Tak sampai

161 1 0
                                    

Mencintaimu itu sederhana, aku yang memulai dan aku jugalah yang mengakhiri.

Aku meratap menapak sepi,
Lalu puing rindu menghantam hati,
Menyusuri bait demi bait tentang usai
Usai yang tidak pernah selesai.

Kutemukan luka dalam asa,
Lalu mata sayu bertatap muka,
Dikau yang jauh dari dulunya,
Tak ingin dekat,
Tak ingin di dekap.

Aku yang hanya bisa berkata-kata,
Sampaikan rindu lewat doa,
Tak sepuing pun kabar aku tanya,
Hanya basa-basi ceria,
Bersama angin aku titip cinta,

Hati tulus hanya aku yang ketahui,
Aku memilih diam diantara ribuan sunyi
Aku dan sepi menari,
Dalam balutan mimpi tentang kita,
Kita yang tidak pernah berujung bersama.

Ketahuilah,
Terselip namamu dalam harap,
Kusanjung wajahmu meski pupus,
Apa balasannya?
Jangan kan berjabat tangan, bicara panjang lebar, dari kejauhan sudut ada diriku, kau menghindar.

Aku seperti panas menunggui hujan kapan reda,
Tentangku tak pernah sesederhana kata,
Mataku tulus bicara,
Tapi aku kecewa,
Lantaran banyak hal kau dan dia,
Kau saja,
Tentangmu dan hidupmu,
Aku lelah bicara pada duka,
Jadi biar aku selesaikan saja.

Jika takdir bukan milik kita,
Sementara adalah kita,
Aku akan berlari lagi mencari senja,
Lalu yang kutemui sementara lagi,
Dan lagi,
Sementara yang selamanya.

Aku malas lagi bicara harap,
Hingga aku malas berharap,
Kepada hal pasti sekalipun,
Aku benci terlalu berharap.

Banyak ceritaku,
Banyak ceritamu,
Cerita mereka,
Dan orang lain juga,
Aku hanya perlu menyimpannya.
Bersama waktu,
Akan menjadikan dewasa.

Satu hal,
Mencintai tak pernah begitu sederhana...
Karna berqurban bukan hanya Idul Adha,
Qurban,
Juga tentang cinta.

• semisal merelakan kau dengannya
• semisal melepasmu dengan ikhlasnya
• menyadari bahwa banyak hal dari dunia yang tak selayaknya jadi milik kita

Bagiku rasanya banyak sekali,
Tapi syukur ku lebih melimpah dari itu semua,
Perkara hidup tak adil rupanya,
Hei,
Lihat kebawah!
Keatas mulu kasian lehermu!!

Bicara apa yang sembunyi, tak pernah terdengar telinga. Maka aku titipkan pada takdir untuk menjaganya~

Aku memilih sirna.

PUISITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang