Terimakasih untuk para reader yang udah setia baca ni ff gaje, author seneng bgt bnyk yg terhibur dan kalau ada kata-kata atau kalimat yang tidak berkenan mohon di maafkeun, di tunggu voment nya yah, , happy reading. ....
#ketcupbasah #plak
****
Semua mata tertuju pada dua sosok yang cukup menarik perhatian, dua orang yang selalu bersaing, dua orang yang kini menjadi idola, dua orang incaran para member eh'
Ghaida dan Kinal ....
Mereka saling menatap intens, begitu dalam hingga benih-benih cinta pun tumbuh di hati mereka, eeehh, , author nya ngawur!
"Sil, lu yakin kita lanjut di ronde ini? Gue takut kena Badai topan tornado ama beliung nih! " bisik Nabilah
"Lu tenang aja my oshi kan ada Bunda, selama ada Bunda yang jagain kita aman! " balas Sisil berbisik
"Wey anak minion! Lu berdua ngapain lu bisik-bisik hah! Lo ngomongin gua yak? " Kinal berteriak
"Siapa yang ngomongin lu kak, kegeeran banget jadi manungsa! " balas Nabilah
"Jadi kita ngapain nih dek? " tanya Ghaida
"Nabilah dan Sisil bersiap mengumumkan sesuatu
"Maaf ye kalian nunggu lama, jadi gini, karena ini babak penentuan jadi harus di persiapkan matang-matang "
"Betul! "
"Dan ini adalah games yang paling spektakuler yang pernah ada "
"Betul! "
"Dan kalian harus melewati nya dengan segenap kekuatan dan keikhlasan"
"Betul"
"Dan untuk babak ini kami gak main-main ngasih tantangan"
"Betul! "
"Elah Sil, lu betal betul betal betul aje, bantuin gue ngomong napah! "
Nabilah menyentil kepala Sisil,"Selow my oshi! "
Lalu Sisil di bantu para ajudannya mengeluarkan meja kompor peralatan masak berikut bahan-bahan untuk masak (ajudannya Veranda sama Melody loh )
"Oke terimakasih para juri yang baik hati karena udah bantuin aku hehe " cengir Sisil pada Melody dan Veranda yang kelelahan sambil ngedumel akibat ulah Sisil tersebut,
Setelah Sisil kembali menghampiri Nabilah ia mendapati dua pasang mata menatapnya tajam membunuh,
"My oshi tulungan aing! "pekik Sisil bersembunyi di punggung Nabilah
Nabilah mulai gelisah takut kalau-kalau terjadi pertumpahan darah bisa kacau semuanya,
"Eeh.. Kadong, kak Kinal, selow ini cuma permainan kok lagian kak Melody sama kak Veranda juga sukarela kok bantuin kita, kalian jangan salah faham" seru Nabilah Ghaida dan Kinal mendekati Sisil masih dengan ekspresi wajah yang sama
"Sil, ini gegara elu, napa lu pake suruh tuh dua ratu sekarang yang punya ngamuk kan, lu gak lihat muka mereka udah kaya zombi "
"Mangap, pan gue iseng minta tolong mereka eh mereka mau yaudin gue seneng"
"Dek, minggir dulu dah, kita mau ngomong ama anak pocong satu ini " Ghaida dan Kinal menyeret Nabilah dari hadapan mereka lalu mereka mengepung Sisil yang memasang wajah ketakutan,
Sisil menangkap aura menyeramkan dari dua manusia tertampan di Jkt48 menatapnya dengan tajam,
Tangan kiri Kinal memegang bahu kanan Sisil sementara tangan kanan Ghaida memegang bahu kiri Sisil, perlahan tapi pasti tangan mereka turun dan berakhir di pergelangan tangan Sisil,
Ghaida dan Kinal berlutut membuat Sisil dan yang lainnya bingung,