Part 1

10 1 0
                                    

"Aku mau boneka itu ma,ucapku sambil menangis kencang.Tapi tangan mama segera menarikku menjauhi penjual boneka itu.
Terlihat seorang lelaki tengah baya mengejar mama tpi mama langsung masuk ke dalam mobil tanpa menghiraukan panggilan nya.
Hampir empat belas tahun mama bungkam ketika kutanya mengapa ia menghindari lelaki itu dan tiap kutanya, mama selalu meneteskn air mata.Aku merasa bersalah.teka-teki ini belum terjawab.Bahkan menjelang ulang tahunku yang ke-17.

"Non Dira nanti mau di jemput?,ucap mang slamet,sopir pribadi mama."Gak usah mang, nanti aku masih mau mengerja-kan tugas di rumah temanku."
"Baik non nanti aku sampaikn,
Ucap mang Slamet sambil membuka pintu.
Pikiranku amburadul,rasanya tidak enak hidup ini,smua teman bercerita tentang hadiah dari pa- panya,tapi knapa aku hanya men dapat hadiah dari mama?,kmana papa?dmana dia berada?menga pa dia tak pernah menemuiku. Sejuta pertanyaan itu membuat kepalaku sakit."Brukk,tubuhku ambruk.

                 Serpihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang