forget

5.4K 567 89
                                    

.
.
.
.

Ini bukan salah siapapun bahkan ketika kyuubi melihat Naruto terpuruk dengan perut membuncitnya dan tangisan yang belum berkurang meski telah berlalu beberapa bulan sejak kepergian Sai.

Kyuubi tau bahwa ini bukan salahnya tapi salah Sasuke namun entah kenapa kyuubi tetap menyalahkan diri sendiri.

"Seandainya aku bisa mencegah semua ini... Seandainya aku memaksa untuk menggantikan Sai"

Kata seandainya terus berputar dalam benak kyuubi dan hal itu semakin menambah beban dalam diri kyuubi sendiri.

Naruto yang sedari tadi termenung dengan pandangan kosong menatap hamparan bunga matahari tersenyum melihat kehadiran kyuubi,berpura-pura baik-baik saja.

Kyuubi menatap Naruto nanar....

"Apa kyuunii kemari untuk melihat keadaanku???kyuunii tenang saja... Aku Namikaze Naruto takkan pernah bersedih untuk lelaki yang memilih pergi dengan gadis lain" Naruto menepuk dadanya penuh semangat.

Kyuubi turut tersenyum melihat semangat Naruto meski kyuubi tau semua itu hanya kebohongan.

Bukan tanpa alasan Naruto berkeyakinan bahwa Sai_calon suaminya pergi dengan gadis lain.

Naruto mempercayai berita tadi karna jendral hyuuga sendirilah yang menceritakan setiap kejadian dengan detail.

Tentang Sai yang jatuh Cinta pada gadis lain,Naruto tidak ingin mempercayai nya namun...bukti ketiadaan Sai adalah kenyataan yang terjadi.

Begitu pula sepucuk surat yang Naruto yakini adalah tulisan tangan Sai sendiri,bagaimanapun mereka telah hidup bersama cukup lama dan Naruto sangat hafal bagaimana tulisan sang terkasih.

"Baik-baiklah di sini,aku harus kembali patroli,kau lihat disana" Kyuubi menunjuk pada Utakata yang menunggu kedatangannya dengan bosan.

"Si jelek itu sudah menungguku,setelah selesai aku akan langsung menjemputmu" Naruto tersenyum geli merasa lucu akan sikap tsundere sang kakak.

Naruto dapat memastikan bahwa kyuubi sedikit demi sedikit mulai menaruh hati pada tangan kanannya itu.

Naruto berharap kyuubi segera melupakan sosok Itachi dan berani memulai kisah baru.

Naruto menatapi punggung kyuubi menjauh,Naruto tersenyum bahagia ketika Utakata meraih jari tangan Kyuubi.. Menggenggam tangan itu lembut tanpa ada penolakan dari kyuubi.

"Apa yang seorang peri lakukan sendiri di pinggir danau seperti ini???" Naruto terperanjat kaget.

Kedua mata Naruto membola penuh syok mengetahui siapa orang yang berada di hadapannya hingga tanpa sadar tangan Naruto menyentuh perut membuncit dan hal itu tak luput dari pandangan orang yang baru datang.

"Kaisar..." cuit Naruto lirih hampir tidak terdengar.

Seakan sadar Naruto segera berdiri meletakkan kedua tangan di antara dada terlalu sulit jika harus bersujud mengingat perutnya sudah memasuki usia tua.

Ya... Seseorang yang baru datang tadi adalah Sasuke yang hanya di temani oleh sang Kasim-Juugo dan jendralnya-Hyuuga Neji.

"Cantik sekali..." Sasuke bergumam tanpa sadar,Naruto memicing kebingungan merasa aneh akan ucapan Kaisar.

"Maaf atas kelancangan hamba yang tidak mengetahui keberadaan Kaisar"

Naruto merasa nyawanya akan di cabut ketika Sasuke meraih lengannya menyeret Naruto dengan begitu lembut untuk duduk bersamanya.

"Apa kau masih bersedih atas penghianatan Calon suamimu???" pandangan Sasuke lurus tajam tepat pada manik seindah lautan itu.

Naruto tersenyum lirih.tangan kanan Naruto menyentuh perutnya dengan gerakan memutar.

"Hamba sangat berduka,kaisar" mata Naruto mulai berkaca-kaca.

Terlalu banyak kenangan manis antara dirinya dan Sai,terlalu naif ....Naruto terlalu naif jika mempercayai berita dari jendral Hyuuga namun...Naruto dengan otak polosnya hanya mampu menangkap apa yang ada di hadapannya bahkan Naruto tidak dapat mengerti niat tersembunyi kaisar.

"Lupakan apa yang membuatmu Sakit" nada suara Sasuke begitu berat penuh titah.

Naruto tau Sasuke bukan memberi Nasehat tapi cenderung pada titah yang tidak bisa di tolak.

Naruto hanya terdiam bingung harus menjawab apa bahkan ketika Sasuke mengecup kilat bibirnya Naruto hanya diam dengan mata membulat syok.

"Kau tau... Perlu menyingkirkan benalu untuk dapat memiliki sebuah permata"

Naruto memejamkan mata menahan segala emosi yang mulai terkumpul...

Saat itu... Ketika kaisar telah berlalu pergi meninggalkannya sendiri,Naruto mengerti.Naruto mengerti semua yang terjadi...

Sainya.... Sainya pergi karna ambisi sang Kaisar.

Bukan karna sebuah pengkhianatan.

@@@@@@@

"Aku tidak mau tau... Hanya lenyapkan janin itu sebelum lahir.hanya akulah yang berhak mendapat keturunan darinya" Sasuke menatap tajam juugo.

Kasim itu menganggukkan kepalanya kaku tapi tetap menurut.

Neji hendak protes akan perintah dari Sasuke namun...

"Jangan mengatakan apapun Neji,kau beruntung aku membiarkan Gaara melahirkan anakmu" tubuh Neji menegang.

Kedua tangan Neji bergetar ketakutan,Neji meremat sarung pedang yang tersampir pada zirahnya.

Selalu seperti ini... Gaara dan Jira adalah ancaman terbaik untuk membuat Neji tetap berada dalam genggaman Sasuke.

@@@@@@@

Gaara menarik Jira-sang Putri yang baru berusia beberapa tahun ke atas pangkuan.

Menyesap teh dengan anggun lalu beralih menatap pada Kiba yang tengah asyik bermain bersama Akamaru.

"Kalian sudah mendengar tentang jendral Shimura bukan" Permaisuri memulai pembicaraan memecah keheningan di antara mereka.

Hanya kedua orang ini yang bisa membuat Permaisuri Haruno merasa memiliki teman.

Mereka bertiga tumbuh bersama meskipun jarang bertemu tapi mereka bertiga adalah Sahabat sejak kecil.

"Aku sudah mendengarnya,Kaisar menginginkan milik Sai" kiba tidak perlu berbicara terlalu formal.

Mereka adalah teman dan tak ada rahasia di antara mereka.

"Ku dengar pemuda itu hamil dan akan segera melahirkan" cuit Gaara dengan mudah.

Sakura dan Kiba membulatkan matanya terkejut.

"Ada apa???" Gaara merasa tidak mengerti dengan sikap Sakura dan Kiba.

Hamil takkan pernah bisa menghalangi keinginan Sasuke... Dulupun Sasuke menyeret Gaara ke dalam istana ketika pemuda itu hamil muda.

"Bayi itu... Dia takkan pernah bisa melihat dunia"

"Apa maksudmu permaisuri???"

"Gaara... Ini berbeda dengan kasusmu... Sasuke membawamu karna ia merasa tertantang memiliki kekasih temannya sendiri begitupula dengan Kiba...sedangkan Naruto... "

"Kaisar memang menginginkan Naruto dan Kaisar takkan pernah membiarkan miliknya melahirkan bayi orang lain" kiba melanjutkan penjelasan Sakura.

Wajah Gaara pucat pasi... Sial sekali pemuda itu.

TBC

Vee nggk akan lanjut lagi sebelum nyampek 150 vote... Jadi jgn nagih2 lagi .

EGOIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang