3. Ada Apa Dengan Jeno?

4.3K 348 6
                                    

Akhir-akhir ini, semua member NCT Dream dibuat heran oleh Jeno. Pasalnya, akhir-akhir ini Jeno menjadi pendiam.

"Jeno..." panggil Mark sambil duduk di samping Jeno. "Lo itu sebenarnya napa sih? Akhir-akhir ini suka diam mulu." tanya Mark.

"Gak ada apa-apa kok hyung. Udah ah. Gue mau bobo siang." jawab Jeno tersenyum tipis dan berjalan gontai menuju ke kamarnya.

"Berhasil hyung?" tanya Jaemin.

Mark menggeleng. "Dia gak ngasih tau apa masalahnya."

Jaemin dan yang lain hanya menghela nafas.

.
.
.
.
.

Pagi ini, Jeno berangkat sekolah sendirian. Ia bahkan tidak sarapan sama sekali. Jaemin dan Haechan berniat menemui Jeno ketika di sekolah nanti.

"Jeno hyung!" panggil Jaemin sambil berlari ke arah Jeno.

Jeno tidak menjawab bahkan menoleh. Ia terus berjalan sendirian menyusuri koridor sekolah.

Jaemin dan Haechan mempercepat larinya. Jaemin menggapai pundak Jeno dan menahannya.

"Ada apa...?" tanya Jeno.

"Lo berhutang jawaban sama kita semua hyung." jawab Haechan.

"Jawaban apa huh?" tanya Jeno lagi. Wajahnya nampak pucat.

"Jawaban kenapa lo lebih sering diem akhir-akhir ini." jawab Jaemin.

Jeno hanya menghela nafas dan menyingkirkan tangan Jaemin dari pundaknya lalu pergi tanpa mengatakan apapun.

Baru saja beberapa langkah Jeno berjalan, tiba-tiba...

Bruk!

"Hyung!!" seru Haechan dan Jaemin sambil berlari ke arah Jeno yang tiba-tiba saja pingsan.

"Ayo bawa ke UKS!" kata Haechan. Ia menggendong Jeno di punggungnya dibantu oleh Jaemin.

.
.
.
.
.

"Dia pucat sekali..." kata Jaemin. Ia serasa ingin menangis melihat keadaan hyungnya yang kini terbaring di salah satu ranjang UKS.

"Gue rasa dia gak makan dari kemarin." kata Haechan.

"Masa' sih?" tanya Jaemin.

"Eungh..."

Suara lenguhan itu membuat Haechan dan Jaemin segera mendekat ke ranjang Jeno.

"Hyung? Kau baik-baik saja?" tanya Jaemin.

Jeno menggeleng.

"Lo keliatan kurus hyung. Lo gak makan dengan baik hyung?" tanya Haechan cemas.

"Gue gak makan dari kemarin." ungkap Jeno lemas.

"Waduh! Sebenarnya masalah lo itu apa sih hyung!? Sampe lo gak makan sejak kemarin!? Huh!?" bentak Jaemin.

Haechan tersentak kaget.

"Lo gak tau kalo kita semua khawatir sama lo hyung! Hiks... tapi lo gak mau ceritain masalah lo... hiks... ke kita semua...!" Pertahanan Jaemin runtuh sudah. Ia tidak dapat menahan tangisannya.

Jeno yang merasa bersalah memasang raut wajah sedih. Ia bangun dari tidurnya walaupun ia sendiri masih lemas.

"Jaem, udah lo jangan nangis. Ini memang salah gue. Maafin gue..." lirih Jeno sambil mengusap-usap punggung Jaemin yang sedang dirangkul oleh Haechan.

Jaemin memeluk Jeno erat. "Gue tau lo ada masalah hyung. Tapi gak perlu sampe kek gini! Harusnya lo cerita ke kita semua! Kita semua keluarga lo yang kedua..." kata Jaemin.

"Iya... gue tau... kalo gitu nanti gue ceritain ke kalian semua. Pulang sekolah nanti." kata Jeno.

.
.
.
.
.

"Jadi... apa masalah lo?" tanya Mark.

Jeno menatap satu persatu member NCT Dream.

"Sebenarnya tuh... ini tentang buku tulis matematika gue..." ujar Jeno.

Yang lain hanya mendengarkan saja.

"Waktu itu... gue lagi ke kantin bareng Jaemin ama Haechan. Terus... pas bel masuk, gue meriksa tas dan gue liat buku tulis gue ancur. Terobek-robek ama tercoret-coret. Gak tau siapa yang lakuin itu. Parahnya lagi, di situ ada PR yang belum diperiksa. Padahal udah selesai semua..." jelas Jeno.

"Buku...?" gumam Jaemin.

"Cuma karena itu?" tanya Mark heran.

"Hyung jangan bilang gitu dong. Hyung gak tau berapa lama waktu yang gue pake buat ngerjain tuh PR. Bahkan sampe dibantu Jaemin dan Haechan." sergah Jeno dengan mata yang berkaca-kaca.

"Btw, Renjun hyung mana ya?" kata Chenle sambil celingukan.

"Nih."

Jeno yang sedari tadi menunduk mengangkat kepalanya. Ia melihat Renjun yang menyodorkan sebuah buku tulis padanya.

"Ni buku masih kosong. Lo pake aja buat gantiin buku tulis matematika lo yang ancur. Habis itu lo bisa salin punya Jaemin. Gampang 'kan?" kata Renjun tersenyum.

Jeno menatap buku tulis itu ragu.

"Ayolah. Gue ikhlas kok ngasihnya." kata Renjun seolah tahu apa isi pikiran Jeno.

Jaemin menyambar buku tulis itu. "Capcus ke kamar! Nyalin!" kata Jaemin sambil menarik tangan Jeno.

Blam!

"Itu buku punya lo?" tanya Mark.

Renjun mengangguk. "Iyep. Gue kasi tulisan 'Fighting Jeno!' di halaman belakang bukunya. Supaya nanti dia gak patah semangat setiap ngeliat tulisan itu." jawab Renjun sembari menjelaskan.

"Lo emang hyung yang terbaik." sahut Haechan.

"Hehehe." kekeh Renjun.

Annyeong!

Part ini gaje yah? Cuma karena buku ancur jadi gak nafsu makan? *plak*

Maaf yah kalo part ini gaje, banyak typo, pendek, dan jelek. But I always say...

I'll be waiting for your vote and comment!^^

Daily Life NCT DreamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang