.
Baekho
.
"Chanyeol!" Jongin berteriak seperti orang gila setelah terlebih dahulu menngeser pintu kediaman Putra Mahkota.Dia sedikit khawatir dengan Putera Mahkota-nya, Chanyeol memang telah berada di istana tapi ketahuilah bahwa Alpha itu sama saja ketika dia sedang hilang di hari yang lalu. Dan Jongin yang selalu hidup dalam pikiran yang tidak rasional, menjadi khawatir luar biasa.
Chanyeol tidak pernah terlihat bahkan jika itu di kediaman Jangmi atau taman kesukaannya setelah ia kembali dari hari itu.
Jongin mendekat dengan hati-hati. Dia telah melanggar peraturan etika kerajaan. Tidak peduli seberapa dekat dirinya dan Putera Mahkota, strata tetaplah hal yang utama.
Chanyeol bahkan sempat melempar lirikan tajam saat teriakan Jongin menggema di semua sudut kediamannya. Alpha satu ini memang terkadang berperilaku tidak bermoral, padahal Kim adalah salah satu yang terbaik. Intinya Jongin adalah sebuah kekecewaan.
Senyum canggung Jongin perlihatkan. Dirinya datang mendekat ke posisi Chanyeol yang sedang duduk dengan cerutu di tangannya. Pangeran memang sering menghisap nikotin saat dirinya sedang kalut terhadap suatu masalah.
Memasang wajah yang datar pula tanpa ekspresi, Chanyeol menghembuskan asap cerutu ke udara kemudian bertanya, "Ada apa?"
Jongin berdehem ringan, "kau tahu sebenarnya kau menjadi sangat aneh dari biasanya_ah! Tidak maksudku kau menjadi sedikit lebih aneh setelah menghilang beberapa hari kemarin. Ini sudah satu minggu sejak kepulanganmu dan kau tidak pernah keluar dari kamarmu ini. Apa_ehem! Maksudku apa kau mengalami sesuatu yang buruk di luar sana?"
"Apa kiranya 'hal buruk' itu, Tuan Kim? Aku tahu kaki dan tanganmu tidak akan berlaku hina hanya karena rasa penasaran tidak berdasar." Suara Chanyeol terdengar seperti tidak peduli. Alpha itu bahkan menindih salah satu kakinya dengan angkuh, bersama wajahnya yang terlihat menghina. Asap-asap cerutu masih mengepul cukup pekat di udara.
"Apakah...apakah Omega itu alasannya?"
Tatapan Chanyeol berkilat. Seringaian muncul dengan bengis. Dia mendorong salah satu kursi menggunakan kaki. Memerintahkan Jongin untuk duduk dengan tatapan matanya.
"Dewan benar-benar bekerja dengan baik," Asap cerutu kembali berhembus, "aku bahkan tidak pernah menceritakan tentang Omega apa pun, dan mereka sudah dapat menyimpulkan."
Entah bagaimana keringat dingin telah mengucur dari tubuhnya. Jongin ketakutan, kekehan Alpha di hadapannya bukanlah pertanda baik. Chanyeol adalah Alpha yang kejam, Dewan telah benar-benar menjadi keterlaluan kali ini.
"Aku baik-baik saja. Nah, sebenarnya aku ingun para anjing penjilat itu (dewan menteri) untuk berkumpul." Tatapan Chanyeol berubah jenaka, seakan menggoda Jongin untuk bereaksi lebih. Namun, Jongin malah mengernyit bingung.
Dia tidak mengerti, sungguh!
Chanyeol hanya menggerling bosan, asap cerutu kembali terhembus ke udara.
"Ritual pensucian, aku ingin kau mengumumkannya," Ucap Chanyeol, "Rapat pagi besok. Kumpulkan para dewan dan Pendeta Istana. Ayo selesaikan omong kosong ini secepatnya."
"Apa?" Jongin menatap Chanyeol tidak percaya. Chanyeol, Putera Mahkota yang menghilang selama berhari-hari demi seorang Omega rendahan bahkan sampai mengabaikan Puteri Jangmi, memilih mengakhirinya seperti ini? Ritual?
"Kenapa?" Chanyeol mengernyit, apakah Jongin baru saja mempertanyakan keputusannya? Apakah Alpha itu sudah hilabg kewarasan?
"Kau...ritual pensucian?"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAEK-HO
FanficCHANBAEK FICTION Rated M Werewolf (ABO) Romance/Fantasy/Drama Warning! Mature contant, knotting, mate, and little bit bullying.