Waktu telah tiba dimana bumi perkemahan di salah satu daerah di Australia telah menunggu seluruh peserta jambore dunia. Kontingen dari Indonesia telah berada di bandara Soekarno-Hatta, hanya tinggal menuju jam terbang.
Hingga pesawat sudah berada di atas awan,fikiran Aldi tetap tertuju kepada orang tuanya. Entah, saat itu perasaannya tidak enak. Namun ia tetap berfikiran positif, Allah akan menjaga orang tuanya, memberikan yang terbaik.
***
Welcome to Australia. Bumi perkemahan kini bergemuruh dengan sorak sorai peserta jambore dunia. It's spectacullar moment!
Upacara pembukaan yang begitu meriah, dengan penampilan penampilan menakjubkan dari budaya Australia. Kegiatan kegiatan selanjutnya berjalan sesuai jadwal. Disana Aldi mendapat perhatian khusus dari panitio jambore. Dari awal aldi terlihat begitu lincah, tata cara ia berbicara dan gesture nya menunjukan bahwa ia memang pandai. Apalagi penguasaannya terhadap budaya Indonesia dan semua yang menjadi kekayaan Indonesia ia paparkan didepan seluruh peserta, panitia dan partisipan yang menarik perhatian. Tak sampai disana, kelincahan dan kecerdasan Aldi terlihat ketika ia selalu menjadi yang terdepan disetiap kegiatan, ketika ia menjawab pertanyaan dengan sigap, dan sikapnya yang percaya diri membuat ia dikenal oleh banyak orang atas nama peserta dari Indonesia.
#SKIP
Salah seorang pandega asal Australia sedang mencari bibit bibit unggul dari peserta jambore. Ia berniat memberi beasiswa untuk bersekolah lanjutan di Australia kepada siswa yang mempunyai bakat dan potensi tinggi. Dan Aldi telah menarik perhatiannya. Ia langsung berbincang dengan pembina dari kontingen Indonesia. Baginya mungkin akan menjadi sebuah kejutan yang membanggakan ketika pengumuman beasiswa itu diumumkan ketika upacara penutupan Jamdun.Namun bagi Aldi, pernyataan itu sontak menggetirkan hatinya, adalah kebahagiaan ketika ia ternyata mampu meraih penghargaan itu namun sebuah dilema besar ketika ia harus menuntut ilmu di negeri orang yang otomatis akan mengurangi pengabdiannya kepada Indonesia dan yang lebih berat adalah ia harus meninggalkan kedua orang tuanya.
Farel sebagai sahabat mengerti benar akan kegalauan Aldi, ia selalu memberi semangat da tak lupa menenangkan Aldi agar mampu mengambil keputusan yang terbaik
#SKIP
Kini Aldi hanya bisa berdoa,bersyukur dan berusaha melakukan yang terbaik. Restu dari ibu dan ayah telah ia dapatkan, meski hatinya berat meninggalkan keduanya.
Tangis memecah sunyi. Dean,Farel,Putri dan Alya seperti tak mau ditinggal pergi.
"Di, kamu gak akan muncak bareng kita lagi? Ngibarin bendera merah putih diatas puncak gunung? Dan berpramuka di Indonesia lagi?" Tangis Alya didepan Aldi.
Semuanya hanya menangis terpaku, namun mereka sadar bahwa mereka akan menentukan jalan hidupnya masing masing begitupun dengan Aldi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya Di Atas Tanah Pijakan
Krótkie OpowiadaniaKarena aku terlahir di tanah Indonesia, tempat aku kembali meski langkahku tak hanya hanya disini.