part 2

104 5 15
                                    

Note : gomawo ji kyung (ima) my best friend sudah mau bekerja sama bikin ni cerita😊😘 hihi

___________________________________________

Ketika kesendirian menyapanya, hal menyakitkan yang dulu pernah terjadi serasa bagaikan roll film dalam otaknya. Membuka luka yang selama ini ditutupinya dan secara tak sadar cairan dalam kelopak matanya ikut berderai mengalir mengungkapkan betapa sakit luka yang dideritanya.

Dari luar, Aira tampak seperti tembok yang kokoh. Namun dibalik itu semua, ia tidak lebih dari bangunan pasir yang sewaktu-waktu bisa roboh karena diterpa ombak ataupun sentuhan tangan. Ya, karena iapun terkadang sensitif dengan hal-hal yang dapat mengingatkannya akan masa lalu.

Tapi, tidak! Dia harus kuat ada 2 jagoan kecil yang butuh perlindungannya. Ya, dia harus kuat. Itulah mengapa dia yang sekarang terlihat kokoh, angkuh dan tak tersentuh. Banyak faktor yang mempengaruhi perubahan sifatnya yang sekarang ini. Rasa sakit, kekosongan, & ada 2 bocah yang harus dilindunginya.

Tanpa terasa, kini ia sudah sampai dikediaman sederhana nya. 2 jagoan kecilnya sudah menunggu. Tanpa sadar senyuman dan pancaran ketulusan mulai tampak diwajahnya mengganti raut muramnya yang tadi sempat muncul. Ya, 2 jagoan kecilnya selalu bisa membuat ia melepaskan topeng angkuh dan dinginnya terganti dengan senyuman tulus karena mereka adalah buah hati tercintanya.

"Tadaima" serunya saat membuka pintu yang langsung mendapat sambutan ceria dari 2 bocahnya

"okaerinasai bunda!!!" Sahut mereka berbarengan sambil memeluk sang bunda. Karena dulu dia pernah tinggal cukup lama di negeri sakura, jadi aksen jepangnya pun masih melekat pada dirinya hingga kedua jagoannya pun mengikuti kebiasaan khas jepangnya itu.
Aira pun memeluk balik anaknya dengan sayang. Menatap lekat wajah ceria mereka.

Terkadang, wajah mereka mengingatkan akan sosoknya. Itulah salah satu hal yang menyiksa ketika sedang bersama kedua buah hatinya. Merasakan kebahagiaan sekaligus rasa sakit dan terluka secara bersamaan.

"Anak bunda sudah makan malam kah?" Tanyanya kepada kedua bocah kecilnya yang dibalas dengan anggukan antusias.

"Tadi paman jeremy, bibi nara, dan naya kesini dan makan malam bersama." Jelas ahira sang bungsu dengan aksen lucunya. Khas bocah 3 setengah tahun. Airapun tersenyum dan mengacak rambut keduanya. Merekalah hidup dan kebahagiaannya.

"Sekarang, kita siap-siap dan bergegas untuk tidur. Ok!"

"Ok!!!" Balas mereka antusias berbarengan.
Sekarang mereka sudah berbaring bertiga dengan Aira yang menjadi penengahnya.

"Bagaimana di sekolah tadi?" Tanyanya pada akira dan ahira. Saat suasana santai inilah yang digunakannya untuk mendekatkan diri dengan anak-anaknya. Mengeratkan dan mengungkapkan rasa Kasih dan cintanya. Dikala siang ia sibuk bekerja dan kurang memantau aktifitas mereka berdua.

"Menyenangkan. " cengir ahira

"Bunda..." giliran akira sang sulung yang bersuara

"Hmm..." sahutnya dengan gumaman

"Kemarin dan tadi, akira lihat jojo dijemput ayahnya. Padahal biasanya bundanya yang selalu menjemput. Terus akira tanya kenapa sekarang jojo dijemput ayahnya?  jojo bilang karena sekarang ayahnya sudah pulang dari perjalanan bisnisnya yang sangaatt jauh. Dan sekarang ayahnya ada dirumah. jojo senang sekali. Apa ayah kita juga seperti itu?"
Tanya akira dengan tatapan yang membuat Aira terluka melihatnya.

Jika air yang dihasilkan matanya keluar, mungkin cairan itu sudah menetes mengalir diwajah cantiknya. Namun sebisa mungkin dia tahan dan tetap dia sematkan senyuman tulusnya.

Empty RoomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang