Chapter 3

55 17 1
                                    

"Lo tuh ya, hobi banget ngegangguin gue" kata Vranda sedikit marah.
"Hm.. jadi, gue tadi ganggu kalian berdua" kata Cinta sedikit mebesarkan suaranya
"Iy..., enggak juga sih, tapikan..." kata Vranda.
"Cie.... ada yang lagi falling love jangan  lupa PJ  " potong Cinta menyolek pipi Vranda.
"Ih, apaan sih" Vranda memutar bola matanya."Nggak lah, dia tuh bukan tipe gue tau" sambungnya.
"Macca?"
"Emang gitu kenyataannya!"
"Caelah.. cuman becanda neng, nggak usah ngambek"
"Udah deh, liat tuh si Bryan kasian udah nungguin kita" kata Vranda refleks.
"Uuumm.. katanya nggak cinta tapi kok gitu" Cinta menyipitkan matanya
"Plisss deh emang yah, lo nggak punya rasa iba dikit ajah" kata Vranda memutar bola matanya.
"Jadi kasian"
"Iyah, suer" menunjukkan 2 jarinya
"Oke"

Vranda P.O.V.
Terlihat disana Bryan sedang menunggu, dan juga siswi-siswi yang sedang menggoda Bryan.

"Ganteng banget..." kata siswi-siswi sambil melirik Bryan.
"Minta nomor hpnya dong..." kata siswi-siswi yang lain.

"Sana.. sana...., bebebnya Vranda jangan diganggu" kata Cinta mengusir siswi-siswi.
"Hu........." kata siswi-siswi itu yang pergi karena diusir Cinta.

"Nungguin Vranda yah... maaf, kalau gue tadi ganggu" kata Cinta sambil menyenggol Vranda.
"Kok, lo lama banget sih?" Tanya Bryan.
"Hmm...." Vranda hanya bergeming
"Ck, Yaudah, yuk" potong Bryan.

kami membaca buku bersama-sama sambil berbincang-bincang, tentang buku kesukaan kami.

10 menit berlalu

Bell jam masuk kelaspun berbunyi

Kami bergegas merapikan buku, dan menyimpannya kembali di rak buku.

Saat berjalan semua anak melihatku dengan tatapan aneh entah apa yang ada dipikiran mereka.
"Ih.. sana, napa sih lo nempel muluk sama gue" kataku judes.
"Yak.. kan gue baru disini mana gue tau jalan pulangnya" kata Bryan sedikit menjauh dariku.
"Dasar laki-laki penakut" kataku kecil.
"Apa lo bilang?" Tanya Bryan

Aku berjalan dengan cepat meninggalkan Bryan dan Cinta. Tapi, Bryan tetap saja menggikutiku malah dia datang dan merangkulku.
"Lepasin ga!" Kataku.
"Ntar yah, kalau udah nyampe di kelas plissss" kata Bryan dengan memperlihatkan puppy eyesnya
"Emang lo siapa ngatur-ngatur gue?" Kataku.
"Bantu gue yah!!!, plisss...!!" Seru Bryan.

Kamipun sampai didepan kelas.

"Huuuhh... akhirnya"  kata Bryan sambil melirik ke belakang.
"Lo kenapa keringetan gitu kayak abis diburu anjing ajah" tanyaku.
"Gini yah, lo liat nggak tadi Ibu-Ibu yang disana, itu nyokap gue. dia tuh pengen ngejodohin gue, tapi kalau gue bisa ngebuktiin gue udah punya pacar dia bakal batalin perjodohan gue. Jadi lo udah taukan, pliss bantu gue yah!!!" Kata Bryan.
"Gak mau.. itu masalah lo, kok lo ngelibatin gue sih" kataku.
"Pliss... bantu gue yah sampai nyokap gue balik ke Amrik ajah" mohon Bryan.
"Ga ada cewek yang lain apa. Pokoknya gak mau" kataku judes
"Gue cuman deket sama lo, gimana?" Katanya sambil memohon-mohon.
"Apa nggak ada yang bisa bantu gue?" Katanya sambil melirikku
"Tapi, kapan nyokap lo balik ke Amrik?" Tanyaku
"minggu depan paling udah balik, please help me!!!" Suruh Bryan
"Emang bantuin apaan" kataku.
"Ya... jadi pacar gue lah sampai nyokap gue balik ke Amrik, maksudnya pura-pura" katanya.

Andai dia benar-benar nembak gue, karena memang suka sama gue, bukannya pura-pura seperti ini.

"Yaudah deh, gue pikirin dulu yah" jawabku pasrah.
"Duh, tapi jangan lama-lama yah"
"Eits, tapi ada syaratnya" kataku
"Duh.. pake syarat lagi." Kata Bryan
"Yaudah, kalau gak mau ya nggak papa" kataku melangkah ke dalam kelas.
"Iya... iya... yaudah deh" katanya sambil menarik tanganku.
"Ada deh, nanti gue kasih tau oke" kataku
"Tapi kapan?!!!"
"Budek yah, gue bilang nanti!" kataku

Aku langsung berjalan masuk kedalam kelas.

Bryan P.O.V.
Duh, apa sih yang ada dipikiran wanita itu. Bikin kepo ajah, moga-moga dia mau bantu gue.

Maaf baru mucul lagi soalnya tugas sekolah authornya buuaaanyyyakk jadi harus diselesaiin dulu baru lanjut nulis. Maaf seribu kali maaf yah :-)

Vote and Comment yah please!!!

Semoga suka ^-^

Nerd GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang