Impossible

5.6K 720 4
                                    

Cinta adalah saat namaku kau sebut untuk pertama kali, namun jantungku yang menjawabnya dengan berdetak kencang.

"Saya pengawal pribadi anda tuan Choi, nama saya Boo Seungkwan" Aku dapat melihat wajah tak percaya harimau kecil ini. Wajahnya penuh dengan luka, namun dia tak ingin tubuhnya disentuh siapapun. Sehingga Dia mengobati dirinya sendiri. Sepertinya Dia punya tempurung kepala yang sangat keras.

"Apakah pria tua itu sudah tidak waras. Mengirim anaknya untuk menjagaku." Aku melihat bagaimana sulitnya Dia membalut lukanya, kulitnya yang putih sangat kontras dengan luka2 lebam di sekujur tubuhnya. Di bagian bibir bawahnya ada luka sobek yang cukup lebar, Aku seperti ikut merasakan rasa sakitnya saat tidak sengaja luka tersebut tersentuh bibir bagian atas atau tangannya.  Tapi Aku bukan wanita yang menyukainya hingga harus memaksanya diriku atau orang lain menolongnya. Aku sepakat dengannya bahwa memang ayahku sudah tidak waras. Tapi dia yang membuat ayahku terlihat tidak waras, dan sekarang  dia sedang menghina ayahku.

"Silahkan anda memecat saya saat ini juga, tapi jangan coba-coba menghina ayah saya" darahku berdesis, tapi harimau kecil ini malah tersenyum. Kurang ajar.

"Apakah kau pernah membunuh?" Pertanyaan macam apa ini.

"Apakah syarat menjaga anda harus pernah membunuh?" Aku melihat perubahan wajahnya, sepertinya dia tidak biasa dengan pertanyaan yang di jawab dengan pertanyaan.

Dia berusaha berjalan mendekatiku dengan terpincang-pincang dan mendekatkan wajahnya di telingaku "Tentu saja, jika kau tidak mau dibunuh." Senyumnya benar-benar memuakkan.

"Saya bisa membunuh, tapi sampai saat ini saya belum pernah mencobanya, tergantung berapa mahal  seseorang akan membayarku untuk melakukannya" Aku menantangnya dengan tatapan yang tajam. Aku ingin tersenyum, karena sebenarnya Aku hanya mengutip kalimat salah satu novel yang pernah ku baca.

"Seungkwan" Apa-apaan ini. Jantungku tiba-tiba saja berdetak tak karuan saat dia memanggil namaku. Kenapa juga kepalaku tiba-tiba sakit, sangat sakit.

"Seungkwan, Seungkwan..ya..seungkwan kau kenapa" Aku masih sempat mendengar suara  si harimau kecil yang memanggilku dengan wajah paniknya sampai pada akhirnya aku tak sadarkan diri. Wajah khawatirnya dengan luka yang terlihat jelas sangat mempesona. Ada apa denganku?.


YOU'RE MY NAMJA, ARASSEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang