2 tiga serangkai

77 0 0
                                    

raka pov

raka termenung di balkon apartemennya, sedari tadi ia memikirkan sesuatu sambil tersenyum tidak jelas.

saat pertama kali masuk di kelas barunya pagi ini, raka memperhatikan salah satu teman kelasnya yang duduk di pojokan paling depan. dia memang memiliki teman sebangku dan terlihat akrab. tapi jika di perhatikan dengan teliti sepertinya dia terlihat tertutup dengan teman kelasnya yang lain.

Dia memang terlihat ramah jika diajak bicara , tapi saat tatapan mata mereka tidak sengaja bertemu, raka merasa ada sesuatu di balik pandangan mata yang sedu nan bening itu, dan itu membuatnya sedikit penasaran.

"kira kira nama dia siapa yah. Tadi gw nggak sempat nanya lagi ke tiga serangkai itu. Mungkin besok gw nanya ke mereka . " gumam raka sambil tersenyum.

*****

Pagi ..!

Pagi ..!

Pagi ..!

Sapa dave, rio dan kevin pada raka yang sedang berdiri bersandar di salahsatu tiang bangunan sekolah, sambil memainkan ponselnya . yah mereka adalah tiga serangkai teman baru raka di sekolah barunya itu. Mungkin sekarang bisa diubah jadi 4 serangkai karena raka sudah bergabung di komplotan mereka dari kemarin.

"Heee....lo betiga ngagetin aja ....!" Ucap raka sambil mendengus jengkel pada teman temannya itu

"He.... he.... he.. santai bro !" ucap dave cengar cengir tidak jelas

"emang lo ngapain berdiri kaya patung di sini.? " tanya rio lagi

"ia kaya orang oon tau ngga lo " timpal kevin yang menyetujui ucapan ke dua temannya

"bukan urusan lo lo lo pada" sambil menunjuk ketiga teman nya itu dan melanjutkan langkahnya yang terhenti barusan, menuju kelasnya.

"Wooyy...! Tungguin ellaahh" teriak mereka bertiga sambil mengejar raka.

Raka masuk di kelasnya di susul ketiga temannya. Mereka langsung menuju tempat duduk masing masing.

Pagi semua...!

Pagi semua...!

Pagi semua...!

teriak kevin rio dan dave bersamaan begitu masuk dalam kelas.

Pagi ....! balas para teman sekelas mereka. siapaun tau kalau trio itu sudah datang pasti kelas mereka akan ramai seperti pasar. Bagai mana tidak, reputasi mereka sebagai anak bagor tapi berprestasi, Serta pemancing keributan no satu di kelas. membuat mereka terkenal di sekolah. Bahkan para guru angkat tangan kalau mereka telah membuat kerusuhan dikelas.

"vin pr biologi loh uda selesai?, nyontek dong, gw nggak ngerjain " ucap rio begitu duduk ditempat duduknya .

"tumben lo nggak ngerjain, biasanya lo paling cepet selesai kalau ada pr"

"gw lagi males jadi nggak gw kejain lagian enakan main ps dari pada ngerjain ni biologi"

"yaudah ambil aja di tas gw "

"tas lo di bagian man vin kok nggak ada?" tanya rio sambil mengaduk aduk isi tas kevin

"di bagian depannya oon di situ bagian tempat buku paket semua, yah jelas lah nggak ada. "

"ok thankyu bro.!"

"emm" balas kevin singkat

"ngomong ngomong lo raka udah ngerjain pr lo blum ? klu belum mending lo ngerjain sekarang, gurunya killer bangetloh kalo masalah pr " tanya kevin pada raka

"udah gw kerjain kok, kemarin dave udah ngasih tau gw kalo ada pr jadi yah gw kerjain semalem "

"yoi lo nggak usah khawatir gw udah ngasih tau dia semua tugas yang di kasih ke kita " sambung dave yang duduk di samping raka

"baguslah"

tanpa sadar raka selalu menatap kearah nanda yang duduk di depan pojok dekat jendela jauh dari tempat duduknya sekarang, yang berada di sudut belakang dengan ketiga temanya dan tatapannya itu di sadari oleh dave yang duduk di sebelahnya.

"Lo naksir ama dia? Namanya nanda" bisik dave sambil mengkode kevin dan rio untuk ikut menggoda raka. Tapi Karena rio sibuk menyelesaikan prnya dia hanya mencuri dengar dengan pembicaraan mereka. 

"siapa yang nanya nama dia siapa" ucap raka gugup Karena kedapatan menatap kearah nanda yang sedari tadi sibuk membaca entah buku apa yang dia baca. "jadi nama dia nanda"ucap batin raka dan merasa tak perlu lagi bertanya kepada temanya mengenai nama gadis itu.

"Mau kita kenalin? Kita temenan loh ama nanda, sering nongkrong bareng malah" goda kevin tersenyum jahil kearah raka

"nggak gw cuma kebetulah liat ke dia aja kok" elak raka jaim. Raka masih saja terus mengelak padahal sudah kedapatan menatap nanda sedari tadi.

" nggak usah ngelak kali kalau suka bilang aja suka ntar gw ajak jalan tea deh, nanda pasti ikut " timpal rio yang masih terus focus menyelesaikan tugas biologinya.

"siapa tea..?"

"pacar gw, temen duduknya nanda yang kemarin nanya ke eloh pas perkenalan depan kelas dan nggak lo jawab, alhasil dia kesel baget, dan gw yang kena batunya pas istirahat kemaren tau nggak " ucap rio dan disertai dengusan jengkel diahir ucapannya.

Ha...ha....ha.. tawa mereka bertiga. Meski raka tidak tau tea itu kesel bagaman ke rio, tapi bagi kevin dan dave yang tau betul kelakuan tea kalau lagi marah membuat mereka berdua tertawa terpingkal pingkal. Rio pun mendengus melihat ke tiga temanya yang tertawa diatas penderitaannya"jahat lo pada ngetawain gw"

"btw mau jalan kemana nih kita dapat traktiran nggak ?" timpal kevin dan diangguki oleh dave setelah berusaha mati matian menghentikan tawa mereka.

"nggak...! enak aja mau minta traktiran, bayar sendiri2 dong"ucap rio yang masih jengkel Karena di tertawakan

"pelit" timpal ucap kevin dan dave bersamaan

"emmang"

Raka pun diam dan memikirkan ucaapan teman temannya itu. Dia memang sedikit tertarik dengan nanda tapi kalau suka, mungkin belum.

"yaellah nggak usah sok mikir deh loh mending lo samperin sekarang dan ajak kenalan gitu, elo kan murid bari nih ceritanya. Lo ajak kenalan kan wajar. "ucap rio yang sudah berbalik kearah raka setelah menutup bukunya

"iyah lo ajak ajak kenalan aja, nanda baik kok."timpal dave

"Atau mau kita kenalin" tambah kevin yg diangguki oleh rio dan dave

"nan..!" teriak rio tiba tiba

Karena rio tiba tiba teriak Raka pun langsung membekap mulut temannya itu"lo apa apaan sih main teriak teriak aja ntar dia tau klu kita lg ngegosipin dia dibelakang " bisik raka gemas pada rio

"santai aja kali nanda nggak bakal marah kok " balas rio tidak jelas sambil bersusah payah melepaskan tangan raka yang membekap mulutnya.

"ia nggak bakal marah tapi nggak sekarang juga kali gw kenalan ama dia" balas raka yang betul betul suda jengkel dengan kelakuan rio itu, yang hampir membuatnya malu.

Dave dan kevin hanya tertawa melihat kelakuan dua temenya itu

"lo ngapain bekap mulut pacar gw hah...!" tiba tiba tea muncul di depan mereka sambil besedekap dada, dan sepertinya dia baru datang Karena tasnya masih nangkring di kedua pundaknya.

"dia datang dari mana lagi?, tiba tiba muncul entah dari mana kaya jalangkung aja datang tak di jemput pulang tak diantar" gumam raka yang kini telah melepaskan tangannya dari mulut rio. Kevin dan dave juga telah menghentikan tawanya walau dengan susah paya dan masih senyam senyum sambil menunduk, kembali duduk dengan tenang di kursinya. Karena takut kena amukan tea Karena mengabaikan rio yang di bekap oleh raka.

"lo ngomong apa barusan hah...!" teriak tea galak



akhirnya bisa update lagi selamat membaca. dan maaf kalo ceritanya datar datar aja maklum masih pemula dan masih perlu belajar.

#masihamatir

because of youWhere stories live. Discover now