Part 1

314 13 20
                                    

Halloo~ 😊
aku Ros yang dulu lebih sering pake nama korea ku (Cho Yong Mi)😊
Cerita ini aku buat beberapa tahun lalu yang sekarang aku revisi lagi,yang awalnya bertemakan korea sekarang indo. Cerita ini awalnya untuk sahabatku Sulis(Ami) yang ulang tahun 😁 dan sudah aku post di sini tapi sempet di unpub karena lama gak di lanjut,sekarang lagi nyoba buat menyelesaikan yang sudah aku mulai.
Kalo ada kesamaan tokoh,alur dsb itu tidaklah di sengaja 😊
Don't Copas ok! Walau ceritanya tidak sebagus author favorit tapi tetap harus hargai karya orang lain ok.. 😉

(Cerita aku revisi ulang,terutama di nama tokoh&latar)

Happ Reading~~

Aku tidak pernah bisa menerima sebuah hubungan lagi. Aku tidak pernah mau terikat oleh sesuatu yang menurutku tidak berguna seperti itu.

Karena seiring berjalannya waktu setiap ikatan pasti berakhir dengan tragis.

Meninggalkan atau di tinggalkan!
Menghianati atau di khianat!
Menyakiti atau di sakiti!
Siklusnya selalu seperti itu.

-Aira-

Pagi ini terlihat sedikit mendung sepertinya akan hujan dan udarapun mulai terasa dingin. rasanya berbaring di tempat tidur akan lebih menyenangkan di banding harus pergi kekantor.

Andai hidup tidak memerlukan uang aku tidak akan pernah mau pergi bekerja. Aku akan lebih memilih bersantai di balkon dan memandang keindahan kota, dengan menggenggam secangkir teh dari pada harus mendengar omelan Manager yang selau membuat kepalaku hampir pecah.

"Pagi Aira" seorang gadis tinggi semampai menghampiri wanita yang baru duduk di kursinya.

"Oh pagi juga. Tumben anda mau menghampiri saya, ada apa?" wanita yang di panggil Aira itu menjawab dengan nada yang tidak bersahabat dan terkesan menyindir.

"Aku dengar karena kamu manager turun pangkat. Sebenarnya apa yang kamu perbuat! Dan juga apa kamu tidak merasa bersalah?"

"Apa anda bercanda. kenapa saya harus merasa bersalah! anda tidak tau apapun jadi tidak udah ikut campur!" untuk apa dia menanyakan hal itu. dan memang seharusnya aku tidak di pecat karena aku tidaklah bersalah.

"seingatku anda tidak akan mencampuri urusan orang lain jadi sudahlah anda pergi saja. Saya tidak ingin di ganggu!"

"ck¬ terserah kamu saja!!! tapi setidaknya kamu harus menghormati manager yang sudah berkorban untukmu. Dia bahkan rela turun jabatan hanya untuk mencegah kamu di pecat! Kamu berhutang budi padanya ingat itu!"

"tapi apa saya pernah meminta hal itu? Tidak! Jadi Cepatlah pergi sebelum benda di atas meja melayang menyapa wajah anda" ini menjengkelkan. Sungguh pagi yang buruk. Apa aku benar benar harus melempar sesuatu dulu.

ASTAGA!

"Tapi...."

"Ahhhhkkk"

Teriakan yang cukup nyaring di pagi hari ini memicu perhatian karyawan dan beberapa karyawan mulai mendekati gadis yang berteriak tadi.

"Ami ada apa?"

"Kenapa berteriak?"

"Apa ada yang menyakitimu di jalan?"

"Kamu kenapa?" serentetan pertanyaan yang entah siapa yang bertanya membuat suasana menjadi lebih kacau.

"Ini menyebalkan!!" gadis yang berteriak tadi mengeluh.

Empty RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang