kebimbangan

18.7K 785 144
                                    

.
.
.
.
.
.
.

Neji masih menatap sepasang kekasih yang tampak asyik membagi kebahagian mereka tanpa sedikitpun menyadari kehadiran keduanya.

Jika neji memandang sai dan naruto dengan pandangan datar tanpa ekspresi berbeda dengan shikamaru ia menatap dua sejoli itu penuh rasa kasihan.

Haruskah mereka melenyapkan shimura sai di saat sahabatnya itu akan menjadi seorang ayah dalam waktu dekat? Atau.....mereka harus merencanakan sesuatu yang dapat menyelamatkan sai dari rencana licik kaisar.

Sungguh shikamaru bingung serta putus asa memikirkannya.. ..bahkan otak jenius shikamaru tak dapat berjalan dengan baik saat ini.

"Kalian di sini? " sai segera menurunkan naruto dari gendongannya melangkah pelan menghampiri dua sahabat kecilnya.

"Kau baru kembali? Kenapa tidak mengabariku? " sai memeluka neji sekilas sebagai salam penyambutan atas kedatangannya dari perbatasan.

"Kami hanya berkunjung"

"Jangan berbohong shika,katakan maksud kalian yang sebenarnya" sai tersenyum palsu membuat matanya menyipit membentuk bulan sabit.

"Hanya tentang perang" sai sudah dapat menebak kedatangan kedua sahabatnya tapi.....sai merasa ganjil dengan adanya neji yang turut serta.

"Sai....aku harus pulang" suara naruto membuyarkan lamunan sai tentang kedatangan neji yang menurut sai aneh.

Bukan tanpa sebab sai berfikir kedatangan neji aneh...pasalnya kaisar tidak akan mau repot2 menurunkan neji secara langsung untuk berperang jika bukan kerajaan besar yang akan mereka taklukkan dan sekarang kaisar menurunkan neji secara langsung bahkan menyuruh kembali dari perbatasan hanya untuk berperang dengan negara kecil di penuhi padang pasir....bukankah itu aneh.

"Inikah calon istrimu.....cantik" neji menatap naruto datar penuh intimidasi membuat naruto menciut bersembunyi di belakang tubuh calon suaminya.

"Sai...."

"Pulanglah sayang,chouji akan mengantarmu....nanti malam aku akan datang" sai membingkai wajah calon istrinya penuh sayang mengecup kedua pipi halus naruto turun pada bibir ranumnya lama.

Perlakuan sai membuat wajah naruto panas terlebih sai menciumnya di hadapan kedua teman yang tidak naruto kenal namun naruto ketahui bahwa mereka juga seorang panglima pasukan sama seperti sai.

"Sampai jumpa" naruto melambai sebelum pergi menghilang di ikuti seorang pengawal keluarga shimura bertubuh besar.

Tatapan lembut sai menghilang terganti dengan wajah datar penuh keseriusan pada kedua temannya.

"Kau akan menjadi ayah? " bukan jawaban yang shikamaru berikan melainkan sebuah pertanyaan yang membuat sai menampakkan wajah sendu.

"Kau tidak bahagia dengan bayi mu?"

"Aku bahagia_sangat. Tapi entah kenapa aku merasa tidak akan pernah bisa melihat bayiku"

Penuturan sai membuat wajah shikamaru serta neji sedikit terkejut hingga mereka kembali memasang wajah datar.

Sepertinya sai memiliki insting yang tajam.

"Kau taukan tentang peperangan itu jendral shimura? " sai mulai menampakkan wajah serius kali ini.

Jika shikamaru atau neji mulai memanggil dengan nama resmi pasti mereka mulai membicarakan hal yang serius.

"Aku tau "

Sai berkata pelan nada suaranya terdengar berat

"Kau akan pergi?"

"Aku tidak tau"

EGOIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang