Prilly's Brithday

12.8K 2.1K 67
                                    

Ali masih menggenggam tangan Prilly, menatap cincin dan wajah Prilly bergantian.

"Inii..."

"Andreas kasih cincin ini tadi," Prilly juga memandang tangannya dan wajah Ali bergantian menjawab kalimat Ali yang menggantung.

"Selamat ya."

Prilly tak enak menceritakan kalau tadi Andreas mengajaknya Dinner dan memberikan cincin itu padanya. Dan tanpa diceritakanpun Ali sudah bisa menerka siapa dan karna apa Prilly memakai cincin itu. Sementara ucapan selamat dari Ali membuat Prilly merasa tak enak. Setelahnya mereka hanya saling menatap dan akhirnya menghela napas bersamaan.

"Ck. Lo lupa ya, hari ini gue ulang tahun, ini kado buat gue!"

Ali menoleh cepat pada Prilly. Ulang tahun Prilly? Saking semangatnya mempersiapkan surprise buat Pricil, ia sampai melupakan ulang tahun Prilly.

"Anggap aja bunganya sebagai kado ulang tahun ya, happy brithday, bahagia selalu buat lo!" Ali menyentuh pipi Prilly dan mencubitnya.

"Makasih, lo juga harus selalu bahagia!"

Prilly memeluk bahu Ali dan menyandarkan kepalanya disana seakan memberikan rasa tenang dan ikut merasakan apa yang dirasakan Ali karna Ali baru saja ditolak sementara ia sendiri merasakan kesenangan karna diberi cincin kado ulangtahun dengan suasana yang romantis dari Andreas dan mengatakan dirinya serius melangkah bersama Prilly. Setengah serius karna setengahnya lagi akan dia tunaikan saat nanti menemui orangtua Prilly.

"Tidur sana Pril sudah malam!" Kata Ali melepas kesunyian karna sedari tadi mereka saling diam dengan pikiran masing-masing dengan posisi Ali bersandar di Sofa sementara Prilly memeluk bahunya dari samping memberikan rasa tenang pada Ali.

"Lo juga, Li, tidur!" Sahut Prilly meminta Ali juga tidur tetapi Ali menggeleng.

"Sebentar lagi."

"Kalau gitu gue juga disini nemenin lo."

"Kenapa lo harus nemenin gue? Gue nggak papa kok."

"Gue mau nemenin lo aja, gue ngerti perasaan lo sekarang, Li, gue mau ngehibur lo!"

Menghibur tanpa suara tapi penuh makna dan Ali benar-benar merasa tenang.

"Gue udah tenang karna lo ada disamping gue sekarang, makasih ya!"

Prilly mengangguk mengusap wajah Ali menguatkan. Ali tersenyum dan mengajak Prilly beranjak dengan mengelus lengan Prilly yang melintang didada sampai bahunya lalu menepuk pipi Prilly. Ah, kenapa tiba-tiba saja mereka tak rela melepaskan kedekatan seperti sekarang?

Hingga didalam kamar masing-masing, mereka tak dapat memejamkan mata. Dimata Ali saat ini bukan Pricil yang membayang karna mengatakan dia sudah ada yang punya tetapi justru wajah Prilly dengan mata coklat berbinar dan cincin yang melingkar dijarinya tetapi begitu menenangkan dengan pelukan hangatnya.

Sementara dimata Prilly juga bukan Andreas yang dengan manis menghadiahi sebuah cincin berlian tetapi wajah kecewa Ali yang tiba-tiba terasa teduh menatap matanya hingga ia harus menenangkan dan memberi rasa empati agar Ali merasa masih ada dirinya yang akan menemani saat dia butuh ketenangan.

Pandangan Prilly jatuh pada sebuket bunga hidup pilihan Prilly sendiri. Sekarang bunga itu diberikan Ali untuknya. Sebuah cincin memang lebih mahal harganya, tetapi bunga pilihannya sendiri sepertinya jauh lebih membuat nyaman. Karna dia suka bunga itu. Dan ada kartu disana. A love P. Seketika Prilly merasa jantungnya berdebar dan Prilly menggelengkan kepalanya.

Biar bagaimanapun Andreas sangat menyayanginya. Kalau tidak, buat apa Andreas memberinya hadiah yang mahal bahkan yang tak pernah Prilly harapkan?

>>>>>>

Jodohku Ternyata Kamu (Tersedia Versi Cetak)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang