part 4

27 4 0
                                    

Siang itu mentari sangat menye ngat saat mama menjemputku. Seperti biasa,aku malas untuk berbicara dengannya.
Tiba-tiba mobil mama berhenti di sebuah restoran.Aku pikir mama ingin bertemu dengan kliennya makanya aku turuti saja kemauannya.Tapi betapa ter-kejut diriku saat melihat om Adrian duduk di pojok resto.
Mereka saling menyapa dan akrab."Hai dear,kamu sama fanya juga?,tanyanya senang
" Ya donk,Fanya kan calon anakmu jga?ucap mama sumringah.Apa??calon anak? Jadi ini maksud om Adrian men dekatiku?knapa dia tdk bercerita kepadaku  kalau ia mengenal mama.
Aku kecewa sama om Adrian,aku gak butuh papa baru,aku butuh papaku.Dan om Adrian pasti tau tentang papa,tapi ia pura-pura tidak tahu.Aku muak,aku pergi saja meninggalkan mereka,toh mereka tidak peduli jga.
Dengan menyetop taksi,kuper gi ke taman kota,rasa kecewa mengiris hatiku.Papa...kamu dimana?aku ingin bertemu papa.

Seminggu sudah aku mengurung diri di kamar,andai papa ada, pasti kuhabiskan liburanku dengannya.Tapi mama malah ingin menghadirkan papa baru. Ini keterlaluan,rutukku dalam hati.
Aku mengendap-endap ke kamar mama,siapa tahu dia menyim pan smua fotoku disana.Saat ku-acak-acak lemari,aku menemukn sebuah album foto,di dalamnya sudah agak buram dan berdebu. Aku buka lembar demi lembar sampai aku menemukan sebuah foto keluarga,perempuan yang mirip mama dan bayi kecil,di sampingnya duduk seorang laki -laki muda.Kuambil foto itu ada tulisan lamongan dan hari,tang gal dan tahun kelahiranku.Ini foto papa,air mataku berlinang, segera kuambil foto itu,hatiku makin teriris

¤♡♡♡☆☆¤☆☆☆♡♡¤♡
Senja yang merah,hari ini hari ulang Tahunku yang ke-17,tak ada gairah merayakannya.
Ting...tong,bunyi bel di depan,
Segera kubuka pintu,karna bibik sibuk di dapur.Ada paket non, tolong di tanda tangani.
Segera kubuka paket itu,waaah sebuah gaun indah,lalu ada tulisan di belakangnya,segera ke jalan mawar 16,kafe lintang,papa ingin ketemu kamu.
Dengan mengendap-endap ku stop taksi,rasa campur aduk ada di dalam pikiranku,ketika mema suki kafe itu,sepi,nampak perem puan setengah baya duduk disitu dan hatiku masih bertanya dima na papa.
Saat ku sedang asyik main hp tiba-tiba"surpraise!!!,suara balon riuh terompet ramai sekali,kuli hat sesosok lelaki jangkung,agak tirus,tapi aku melihat sisa-sisa ketampanan masa muda.Dan disampingnya berdiri 2 laki -laki dan perempuan paruh baya.laki laki itu memelukku sambil menangis"Selamat Ulang Tahun Sayang", aku ayahmu fanya"

Dia terisak dalam.Lama sekali ia memelukku sampai akhirnya,dia melepas pelukannya dan memperkenalkn om dan tanteku. Aku terharu....ini sangat memba hagiakan,kado terindah.
"Fanya ksini kalau kangen papa,kafe ini punya papa"
Aku peluk papaku,dan aku tak ingin kehilangannya.
"Kamu harus pulang fanya,mamamu pasti menunggu mu".Ucap papa merayuku.
Mama jahat pa,knapa papa tidak kembali pada mama?,tanyaku
"Ada kalanya masa lalu harus disimpan dan tidak untuk dice ritakan nak,kelak kau akan mengerti".
Aku peluk papa,tangisku pecah,perpisahan ini sangat menyakitkan.

                 Serpihan HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang