01

64 30 12
                                    

°Author°

Seorang gadis yang berada Di atas motor besar bersiap akan menancap gas untuk memulai balapan. Alysia Lexie nama seorang gadis yang sedang mengikuti balapan tersebut.

"Siap! Mulai!!" Teriak seorang gadis yang ada ditengah jalan sambil melemparkan bra warna merah hati miliknya.

Balapanpun dimulai dan Alysia mulai mengendarai dengan laju motornya bagaikan kesetanan.

---------------------------------------------

Di garis finish banyak orang yang sudah menungggu kedatangan sang juara balapan.

Sorakan para penonton di garis finish sangat ramai saat mengetahui Alysia yang terlebih dahulu datang.

Saat itu banyak yang memberi selamat padanya atas kemenangannya malam itu. Tak sedikit pula lelaki yang ingin memilikinya saat mereka melihat dandan dan paras cantik yang dimiliki olehnya

-------------------------------------------------

°Alysia Lexie Pov°

Pagi-pagi sekali Dian sudah membangunkanku. Karena hari ini ada kuliah pagi.

"Hei! Bangunlah!! Ini sudah pagi!" Kata Dian. Dia adalah sahabatku yang tinggal bersamaku di sebuah apartemen kecil yang kami sewa bersama. Sudah 3 tahun aku tinggal bersamanya dan sudah dari SMA aku berteman dengannya. Jadi kami sudah mengetahui sifat masing-masing.

"5 menit lagi. Masih ngantuk" kataku sambil menarik selimut ku. Dan tiba-tiba....

Byurr!!!....

"Fucking you jerk!" Sumpatku kesal saat Dian menyiramku dengan air

"Salah lu sendiri. Di bangunin susah amat. Btw mangkal kemaren pulang jam berapa? Ko gua ga tau lu pulangnya?" Jawabnya santai

"Mangkal pala lu peang! Gua kan balap motor kemaren" jawabku sebal

"Lu itu cewe. Jangan balap-balapan deh. Ntar tu muka cium aspal dan makin cantik. Tau rasa lu!" Ucap Dian sambil menunjuk mukaku

"Mending gua balapan. Dari pada lu" ucapku menunjuk balik mukanya "lu itu simpenan om-om buncit nan bantet and the triple ew ew ew" ucapku lagi sambil berlari menuju kamar mandi. Bisa kurasakan Dian sangat marah sekarang. Tapi persetan dengannya! I don't Care about that! Kita sudah biasa mencaci satu sama lain

"Alysia!!!!!" Teriak Dian yang masih di kamarku dan aku cuma tertawa terbahak-bahak di didalam kamar mandi

------------------------------------------

Siang ini ku putuskan untuk ke kantin setelah jam kuliah selesai. Di perjalanan menuju kantin banyak orang yang melihatku dengan tatapan yang aneh. Mungkin karena celanaku yang terlalu mini yang mampu mengekspose paha putih mulus ku ini. Tapi terserah saja. Karena gua ga peduli

"Hai lysia. Sendiri aja nih?" Tanya Andro. Dia adalah seorang yang cukup terkenal di kampus ini. Karena orang tua dia adalah seorang donatur terbesar di kampus ini

"Entahlah kau dari hadapanku" jawabku ketus

"Kamu kalo marah makin cantik ya" ucapnya dengan tangan meraba bagian paha milikku

Brukkk!!

Suaranya saat jatuh terpelanting karena tonjokanku. Biarpun aku seorang wanita. Tapi aku dulu pernah mengikuti seni bela dirinya jadi jangan kaget jika aku bisa menonjoknya dengan mudah

---------------------------------------------

Setelah kejadian tadi aku mendapat surat panggilan dan menanda tangani surat perjanjian yang menurutku tak penting. Benar apa kata orang-orang bahwa Andro berkuasa penuh disini dan aku sudah kalah sekarang karena para dosen itu lebih membelanya ketimbang aku. Cih! Awas saja kau nanti.

"Lysia!!!!" Ucap seseorang berlari menghampiriku

"Apaan sih Ian. Ngomongnya biasa aja ga usah teriak-teriak juga kali" ucapku sewot pada Dian

"Ihh!! Lu itu ya! Biang cari masalah Mulu!! Kalo lu di DO dari kampus ini gimana? Terus kalo dia laporin kamu ke polisi gimana? Kamu itu ya..."

"I don't Care about that. Okey!" Jawabku memotong ucapan Dian yang tak akan ada hentinya itu dan pergi meninggalkannya

Drrrttdrt...

Hpku bergetar. Ku putuskan untuk melihatnya. Ternyata sebuah panggilan dari Jo

"Halo Jo. Ada apa?" Tanyaku

"Nanti malam ada balapan. Kamu mau ikut ga Lys?" Jawab Jo di seberang sana

"Hm. Oke aku ikut" ucapku

"Okey. Nanti malam di jalan xxx kamu Dateng jam 11 malam ya Lys" ucap Jo di sebarang sana

"Sip" balasku singkat dan menutup telponnya

Oke. Jadwal hari ini adalah pulang ke apartemen. Mandi. Dan tidur siang. Karena nanti malam ada uang yang sudah menunggumu untuk kumiliki.

Cause. Every defeat you is money for me

--------------------------------------

°Virgo Wilde Pov°

(Ditempat lain)

Membunuh adalah hal yang sangat mudah bagiku dan mungkin lebih tepatnya hal itu adalah pekerjaanku. Yah. Aku adalah seorang pembunuh bayaran. Jangan katakan kalau pekerjaan itu sangatlah keji atau semacamnya. Bagiku pekerjaanku adalah pekerjaan seperti orang-orang pada umumnya. Jika orang lain harus mengeluarkan tenaga dan juga harus memeras otak untuk bekerja. Pekerjaanku pun sama halnya seperti itu. Jadi apa bedanya? Bukankah hanya profesi dari setiap pekerjaan saja yang berbeda. Tapi setiap pekerjaan selalu memeras tenaga atau otak kalian. Well. Terserah kalian saja. Jika kalian masih menganggapnya keji atau apakah itu. Karena setiap orang punya pemikiran yang berbeda-beda.

Sekarang aku sedang memburu orang yang bernama Jonathan Denvile. Apa kalian mengenalnya? Jika iya katakan padaku semua tentangnya dan kebiasaannya. Karena aku akan membuat kematiannya murni seperti kecelakaan. Jadi tak akan ada orang yang tahu jika dia mati terbunuh olehku. Jika kalian tak mengenalnya pergilah ke neraka dan aku akan mencari tahu informasi tentangnya sendiri.

Tapi kuharap kalian tak ikut campur dalam urusanku. Karena kalian pasti akan menemui ajal kalian

Cause. Every your life is money for me

---------------------------------------------

Nb : Ts masih Newbi

Harap maklum kalo rada gaje atau banyak typo :v

Sekian. Terima kacang :v (monyet kali ah. Pake kacang minta kacang :v)

Couple StrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang