Soojung mengerjap beberapa kali. Gak percaya dengan penglihatannya saat ini. Myungsoo berdiri di depan gerbang sekolahnya, masih mengenakan seragam dan ninja merahnya.
"Soojung!"
Soojung lihat Myungsoo melambai saat melihat ia dan Jinri berjalan menuju gerbang, berniat pulang.
"Sooj, itu Myungsoo ngapain di sini?" bisik Jinri.
Soojung menepuk dahinya, "Jin, gue lupa. Myungsoo kemarin bilang mau jemput gue"
"Oh, yaudah gih sana."
"Terus lo gimana?" Soojung jadi ngerasa gak enak. Pasalnya Jinri udah rela nyuruh supirnya untuk gak jemput karna niatnya mau jalan - jalan dulu sama Soojung.
"Yaelah gue mah gampang. Udah sana gih. Cowok ganteng jangan disuruh nunggu" ucap Jinri sambil mendorong pelan bahu Soojung.
Soojung mengangguk, sahabatnya ini sungguh pengertian. "Yaudah duluan, Jin. Bye~"
"Bye. Good luck, Sooj!"
Jinri memandangi punggung sahabatnya yang perlahan menjauh. Seulas senyum tercetak di bibir gadis itu.
"Semoga lo bisa cepet lupa sama mantan sialan lo itu, Sooj." gumamnya.
Ngeliat Soojung udah gak uring - uringan lagi karna Jongin bikin Jinri ikutan lega. Gak tau kenapa, setiap Soojung sedih Jinri ikutan sedih. Begitu pun sebaliknya. Ikatan batin mereka kayaknya udah nyamain anak kembar.
Jinri memutar arah, berbalik menuju kantin untuk membeli teh kotak karna tiba - tiba ia jadi haus.
Baru mau berbelok ke arah kantin, sosok Jongin menghadangnya. Tubuh menjulang itu berdiri tepat di hadapan Jinri.
"Mau apa?" tanya Jinri malas.
"Cowok tadi siapa?"
Kening Jinri berkerut. Tak mengerti 'cowok' mana yang dimaksud Jongin.
"Cowok yang pulang sama Soojung" ucap Jongin seolah dapat membaca pikiran Jinri.
Jinri tergelak. "Mau tau banget nih ceritanya?"
Jongin berdecak. Cewek di depannya ini benar - benar menyebalkan. "Tinggal jawab aja. Susah banget"
"Gini ya Jongin, buat apa lo tanya - tanya masalah Soojung lagi? Katanya udah gak sayang?"
"Susah ya ngomong sama cewek batu kayak lo"
"Bodo amat. Yang penting gue gak munafik kayak lo ya."
Jongin baru akan membantah, saat sosok Seulgi tau - tau muncul dari kejauhan. Terlihat mencari seseorang. Melihat itu, Jongin buru - buru bersembunyi di balik tembok.
"Kalo dia cari gue. Bilang lo gak tau" perintah Jongin.
Dan sepertinya, Jongin salah meminta bantuan. Karna Jinri justru membocorkan tempat persembunyiannya.
"Seul, cari Jongin ya? Tuh Jonginnya di situ" ucap Jinri sambil menunjuk tempat persembunyian Jongin.
Seulgi yang semula gak percaya, tetap mengikuti petunjuk Jinri. Dan menemukan Jongin tengah berjongkok di balik tembok.
"Jongin, ngapain jongkok di situ? Katanya kita mau nonton? Ayo"
Jongin mendesah kasar. Dan mau gak mau keluar dari persembunyiannya dan melihat Jinri tertawa geli.
"Bye, Jongin. Selamat bersenang - senang" ucap jinri kemudian kembali tergelak.
"Awas lo ya, Jin"
"Wleee" Jinri menjulurkan lidahnya dan tertawa puas melihat wajah masam Jongin. Siapa suruh berani padanya.
*****
KAMU SEDANG MEMBACA
All His [COMPLETED]
Fiksi PenggemarBila pagi ini muncul sesal bercampur rindu di benakmu, itu aku, yang dulu kamu paksa pergi.