Distance Between Us

715 23 5
                                    

 heiiii ketemu lagi nih ama jejen :D 
Buat yang udah baca,vote maupun comment makasih yah terlebih buat yang udah masukkin The Baby ke dalem reading list kalian :D
Juga buat yang udah nungguin makasih banyak :D
kalo ada yang ngomment d story ato d profile n nggak kebales sama jejen sorry karna jejen emang jarang ngebuka profile jejen kalo ada request ato apapun bisa ke twitter jejen kok @janicecajanice *promosi*
So ini ada lanjutannya....

***************************************************************************************************

Making my way downtown
Walking fast
Faces passed
And I'm home bound

Staring blankly ahead
Just making my way
Making my way
Through the crowd

And I need you
And I miss you
And now I wonder....

If I could fall
Into the sky
Do you think time
Would pass me by
'Cause you know I'd walk
A thousand miles
If I could
Just see you
Tonight

It's always times like these
When I think of you
And I wonder
If you ever
Think of me

'Cause everything's so wrong
And I don't belong
Living in your
Precious memories

'Cause I need you
And I miss you
And now I wonder....

If I could fall
Into the sky
Do you think time
Would pass me by
'Cause you know I'd walk
A thousand miles
If I could
Just see you
Tonight

And I, I
Don't want to let you know
I, I
Drown in your memory
I, I
Don't want to let this go
I, I
Don't....

Making my way downtown
Walking fast
Faces passed
And I'm home bound

Staring blankly ahead
Just making my way
Making my way
Through the crowd

And I still need you
And I still miss you
And now I wonder....

If I could fall
Into the sky
Do you think time
Would pass us by
'Cause you know I'd walk
A thousand miles
If I could
Just see you...

If I could fall
Into the sky
Do you think time
Would pass me by
'Cause you know I'd walk
A thousand miles
If I could
Just see you
If I could
Just hold you
Tonight

Lagu berjudul A Thousand Miles milik Vanessa Carlton itu yang menemani Bianca menjalani harinya. A Thousand Miles lagu yang bener bener tepat dengan apa yang dia rasain saat ini. Jarak ribuan kilometer yang membentang antara dia dan orang yang disayanginya sangatlah cocok dengan lirik lagu ini. Ingin rasanya saat ini dia tterbang ke New York sana hanya untuk menemui Zion. Tapi apa daya dia nggak bisa,dia punya keluarga disini,dia punya hidup yang harus dia jalanin disini. Lagian dia merasa ada yang aneh dengan kelakuan Zion seminggu belakangan ini. Apa karena Zion akan pergi ninggalin dia ato ada sesuatu yang disembunyikan Zion darinya.

Otak Bianca memutar kembali apa yang sudah terjadi dalam minggu-minggu belakangan ini. Keanehan Zion bermula sehari semenjak mereka adu mulut hebat, Zion yang melarang Bianca berteman akrab dengan cowok yang merupakan teman sekelasnya dan Bianca yang dengan keras kepalanya nggak mau ngedengerin apa yang dibilang Zion. Malemnya waktu Bianca menelfon bunda dan bertanya sepintas lalu tentang Zion,bunda bilang kalo Zion malah belum pulang sama sekali dan Bianca langsung tau kemana perginya Zion sama seperti bunda. Malem itu Bianca bahkan nggak bisa tidur menyesali kekeras kepalaannya yang berujung pertengkaran dia dengan Zion.

Zion,satu nama yang memiliki banyak kenangan bersama dia. Bianca masih ingat dengan jelas bagaimana keluarganya menolak mati matian kedekatan dia dengan Zion walaupun keluarga mereka saling mengenal bahkan akrab. Buat Mama, Zion itu sangat berbeda buat Bianca mulai dari kelakuan sampe keyakinan yang dianut.Bianca ingat dengan jelas gimana nggak sukanya mama waktu awal dia bilang kalo dia ada hubungan lebih dari sekedar teman dengan Zion. Sampe akhirnya dia dipisah dari Zion cuma karena mama takut dia sampe kebablasan sama Zion mana pergaulan Zion yang emang jelas banget kalo bebas. Lebih sering ada di luar ketimbang ada di rumah,pulang malem bahkan lebih sering pagi. Orang tua mana sih yang mau anaknya bareng sama orang kaya gitu? Tapi selama ini Bianca berhasil ngejaga dirinya kok lagian Zion nggak pernah berusaha buat macem-macem sama dia,karena saying kali yah?

“Zion,”Bianca memanggil nama itu dalam hati berusaha buat meredakan rasa rindunya.

*****

=Zion’s Pov=

Sementara itu di belahan lain dunia Zion sedang memaki maki dirinya sendiri karena terlalu bodoh sampai nggak membeli kartu perdana sama sekali. Sedangkan saat ini, badannya sudah terlalu lelah walaupun hanya untuk berjalan beberapa blok saja mencari toko yang menjual kartu perdana. Brian,sahabatnya bahkan sudah terkapar begitu menginjakkan kaki di dalam apartment mereka. Ingin berhubungan melalui skype dengan laptopnya juga nggak bisa karena gue bahkan belum memasang jaringan internet. Betapa jarak serasa membunuhnya.

Fikiranku kembali melayang  ke apa yang udah terjadi antara gue juga Stella “malem itu”. Malam yang bakalan disyukuri oleh lelaki manapun asal bukan gue. Malam yang ngebuat gue ngerasa bersalah setengah mati ke Bianca juga ngerasa takut kalo gue bakalan dapet hadiah yang nggak gue inginkan. Rasa bersalah itu mendera gue semakin kuat begitu memikirkan kemungkinan terburuk yang bakalan terjadi. Bisa aja kan kalo Stella hamil dan gue bahkan nggak inget apa waktu itu gue make pengaman ato nggak. Sekilas gue ngeliat wajah Brian yang sedang tertidur begitu tenang sedangkan gue nggak yakin kalo gue bisa tidur kayak Brian. Jujur aja seminggu belakangan ini gue nggak bisa tidur dengan tenang.

Gue selalu bermimpi kalo apa yang gue lakuin malem itu ngebuat gue nyesel seumur hidup. Gimana nggak nyesel kalo dalem mimpi gue, gue punya anak baby yang lucu banget di umur gue yang bahkan belom nginjek 20 ini. Saiko nggak tu? Gue masih muda tapi udah punya anak baby. Mau jadi apa gue ntar dan gue ngebesarin anak itu sendiri,nggak ada sosok Bianca di samping gue.Bianca yah,sosok cewek yang gue sayang itu lagi. Gimana gue bisa ngerasa tenang kalo gue kehilangan dia? Bisa jadi kayak lagu Rumors yang judulnya Butiran Debu kali gue.

Hmmm…. Badan gue berasa semakin remuk dan besok gue mesti bangun pagi biar bisa sedikit kenal lingkungan sini juga buat ngebeli kartu perdana sama ngurus pemasangan internet. Bisa mati gue kalo nggak komunikasi sama Bianca,yang gue takutin cuma satu cowok cowok disana bakalan ngedeketin Bianca waktu gue jauh begini. Kalo gue sendiri sih udh yakin nggak bakalan berpaling dari Bianca karena gue bahkan nentang nyokap bokap gue dengan ngebuat Tatto nama Bianca di salah satu tangan gue menandakan gue punyanya Bianca. Gimana nyokap bokap nggak ngamuk kalo mereka berdua muslim yang taan bahkan bokapitu masih turunan Arab sana?

Cuma nggak Zion namanya kalo nggak berhasil ngeyakinin nyokap bokap dan ngebuat mereka nerima tattoo yang ada di tangan gue ini. Bahkan saat ini gue udah nambah tattoo lagi di bagian dalem tepatnya di dekat tulang rusuk gue yang tulisannya “To die would be an awfully Big Adventure” salah satu quotes di film kesukaan gue and Bianca waktu kecil dulu,Peter Pan. Gue inget banget kalo dulu gue sama dia suka pura-pura jadi Peterpan and Wendy cuma gue selalu negasin sama dia supaya nggak ninggalin gue kayak Wendy ninggalin Peterpan di film.

Hoammm… Kayaknya udah nggak kuat banget nih mat ague,mending gue tidur duluan yah supaya besok bisa bangun dan ngabarin Bianca secepatnya.Lagian gue nggak mau tidur dalam posisi memalukan bareng sahabat gila gue di sofa. Ntar dikirain kita abis ngapa-ngapain lagi. Bye yah semuanya, sweet dream…

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 19, 2014 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

The BabyWhere stories live. Discover now