Part 3 (Revenge)

287 39 3
                                    

Keluarga Park dan Keluarga Choi berusaha membangunkan kedua anak mereka yang pingsan karena mendegar keputusan mengejutkan Tuan Park. Mereka mencoba membangunkan kedua orang itu dengan berbagai cara. Mulai dari menggunakan minyak aromaterapi, minyak wangi, hingga minyak goreng (emang bikin gorengan yak? pake minyak goreng segala -_-) pun mereka gunakan untuk membangunkan putra dan putri mereka.

Tak lama kemudian mereka pun sadar. Youngjae melihat ke sekelilingnya sedang Myungeun memegangi kepalanya yang masih pusing. Gadis itu masih shock dengan keputusan ayahnya yang mengatakan bahwa ia akan dinikahkan dengan rival beratnya bulan depan.

"Myungeun sayang, kau tidak apa-apa?" tanya Nyonya Park sedikit khawatir. Myungeun mengangguk menanggapinya.

"Youngjae kau tidak apa-apa? Mengapa kau bisa jatuh pingsan?" (namanya juga shock, gimana gak pingsan coba -_-) tanya Nyonya Choi polos.

"Katakan ini hanya mimpi. Eomma tidak bersungguh-sungguh bukan?" Tanya Youngjae masih tak percaya.

"Eomma... eomma tidak akan menikahkanku dengannya kan? Ku mohon... Aku tidak mau jika harus tinggal satu rumah dengannya." rengek Myungeun pada ibunya.

"Keputusan kami sudah bulat. Kami akan menikahkan kalian bulan depan." Ucap Tuan Park memberikan keputusan final sambil mengetuk-ngetuk palu(?) di meja. (emang ini sidang ya? Pake acara ketok palu segala -_-)

"Tapi appa... Kami masih sekolah. Dan umur kami baru 18 tahun. Mengapa appa ingin menikahkan kami secepatnya?" protes Myungeun pada keputusan sepihak sang ayah.

"Tidak ada tapi-tapian. Pernikahan kalian tidak akan diketahui oleh siapapun. Hanya keluarga terdekat saja yang mengetahui tentang hal ini." kata Tuan Choi mengiyakan perkataan Tuan Park.

Keduanya hanya bisa menghela nafas berat, pasrah menerima kenyataan yang ada. Myungeun menatap Youngjae tajam, begitupun sebaliknya. Youngjae menatap Myungeun dengan tatapan yang lebih tajam setajam silet. (emang infotaiment -_-)



****



Myungeun melangkah menuju kelasnya dengan gontai. Dia sangat tidak bersemangat untuk datang ke sekolah hari ini. Bukan hanya malu karena kejadian kemarin, ia juga masih shock mendengar keputusan orangtuanya tentang perjodohannya dengan Youngjae.

"Hoi Myungeun!!" seru Jungyeon sahabatnya yang langsung menyambutnya saat ia memasuki ruang kelas. Namun gadis itu terlalu malas untuk membalas seruan dari sahabatnya dan memilih untuk langsung duduk di bangkunya.

"Ada apa? Mengapa kau terlihat tidak bersemangat?" tanya Jungyeon lagi. Myungeun hanya menggeleng menanggapi pertanyaan sahabatnya itu.

Sama persis dengan yang Myungeun rasakan, Youngjae Melangkah dengan lemas menuju kelasnya. Ia meniti tangga karena kelasnya berada di lantai dua. Youngjae merasa tangga yang ia naiki memiliki seratus anak tangga yang bisa membuatnya kakinya patah karena berusaha mencapai ujung.

Sesampainya di atas Youngjae tidak melihat peringatan yang diletakan oleh petugas cleaning servis yang bertuliskan "awas lantai basah" dan


Brukk...


"arrghh..." Youngjae meringis ketika pantatnya menyentuh kerasnya lantai karena lantai yang ia pijaki masih basah dan licin. Myungeun yang kebetulan akan pergi ke perpustakaan tertawa melihat Youngjae yang jatuh terpeleset.

"Hahaha... Itulah akibatnya karena kau mempermalukanku kemarin. Selamat menikmati kerasnya lantai Choi Youngjae." Myungeun berlalu meninggalkan Youngjae yang masih terduduk disana.

"arghh sial! Dia mempermalukanku hari ini." Youngjae bangkit kembali dan memasuk kelasnya.

"Hey yo ma bro!!" Seru Wooshin yang menunggu tos dari Youngjae. Namun kali ini lelaki itu tidak membalas tosnya (kasian banget dikacangin, sabar ya ^^)

Silly Marriage [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang