“Bayinya sehat. Sebaiknya Anda berhati-hati dalam menjaga kandungan Anda nyonya.”
“Terimakasih dokter. Aku akan menjaga kandunganku dengan baik.”
Dokter pun tersenyum mendengar jawaban Myungeun.
“Baiklah... aku akan menyuntikan vaksin agar kandungan Anda tetap sehat.”
Dokter segera mengambil jarum suntik dan mengisinya dengan obat. Myungeun memegang erat lengan Youngjae, tak ingin melihat. Dokter pun mengoleskan alkohol pada lengan Myungeun.
“Tahan sedikit, mungkin akan sedikit sakit.”
Mata Myungeun melebar ketika dokter menyuntikan vaksin itu, membuatnya harus menahan sedikit perih saat jarum menusuk kulitnya.
“Sudah selesai.”
Myungeun pun melepaskan pegangannya pada lengan Youngjae.
“Sebaiknya Anda mengatur pola makan istri Anda tuan. Usahakan untuk mengkonsumsi sayur dan buah, agar kulit dan pencernaan bayi Anda sehat.”
“Ah baiklah. Terimakasih dokter.” Mereka pun keluar meninggalkan ruangan itu.
“Youngjae... sakit...” rengek Myungeun pada Youngjae setelah keluar dari ruangan dokter.
“Jangan seperti itu. Dokter melakukannya untuk kesehatan bayi kita. Kau tidak ingin bukan jika bayi kita lahir cacat?” Myungeun menggeleng.
“Makanya kau harus kuat sayang...” kata Youngjae sambil mencubit pipi Myungeun.
“Ahh! Sakit...”
Myungeun mengelus pipinya. Sementara Youngjae hanya tersenyum menanggapinya.
****
Seperti biasa Youngjae melangkah menuju kelasnya. Dengan earphone yang terpasang ditelinganya, Ia mulai meniti anak tangga yang mengarah menuju ruang kelasnya.
Namun belum sampai diatas. Langkahnya terhenti karena melihat sosok seorang pria yang sangat ia kenal. Ia menatap tajam pada lelaki itu sedang pria itu hanya tersenyum sinis menanggapinya.
“Kau lagi? Apa yang kau inginkan sekarang?!” tantang Youngjae pada sosok pria yang tidak lain adalah Jaebum.
Ketika ia tepat berada disampingnya, Jaebum menghentikan langkahnya.
“Ku tunggu kau di atap pulang sekolah nanti. Aku butuh penjelasanmu.” ucap Jaebum tanpa menoleh.
Ia pun langsung pergi meninggalkan Youngjae yang mendengus kesal.
“Apa-apaan dia? Dia pikir aku takut padanya.” gumam Youngjae yang memandangi punggung Jaebum dengan sinis.
“Myungeun!!! Kenapa? Mengapa kau jarang mengangkat telponku? Kau sudah melupakanku hah?” cecar Jungyeon saat menelpon sahabatnya Myungeun.
“Sayang... pelankan suaramu...” bisik Wooshin pada kekasihnya itu.
“Maaf Jungyeon... aku sibuk akhir-akhir ini. Apa katamu? Tidak mungkin aku melupakan sahabatku sendiri!”
“Bagaimana keadaan disana? Apa menyenangkan? Jika kau disana, bagaimana dengan Youngjae? Ku dengar kau pindah karena ingin dekat dengan nenekmu.” Tanya Jungyeon bertele-tele membuat Youngjae yang mendengarnya hanya menatap gadis itu tajam.
“Eum... lumayan. Tapi aku merasa kesepian karena kau tak ada disini Jungyeon... tentang Youngjae... aku yakin ia bisa menjaga dirinya sendiri. Ia selalu mengunjungiku setiap akhir pekan.”

KAMU SEDANG MEMBACA
Silly Marriage [COMPLETED]
Fiksi PenggemarPark Myungeun dan Choi Youngjae adalah rival berat di kelas. Mereka tidak pernah akur dan selalu bertengkar layaknya kucing dan anjing. Bahkan guru yang mengajar di kelas mereka pun tidak tahan mendengar perdebatan mereka yang tidak pernah ada henti...