Bersandiwara untukku. Mengapa?

57 6 0
                                    

"Apa?! Kakak punya asma?!"

"Iya. Dia sepertinya sudah mempunyai asma sejak umur 4 tahun. Jadi sekarang keadaannya sangatlah mengkhawatirkan."

"Gak mungkin. Kakak merahasiakan penyakitnya dariku."

"Ya...sudah, dok. Arigato gozaimas."
Kata Akari Saidama, sambil membungkuk. Sahabat kakakku. Yang memilih ikut masuk ke ambulan tadi.

"Baiklah. Saya permisi dulu."

******

"Sudahlah, misaki. Jangan menangis terus dong..."

"Gimana aku gak menangis, kalau orang yang aku sayangi selalu mengatakan "Aku tak papa" dan ternyata sakit keras."

Hiks...Hiks...Hiks...

"Iya aku tau, misaki. Tapi kamu jangan terus seperti ini dong."

"Kak Akari, taukan kalau selama ini kakakku sakit!? Kak akari' kan teman kakakku sedari kecil. Jadi mana mungkin kak akari gak tau! Lagi pula orang yang di percaya kakakku' kan cuma kak akari!"

"Eh!?"

"Kenapa kak akari gak pernah bilang sama aku? Aku inikan adiknya sendiri! Kenapa kalian tak memberi aku tau, hah!!!"

"Misaki. Dengarkan aku. Kakakmu tak memberi tau kamu, karena kakakmu tak mau kamu sedih. Kakakmu selalu ingin kau tersenyum, dan terus bahagia. Kakakmu sangat menyayangimu. Dia ingin sekalu ada di sampingmu. Walau dia tau waktunya itu tak akan lama, jadi dia ingin menggoreskan setiap kenangan berharga untukmu. Dia selalu berjuang melawan penyakitnya sendirian. Namun apa dayanya, tubuh sudah tak mampu lagi menyembunyikan rasa sakitnya.

"Kalian jahat."

"Misaki..."

"Kalau itu adalah alasannya. Maka itu tidak akan pernah membuatku terus tersenyum dan bahagia selalu. Tetapi akan terus membuatku menangis dan bersedih. Dalam sebuah rantai penyesalan yang mendalam.

Dan aku akan terus bersandiwara dengan baik seperti naskah drama kalian. Maka kakak juga akan selalu berakting nampak tersenyum dan bahagia selalu.
Itu terlalu menyakitkan, kak. Aku tak sanggup."

"Maafkan kami misaki. Tapi kakakmu hanya ingin kau bahagia misaki!"

"Baiklah. Aku mengerti. Tapi aku akan merubah naskah cerita yang kakakku buat."

Aku akan membuat kakak bahagia terlebih dahulu. Membalas setiap perjuangannya. Aku akan menebus sebuah kesalahan. Ke' egoisanku.

******

"Kakak!"

"Misaki? Ada apa?"

"Ayo, kita ke kamar kakak. Kakak sudah cukup lama di luar."

"Oke! Misaki sayang~"

"Aaaiiihhhh kakak ●﹏●"

******

"Kak!"

"Apa?"

"Aku mau ke toilet dulu."

"oke"

Aku tak percaya kakak tetap bertingkah seperti biasa saja. Aku sangat kagum padanya. Yang bisa menahan rasa sakit selama bertahun tahun.

Wouss.....Wouss....

Apa itu? Kenapa terlihat cahaya merah di taman labirin itu? Seperti ada api. Tapi kok bisa? Aiiihhhh aku penasaran deh!! Kalau mau tau deketin aja~

Don't leave me aloneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang