That night

2.9K 34 3
                                    

Cowok itu membuka matanya dan menatap langit-langit kamar dengan pandangan bingung. Jujur dia nggak tau sedang ada di mana . Otaknya berusaha memutar apa yang sudah terjadi kemarin malam tapi dia masih nggak dapet apa-apa. Ingatan yang ada hanya ingatan samar gue bersama yang lainnya menghabiskan malam di salah satu klub malam di kota Bandung dan menenggak beberapa gelas minuman. Gue berusaha mengingat apa yang terjadi selanjutnya tapi yang ada malah kepalanya terasa sangat pusing. Dia coba menggerakkan badannya tapi lengannya terasa berat. Perlahan dia menoleh ke sampingnya dan mendapati seorang wanita tidur menimpa lengannya. Dia berusaha melihat wajah wanita yang sedang tertutupin oleh rambut itu lebih jelas. Lalu dia mencoba melihat ke bawah dan terkejut dia sama sekali tidak memakai apa-apa di balik selimut yang sedang menutupi tubuhnya. Tiba-tiba dia merasakan wanita yang sedang tertidur di sampingnya menggeliat. Akhirnya dia dapat melihat wajah wanita itu. Dia adalah Stella,salah satu temannya.

= Z's pov =

Wanita yang bernama Stella itu kembali menggeliat malas, perlahan membuka matanya dan dia tersenyum. Senyum yang benar-benar menggoda iman siapapun yang melihatnya. Yah,siapapun dan gue termasuk pengecualian.Dia Stella salah seorang temen gue yang biasa menemani gue di waktu gue butuh istirahat sejenak dan menghabiskan waktu malam dengan pesta gila-gilaan. Tapi yah itu,gue cuma nganggep dia sebatas teman nggak bisa lebih dari itu. Dan kayaknya gue mulai bisa mencerna deh apa yang terjadi kemaen malem.

"Thanks for last night Zi." bisik dia tiba-tiba di telinga gue.

Shit... Not just shit but triple shit!! Gue tau banget cewek model apa dia dan sumpah terlepas dari kelakuan dia gue seneng temenan sama dia tapi that's all nggak lebih. Gue beda sama yang lain yang udah sering spent their time with this woman. Gue udah sering denger mereka dapet jatah ama ini cewek tapi dalem mimpi terliar sekalipun gue nggak pernah ngebayangin ngabisin malem d tempat tidur berdua sama ini cewek.

"Zi,kamu marah sama aku?" lagi-lagi hanya sara cewek yang terdengar

Gue menghela nafas gue dengan berat untuk kesekian kalinya. Ini suasaa yang nggak pernah gue bayangin sama sekali. Mungkin bagi banyak lelaki diluar sana dapet kesempatan ngabisin malem sekali aja ama cewek model Stella ini menyenangkan tapi nggak buat gue. Ingatan gue melayang memikirkan cewek gue yang ada di sana. Apa dia juga kayak cewek yang masih dengan tenangnya di sebelah gue dan masih tersenyum menggoda? 

"Just forget about last night." kata gue singkat tanpa mandang wajah dia sedikitpun.

Gue kembali memejamkan mata gue dengan gundah. Jujur apa yang terjadi kemaren malem adalah sebuah kesalahan. Kesalahan yang besar banget mungkin ajakan kalo kedepannya bakalan terjadi hal-hal yang nggak diinginkan? Gue bener-bener nggak suka banget ama keadaan gue. 

= Stella pov =

Lagi-lagi dia ngehindar dari ngeliat gue. Sebenernya salah gue apaam sih? Jujur dari awal gue emang sudah suka ama dia ditambah sikap cueknya dia dengan apa yang terjadi di sekitarnya. Dia itu sosok yang cool,misterius,setia,supel dan masih banyak berderet kelebihannya yang gue tau. Dan juga banyak wanita yang ada di sekelilingnya cu,a dari apa yang gue tau dia nggak pernah yang namanya flirting ke mereka dengan alesan yang bego klao menurut gue yah.

" I have gf and i do ur commitment." sumpah itu jawaban terlempeng dri seorang cowok.

 Bayangin dia seorang cowok di usia 18 tahun dan udah berkomitmen? Hellooo demi apapun yang ada di bumi gue nggak bakalan pernah mau percaya kalo dia bilang dia udah berkomitmen.Secara gitu yang ngomong Zion,anak salah satu pengusaha terkaya yang ada di Indonesia dengan wajah tampan dan sikap misterius yang selalu membuat cewek manapun bertekuk lutut di hadapannya. Pernah suatu kali gue nanya ama dia kalo dia segitu komit sama tuh cewek kenapa gue nggak pernah ngeliat tuh cewek dan tau jawabannya apa? "Sorri bukannya mau nyembunyiin dia dari kalian tapi dia emang nggak tinggal disini. Dia lagi sekolah di salah satu kota di luar pulau Jawa." jawabnya sambil tersenyum.

Dan lengkaplah sudah rasa penasaran gue ngeliat nih cowok satu. Tajir cek, Muka keren cek, supel cek, misterius cek, baik cek, perhatian cek, pinter cek, good atittude cek. Dengan banyaknya cewek di samping dia kenapa bisa nih orang satu nggak berminat sekalipun buat ngehabisin waktu luangnya dengan salah satu dari mereka sedangkan cewek dia nggak ada di kota yang sama bahkan ada di pulau yang beda.

Sekarang pikiranku kembali ke kejadian kemaren malem. Tiba-tiba dia menelfonku yang baru saja selesai sesi pemotretan dan bersiap-siap untuk pulang. Memang harusnya dari tadi aku sudah sampe di rumah tapi dikarenakan ada beberapa masalah teknis,jadwal yang sudah diatur menjadi molor 2 jam. huh... sebel kuadrat. Ponselku yang ada di meja berkedip-kedip dan menampilkan namanya di display ponsel. Semua rasa lelah yang aku rasakan seharian melayang bebas ntah kemana yang ada hanya perasaan lega dan bahagia. Walaupun aku terkejut ada apa sampai dia menghubungiku terlebih dahulu karena biasanya mana pernah dia menghubungi terlebih dahulu,mengangkat telfonku aja dia malas.

"Haii Zi... ada apa?"  "Gue tunggu di tempat biasa jam 10." jawabnya padat singkat dan jelas tanpa balas sapaanku

Kalo dibilang sakit hati jujur aku sakit hati tapi kegembiraanku yang ditelfon olehnya membuatku melupakan rasa sakit hati itu sejenak Setelah mendapat telefon itu aku segera beberes dan berganti pakaian lalu meluncur ke tempat dia menungguku. Hati ini berdebar dengan kencag berbeda dengan sebelumnya karna hari ini dia yang mengajakku bertemu dahulu.

"Zi,are u okay?" tanyaku begitu menemukannya dalam kondisi mengenaskan.

Bagaimana ngga' mengenaskan jika kalian menemukan seorang yang kalian cintai sedang mabuk gila bahkan hampir tepar sedangkan malam belum larut. Bisa kulihat tumpukan gelas yang ada di hadapannya dan barusan dengan suara yang mendayu menandakan dia mabuk parah meminta tambahan satu gelas lagi ke arah bartender yang langsung kuiringi dengan pelototan dan gelengan kepala.

"Zi,what's wrong?" tanyaku lagi karna tak mendapat jawaban darinya.  "Stella udah dateng? Sini temenin gue minum" katanya sama sekali nggak menjawab gue.

Dia menggeser segelas minuman yang ada di hadapannya ke arah gue dan memaksa gue untuk minum. Dari satu gelas berlanjut ke gelas-gelas beriktnya yang perlahan tapi pasti menghilangkan kesadaran gue. Bahkan gue nggak tau gimana caranya gue saat ini ada di kamar ntah dimana dan tidur bareng bersama Zi. Yang gue inget hanya bayangan samar apa yang terjadi antara gue sama Zi di kamar keramat ini.

Dia yang tiba-tiba meluk gue dari belakang and say he loves me tapi sayangnya dia menyebutkan sebuah nama yang ngebuat hati gue bukan cuma patah tapi hancur berkeping-keping. Nama itu lagi,nama seorang cewek yang gue tau di cintai oleh cowok yang meluk gue dengan segenap hatinya. Smar-samar gue inget kalo sosok yang saat ini sedang membuang nafasnya dengan keras di samoing gue minta maaf sama cewek itu. Dia bahkan menyebutkan kesalahan yang gue yakin nggak pernah dia buat untuk mendapatkan maaf dari cewek itu.

 "Zi,kamu marah sama aku?" tanyaku sekali lagi karena masih nggak ada jawaban

Kulihat dia kembali memejamkan matanya dan aku bisa merasakan beban berat yang ada di pundaknya saat ini.

"Just forget about last night." kata itu yang keluar dari mulutnya dan aku rasakan sakit.

Cewek mana coba yang nggak bakalan sakit hati kalo mendapat perkataan seperti itu? Walaupun aku nggak punya hubungan apa-apa sama Zi tapi nggak bisakah dia peka sedikit aja kalo aku benar-benar menganggap semalam tak akan pernah kulupakan meskipun berkali-kali dia menyebut namanya?  

 "I can't." jawabku lemah dan kuyakin nggak akan terdengar olehnya.

******************************************************************

hehehehehehe....

pagi semua cuma mau nge post cerita iseng aja semoga ada yang ngebaca dan suka :)

doain supaya jejen bisa sukses ngelanjutin ceritanya

The BabyWhere stories live. Discover now