ngak ada jawaban.

saat aku melihatnya ternyata dia sudah tertidur. haaa dasar dominant tukang paksa.

karena selama dua jam pelajaran guru tidak masuk maka aku juga memilih tidur. ngantuk sih gara-gara tidur semalam telat gara-gara film yang kutonton.

dan tak selang beberapa lamapun aku ikut terlelap.

I like it that wayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang