Di pagi hari yang sunyi di ruang 304, Benedict dan Arjuna sedang duduk berdua diatas sofa. Juna sedang bermain pspnya. Dan Bejo sedang menonton TV.
"Mas Jun. Saya cari Reihan dan Dirga dulu yo?"
"Yaudah sono."
Setelah itu, Bejo berdiri dari sofa. Tapi, karena sabuk yang ia kenakan belum terpasang sempurna, ujung sabuk mengenai psp Juna dan membuat psp Juna jatuh. .
"ANJIR!!" Umpatnya.
"E-eh kenapa mas?!" Tanya Bejo panik.
Dan Juna langsung memeriksa pspnya. Pada saat diperiksa, pspnya tidak mau menyala. Setelah itu, Juna berdiri dan berhadapan dengan Bejo.
"Makasih Jo."
"Makasih buat apa mas?" Tanyanya gugup.
"Makasih karena..." dia pun berteriak, " LU UDAH NGERUSAKIN PSP GUA!!!" Setelah itu, Juna langsung meninggalkan ruangan.
"Mas Juna!!" Panggilnya sambil berteriak. Dan Bejo pun mengejar Juna.
"Woi! Tunggu Mas!" Panggilnya sedari berteriak.
Tapi Juna malah berlari makin kencang, dan menyenggol seorang perempuan.
"Woy! Kalau jalan liat - liat dong dek!" Ujar perempuan itu.
Setelah mendengar kata 'dek' Juna langsung menatap wajah perempuan itu.
"Kalau ngomong mikir dulu!" Ujar Juna dengan tatapan dinginnya.
Perempuan itu pun ketakutan, dan langsung pergi.
"MAS JUNA!!! TUNGGU!!!" Teriak Bejo memanggil teman yang lebih tua sebulan darinya itu.
Lalu Juna berhenti sejenak.
"Hah... hah... mas Jun... tolong, jangan lari lagi. Hah..."
"Terus? Mau elu apa?" Juna membalikkan badan, dan...
*melanjutkan dari percakapan di atas*
"M-mas, Bejo minta maaf yo?"
"Gak! Lu udah ngerusakin PSP gue!"
"Mas Jun.... mau daddy beliin yang baru?"
Juna langsung melongo ketika mendengar kata - kata dari Bejo.
"S-serius?!" Tanya Juna dengan penasaran.
"Ya.. kalau itu bikin mas Juna ndak marah lagi, it's okay."
Juna tak menyangka, dia telah memarahi temannya itu. Tapi, dia masih baik dengan dirinya. Dengan spontan Juna memeluk Bejo.
"E-eh Mas..."
"Lho pak. Itu anaknya kenapa?" Tanya seorang OB yang lewat.
"Oh anu... ini..."
"Aku kangen sama Daddy om!" Jawab Juna layaknya bocah.
"Oh... yasudah, saya duluan ya." Lalu OB itu pergi menjauh.
"Bentar. Mas Juna barusan ngomong apa?" Tanya Bejo heran.
"Ya... lu udah baik banget sama gue. Udah kek bapak gue sendiri. Ya kalau gw bisa ngangkat elu jadi bapak angkat, gue mau sih. Lu kan tau sendiri bapak kandung gue orangnya gimana?"
Bejo senang, gembira, semuanya campur aduk. Dia merasa seperti... bapak - bapak beneran.
"T-terima Kasih mas. Sebagai gantinya, njo saya antar ke toko game buat beli PSP. Kalau ndak salah di dekat sini ada wes."
"MAKASIH DADDY!!" Teriak Juna gembira.
Lalu mereka berjalan bersebelahan layaknya ayah dan anak.
2 jam kemudian.
'Jatah bulananku...' batin Bejo.
___________________________________________________________________________
@KeyKeiko maaf kak... baru bisa selesai... buat kenapa2nya, bisa liat di cerita baru aye. Males ngetik//halah.Malam semua~
KAMU SEDANG MEMBACA
Short Story (Terinspirasi Karena @keykeiko)
FanfictionCuma cerita pendek gaje yang menceritakan keseharian Daddy. Ralat, Bejo aka Bennedict Elliot Johanson sebelum OSN dimulai. Chara punya ce Felicia Huang