Awan
Untuk apa ada awan
Langit cerah sirna musnah.
Untuk apa ada awan
Bila hujan menghantar kenangan
Untuk apa ada awan.
Bila langit biru cukup menawan.
Awan,
Ada apa didalam dirimu?
Apakah sejuta impian, atau kumpulan doa-doa terucap lirih?
Wahai awan,
Apa yang selama ini engkau lihat?
Jiwa-jiwa dilanda rindu?
Atau kata keluh penuh keresahan?
Sebagai penghuni langit,
apa rasanya dibanding-bandingkan dengan surya, atau bintang.
Apakah engkau baik-baik saja?
Orang-orang memandangmu, dengan perasaan gusar, tak jarang pula umpatan.
Masihkah engkau baik-baik saja?
Kenapa tidak pergi, menyerah, menjadi sejarah.
Tidakkah engkau mulai marah?
Namun engkau cuma bisa menangis.
Lalu kenapa?
Kenapa engkau masih disini, awan.
Duduklah disampingku, awan.
Kita bisa berteman.
Tetapi ada yang kupintakan.
Tolong jaga dia,
Hapus sedihnya,
Berilah ia senyuman.
Bukankah selama ini, engkau terbiasa memerhatikannya, bukan?
